Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

GAMBARAN PELAKSANAAN KOMPETENSI BIDAN TASIKMALAYA TAHUN 2019 uly artha silalahi
Media Informasi Vol 16, No 2 (2020): Vol 16 No 2
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37160/bmi.v16i2.493

Abstract

Kompetensi bidan merupakan kemampuan yang harus di miliki seorang bidan meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam memberikan pelayanan Kebidanan. Untuk mendapatkan kemampuan bidan yang memiliki kwalifikasi yang sama diadakan uji kompetensi yang mulai dilaksanakan  tahun 2013 (IBI, 2016) dengan harapan standar kompetansi lulusan dapat memenuhi standar kompetansi kerja.  Namun jumlah bidan yang meningkat tidak diimbangi dengan penurunan AKI dan AKB yang merupakan salah satu tolak ukur dari kinerja bidan. Tujuan pene;itian ini untuk mengetahui gambaran pelaksanaan kompetensi bidan di Puskesmas, PONED, Komunitas di Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2019            Penelitian kualitatif yang merupakan paradigma almiah bersumber pada pandangan fenomenalogis dengan pendekatan deskriptif.  Adapun subjek penelitian adalah bidan yang bekerja di Kota dan Kabupaten dengan karakteristik: Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dan SIPB, Minimal masa kerja 10 tahun, Pendidikan minimal D III Kebidanan, Aktif dalam melakukan tugas dan peran, Bekerja di pusat pelayanan, Bekerja di tempat terpencil.  Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara langsung kepada bidan dan observasi ke lapangan. Di dapatkan hasil penelitian pelaksanaan kompetensi bidan di Puskesmas sesuai Standar Kompetensi Bidan Indonesia (SKBI) baik aspek legal,  Komunikasi efektif, Landasan ilmiah praktik bidan, keterbatasan dalam pemanfaatan hasil penelitian. Keterampilan klinis bidan masih belum melakukan keterampilan klinis secara keseluruhan dalam asuhan sesuai siklus daur kehidupan wanita. Promosi kesehatan cukup baik namun media yang digunakan masih terbatas, di PONED responden belum menghargai hak dan privasi klien aspek legal. Komunikasi efektif, Landasan ilmiah praktik bidan, Promkes,  Manajemen dan kepemimpinan sudah sesuai SKBI, namun pengembangan karir bidan keterbatasan dalam pemanfaatan hasil penelitian belum secara maksimal, Keterampilan klinis masih terbatas pelayanan kegawatdaruratan, asuhan fisiologis masih terbatas. Begitupun yang dilakukan kedua responden sudah cukup baik namun media yang digunakan masih terbatas. Di PMB Aspek legal,  Komunikasi, Landasan ilmiah praktik bidan dan Keterampilan klinis sudah dilakukan oleh kedua responden secara keseluruhan dalam pemaparan secara lengkap dan sesuai siklus kehidupan wanita, pengembangan karir profesional bidan sudah tampak berkembang. namun masih nampak keterbatasan dalam pemanfaatan hasil penelitian.   begitupun Promkes,  Manajemen dan kepemimpinan sudah sangat menonjol dan memuaskan klien.Simpulan yang didapatkan hampir sebagian besar kompetensi bidan sudan sesuai dengan SKBI, namun dalam memberikan asuhan kebidanan masih terbatas dalam siklus kehidupan wanita.  
PENYULUHAN PERSIAPAN LAKTASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA MENGGUNAKAN MEDIA LAMBUNG BAYI PLASTISIN Bayu Irianti; Siti Saadah Mardiah; Uly Artha Silalahi
ABDIKEMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 2 Desember (2021): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIKEMAS)
Publisher : PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.604 KB) | DOI: 10.36086/j.abdikemas.v3i2 Desember.630

Abstract

One of the problems in child in Indonesia is Stunting. The high number of stunting in Indonesia need specific attention, its about 27.9% in 2019. Exclusive breastfeeding became one of the factors to determin stunting. The number of exclusive breastfeed in west java its about 73.1, Tasikmalaya only reach about 67.63% its still low than the Weast Java Target. (dinkes tasik,2020; BPS,2020) the pilot study in 5 pregnant women showed that 4 women didn’t anggage in giving Breasfteed to her baby because the baby still cries event they give brest milk (still hungry).the plasticine models could help them about the zise of the baby stomach, so the target of exclusive breastfeeding became a rising and the number of drop out will be decrease, especially at Primery health care of Cibeureum.
PENGARUH KOMPRES AIR HANGAT DAN AIR DINGIN TERHADAP NYERI TULANG BELAKANG IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAJAPOLAH TAHUN 2018 Aulia yuspina; Nunung Mulyani; Uly Artha Silalahi
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 9 No. 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v9i2.88

Abstract

Penatalaksanaannyeripadapunggung saat kehamilan bervariatif seperti penatalaksanaan farmakologimaupunnon farmakologis, Efek fisiologis kompres hangat dapat meredakan nyeri dengan merileksasi otot, memiliki efek sedatif dan meredakan nyeri dan kompres dingin dapat membuat area menjadi mati rasa, memperlambat kecepatan hantaran syaraf sehingga memperlambat aliran impuls nyeri. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk membandingkan tingkat nyeri punggung ibu hamil trimester 3 setelah dilakukan kompres air hangat dan air dingin. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen tipe non-equivalent control group design. Sampel pada penelitian ini adalah ibu hamil trimester 3 yang memeriksakan kandungannya di wilayah kerja Puskesmas Rajapolah dan mengeluh sakit punggung dengan teknik accidental sampling jumlah sampel sebesar 56 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai intensitas nyeri punggung pada perlakukan kompres hangat sebesar 1.61 sementara intensitas nyeri punggung pada perlakukan kompres dingin sebesar 0.57. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa kompres dingin lebih baik dibandingkan dengan kompres hangat karena nilai rata-rata turunnya rasa sakit pada punggung sebesar 0.57. Kesimpulannya yaitu ada perbedaan tingkat nyeri sebelum dan setelah dilakukan kompres air hangat dan dingin di Wilayah Kerja Puskesmas Rajapolah, dan kompres dingin lebih baik dalam penurunan nyerinya dibandingkan dengan kompres hangat. Sarannya agar kompres dingin ini dapat diterapkan dan diajarkan kepada ibu hamil sehingga dapat membantu ibu dalam mengatasi nyeri punggungnya