Iftisar Rozikin
Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Darwan Ali Kampus Kuala Pembuang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IDENTIFIKASI EKTOPARASIT PADA KEPITING BAKAU (SCYLLA SERRATA) DARI HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI WILAYAH PERTAMBAKAN DESA SEGINTUNG, KUALA PEMBUANG II Leni Handayani; Iftisar Rozikin
Sebatik Vol 23 No 1 (2019): JUNI 2019
Publisher : STMIK Widya Cipta Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.478 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis ektoparasit yang menyerang ketiting bakau (Scylla serrata) dan untuk mengetahui tingkat intensitas, prevalensi dan dominasi ektoparasit yang teridentifikasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan untuk menginventarisasi parasit yang ditemukan pada kepiting bakau (Scylla serrata). Metode pengambilan data dilakukan dengan metode observasi lapangan yang dilakukan pada daerah pertambakan masyarakat Desa Segintung. Sampel yang diambil berupa kepiting bakau yang masih hidup sebanyak 100 ekor. Pengamatan ektoparasit dilakukan dengan metode smear dibagian eksternal kepiting bakau (Scylla serrata) yaitu bagian karapaks, kaki jalan, kaki renang dan insang. Penelitiaan ini dilaksanakan pada bulan oktober – november 2018. Parameter yang diamati dalam penelitian ini meliputi prevalensi, intensitas dan dominasi ektoparasit pada kepiting bakau (Scylla serrata) dan data hasil penelitian dianalisa secara deskriftif Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 4 jenis ektoparasit pada kepiting bakau (Scylla serrata) yaitu Octolasmis sp, Vorticella, Zoothamnium, dan Epistylis sp. Parasit Octolasmis sp. hanya menyerang bagian insang saja. Zoothamnium sp menyerang bagian karapaks dan insang. Vorticella sp dan Epistylis sp menyerang semua bagian mikrobahitat yang diamati pada penelitian ini (kaki jalan, kaki renang, karapaks dan insang). Jumlah parasit terbanyak ditemukan pada bagian karapaks yaitu 658 individu. intensitas serangan parasit tertinggi yang menyerang kepiting bakau adalah parasit Zoothamnium sp dengan intensitas serangan sedang. Prevalensi tertinggi terdapat pada parasit Octolasmis sp dengan nilai prevalensi sebesar 0.62%. Parasit yang menyerang kepiting bakau didominasi oleh parasit Epistylis sp yaitu dengan nilai dominasi sebesar 46.05%
INJEKSI OODEV TERHADAP REMATURASI IKAN PAPUYU (Anabas testudineus, Bloch) DI DALAM WADAH BUDIDAYA Iftisar Rozikin; Untung Bijaksana; Akhmad Murjani
Fish Scientiae Vol 6 No 2 (2016): Issue December-Fish Scientiae Journal
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Resources of Lambung Mangkurat University-South Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.373 KB)

Abstract

The Reproductive ability of parent fish which just finish spawming are common with stage I of gonadal maturity takes for a long time. Gonad may not mature if it is notgiven treatment. Doses of OODEV between 0,3 – 07 cc/kgs body weight give effect in inducing gonadal maturation.This Research shows that the highest fecundity was an average of 33190 eggs obtained from on Treatment C, and the largest egg diameter was an average of 0,7 mm also obtained in the treatment C. The highest HIS score was in treatment C (0,95%), while the highest IGS value obtained in treatment A (13,183%). The result of the Observations on the gonad histology climbing perch parent fish was the treatment with OODEV hormones caused the development of maturity level. Change in values and levelsof water quality were considered metting the standard for live fish climbing perch fish. The statistical test result on all the above test parameters showed that al was notsignificantly different among all treatment given; thus from the given hypothesis HO wasaccepted and H1 was rejected which means that OODEV injection dose did not significantly affect the maturation procces. The treatmen with OODEV was more than the level without the use of OODEV Hormones (Control). This is because of the role of the FSH in OODEV Hormone influenced the development of biosytesis of estradiol -17 betha and gonad.