Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Peningkatan Kepatuhan Pola Hidup Melalui Acceptance Comitment Theraphy (ACT) Pada Klien Hipertensi Sianturi, Renta; Pardede, Lisbeth
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 11, No 2 (2020)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33666/jitk.v11i2.238

Abstract

Hipertensi merupakan suatu penyakit yang dapat berkembang menjadi kronik akibat klien tidak mampu untuk mempertahankan pola hidup yang dapat menjaga keseimbangan tekanan darah. Faktor pemicu kenaikan tekanan darah yaitu ketidakpatuhan pola hidup seperti ketidak patuhan pola makan dan minum, pola istirahat dan aktivitas, pengendalian stress, dan kepatuhan kontrol dan minum obat hipertensi. Ketidak patuhan yang terjadi pada klien hipertensi dapat ditangani dengan pemberian tindakan Acceptance Comitment Theraphy (ACT). Kesadaran pentingnya kepatuhan pola hidup harus diketahui oleh klien hipertensi sehingga memiliki komitmen untuk menjaga dan mempertahankan pola hidup yang sehat. Penelitian ini dilakukan dengan quasi eksperiment, jumlah responden 33 orang dipilih dengan purposive sampling, desain pre post test. Data yang dikumpulkan yaitu karakteristik responden, kepatuhan pola hidup meliputi kepatuhan makan dan minum, kepatuhan aktivitas dan istirahat, pengendalian stress dan kepatuhan kontrol dan minum obat. Hasil penelitian ada perbedaan  nilai rata – rata sebelum dan sesudah dilakukan Acceptance Comitment Theraphy  p value (0,000) dengan CI 95%.  Setelah dilakukan Acceptance Comitment Theraphy responden menyadari bahwa klien memiliki penyakit hipertensi yang harus diatasi dengan komitmen mematuhi pola hidup. Komitmen yang dilakukan oleh klien akan menjadi suatu perubahan perilaku yang menetap. Acceptance Comitment Theraphy dapat menjadi salah satu tindakan untuk berkomitmen meningkatkan kepatuhan pola hidup.
Deskripsi Karakteristik Klien Hipertensi Pardede, Lisbeth; Sianturi, Renta; Veranita, Aprillia
Jurnal Mitra Kesehatan Vol 2, No 2 (2020): Jurnal Mitra Kesehatan
Publisher : STIKes Mitra Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi merupakan jenis penyakit tidak menular (PTM) yang sering di jumpai di Indonesia. Seseorang dikatakan hipertensi apabila tekanan darah systole lebih 140 mmHg dan tekanan darah diastole lebih dari 90 mmHg. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi. Faktor tersebut ada yang dapat dimodifikasi dan ada faktor yang tidak dapat dimodifikasi. Beberapa faktor yang tidak dapat dimodifikasi ini termasuk dalam karakteristik responden meliputi usia, jenis kelamin, lama mengalami hipertensi dan Pendidikan sementara karakteristik resoponden yang dapat di modifikasi meliputi indeks massa tubuh,  Indeks Massa Tubuh. Tujuan penelitian ini dilakukan agar dapat melihat gambaran karakteristik responden hipertensi. Metode penelitian ini yaitu  deskriptif cross-sectional. Teknik pengambilan sampling dengan  purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 66 orang.  Hasil penelitian menunjukan rerata usia responden yaitu 55 tahun, jenis kelamin mayoritas perempuan sebesar 68.2%, lama menderita rerata 7 tahun, rerata IMT 28,89 termasuk dalam obesitas derajat 1 dan Pendidikan mayoritas SMA sebesar 48,5%. Karakteristik responden dalam penelitian termasuk dalam golongan beresiko mengalami hipertensi.
DESKRIPSI KARAKTERISTIK KLIEN HIPERTENSI Pardede, Lisbeth; Sianturi, Renta; Veranita, Aprilia
Jurnal Mitra Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2020): Jurnal Mitra Kesehatan
Publisher : STIKes Mitra Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47522/jmk.v2i2.32

Abstract

Pendahuluan: Hipertensi merupakan jenis penyakit tidak menular (PTM) yang sering di jumpai di Indonesia. Seseorang dikatakan hipertensi apabila tekanan darah systole lebih 140 mmHg dan tekanan darah diastole lebih dari 90 mmHg. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi. Faktor tersebut ada yang dapat dimodifikasi dan ada faktor yang tidak dapat dimodifikasi. Beberapa faktor yang tidak dapat dimodifikasi ini termasuk dalam karakteristik responden meliputi usia, jenis kelamin, lama mengalami hipertensi dan Pendidikan sementara karakteristik resoponden yang dapat di modifikasi meliputi indeks massa tubuh, Indeks Massa Tubuh. Tujuan penelitian ini dilakukan agar dapat melihat gambaran karakteristik responden hipertensi. Metode: Metode penelitian ini yaitu  deskriptif cross-sectional. Teknik pengambilan sampling dengan  purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 66 orang. Hasil: Hasil penelitian menunjukan rerata usia responden yaitu 55 tahun, jenis kelamin mayoritas perempuan sebesar 68.2%, lama menderita rerata 7 tahun, rerata IMT 28,89 termasuk dalam obesitas derajat 1 dan Pendidikan mayoritas SMA sebesar 48,5%. Kesimpulan: Karakteristik responden dalam penelitian termasuk dalam golongan beresiko mengalami hipertensi.
PEMANFAATAN AUDIOVISUAL DALAM PENANGANAN DEPRESI PADA REMAJA Lala; Sianturi, Renta; Chaerunisa, Mifta; Friska Nur Anggreini, Nola; Lestari, Prita; Vina Farida, Reica; Hilmayasari, Rizma; Ni'mah Amran, Seylin; Zul Pratywie, Sovy
Jurnal Mitra Kesehatan Vol. 3 No. 1 (2020): Jurnal Mitra Kesehatan
Publisher : STIKes Mitra Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47522/jmk.v3i1.52

Abstract

Pendahuluan: Depresi pada remaja merupakan masalah yang sangat penting karena akan menjadi masalah yang lebih lanjut pada remaja yang dapat menyebabkan peningkatan kecemasan, kesepian, gangguan tidur, bahkan menyebabkan bunuh diri. Pada sebuah penelitian menemukan bahwa 60,8% mahasiswa merasa sangat cemas, 38,2% merasa sangat tertekan sehingga sulit untuk berfungsi, dan 10,4% serius menganggap bunuh diri. Penggunaan teknologi audiovisual menggunakan aplikasi telah terbukti dalam mengurangi tingkat depresi pada remaja. Metode Penulis melakukan kajian literatur dengan pendekatan sederhana terhadap 13 artikel tentang pemanfaatan aplikasi audio visual dengan masalah depresi mental pada remaja dalam periode 2015-2020 dengan maksud untuk mengetahui keefektifan penggunaan teknologi bagi masalah depresi mental pada remaja Hasil: Hasil yang didapat dalam penggunaan aplikasi audiovisual dalam mengurangi masalah depresi pada remaja metode ini mampu memunculkan ketertarikan remaja dalam mengetahui masalahnya dengan informasi yang disampaikan dapat berupa audio, video, dan audiovisual/ animasi dan mengurangi tingkat depresi pada remaja tersebut. Kesimpulan: Masih kurangnya penelitian tentang penggunaan teknologi aplikasi audiovisual di indonesia menjadi tantangan bagi para peneliti selanjutnya, besarnya manfaat yang dibbuktikan dari penggunaan teknologi aplikasi audiovisual bagi remaja dengan masalah depresi mental diharapkan mampu meningkatkan keinginan perawat dalam mengadvokasi atau edukasi keluarga dan klien dalam penggunaan teknologi tersebut serta melakukan penelitian lebih lanjut di Indonesia.
PENINGKATAN KEPATUHAN POLA HIDUP MELALUI PENYULUHAN KESEHATAN PADA KLIEN HIPERTENSI Lisbeth Pardede, Renta Sianturi, Aprillia Veranita
JURNAL ILMIAH KEPERAWATAN ALTRUISTIK Jurnal Altruistik Vol.3 No.2 : Jurnal Ilmiah Keperawatan Altruistik
Publisher : Akademi Keperawatan Hermina Manggala Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48079/Vol3.Iss2.66

Abstract

Hypertension is a chronic disease, recurring and the incidence rate is increasing annually. Hypertension required long-term handling and demanding patient awareness in the maintenance of healthy behaviours. Indeed, a large number of a patient unable to maintaining their behaviours so that needed in any way to the improvement of patient behaviours within the upkeep of their lifestyles. The research was undertaken with a quasi-experiment and be selected are 66 people by purposive-sampling and design of the pre-post test. The data collected were according to the characteristic of respondents, lifestyles obedience in consist of obedience of consumption, physical activity, rest, management of stress, controlling, and medicine intake as well. The result was any diversity of mean between before and after health education were p-value (0,000) with 95% CI. The after providing health education come about an increase in respondent knowledge which one influenced in either of attitude changes and conduct within the lifestyles. Therefore, in primary health care highly needed the health education improvement as one of the interventions client with hypertension. Keywords: hypertension, Obedience, Health Education, Lifestyle
PENINGKATAN BUNUH DIRI PADA MASA PANDEMI COVID-19 DAPAT DISEBABKAN OLEH DEPRESI Renta Sianturi; Anggi Zulaeha
JURNAL ILMIAH KEPERAWATAN ALTRUISTIK Jurnal Ilmiah Keperawatan Altruistik Vol.5 No.1 (2022)
Publisher : Akademi Keperawatan Hermina Manggala Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bunuh diri merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius dan menjadi perhatian global. Jumlah kematian akibat bunuh diri di dunia mendekati 800.000 kematian pertahun atau satu kematian setiap 40 detik. Bunuh diri merupakan penyebab kematian kedua pada kelompok umur 15-29 tahun dan 79% terjadi di negara berpendapatan rendah dan menengah. (World Health Organization (WHO), 2019). Bunuh diri merupakan kegagalan seseorang beradaptasi dengan sesuatu yang baru. Trend bunuh diri di era pandemic semakin meningkat melesat. Peningkatan yang sangat tajam ini merupakan suatu masalah serius. Peningkatan kasus Bunuh diri dimasa pandemic terjadi sebagai akibat dari Pandemic yang berdampak baik secara Bio dan social ekonomi. Dampak terhadap social ekonomi menyebabkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), sulitnya mencari pekerjaan, minimnya interaksi social dan tingginya tingginya kebutuhan hidup untuk menjaga sistem Imun. Dari hasil studi literature terhadap trend bunuh diri dimasa pandemic dari 30 artikel jurnal 10 jurnal nasional dan internasional mengatakan bahwa Bunuh diri di era pandemic disebabkan oleh banyak faktor. Namun yang paling dominan dipengaruhi oleh faktor Psikologis dan Ekonomi.
PENINGKATAN PENGETAHUAN PERAWAT TERHADAP KEBUTUHAN PSIKOSOSIAL LANSIA DI ERA PANDEMI COVID-19 Anung Ahadi Pradana; Renta Sianturi; Rohayati Rohayati
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 4, No 3 (2021): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v4i3.13487

Abstract

The COVID-19 pandemic has brought several challenges in managing the health of vulnerable groups, especially older adults. Health problems that arise and are experienced by older adults during the pandemic, one of which is psychosocial disorders caused by changes in daily activities, health services, social support, and perceptual disturbances experienced by older adults. Health workers are one of the parties that play a role in promoting healthy behavior and health information to vulnerable populations who often face inequality in the health sector. There are still many nurses who have minimal knowledge regarding the management of older adult health. The positive attitude shown when performing nursing care for the older adults group can be an opportunity to implement community service related to the concept of health in this group. The implementation of community service to 545 nurses was carried out on Saturday, August 14, 2021, through zoom media. The total number of nurses who participated was spread across 21 provinces in Indonesia. The results of the Wilcoxon test activities obtained the value of Sig. = 0.000 (< 0.05), which means that there are benefits to be gained from community service activities to increase nurses' understanding of the psychosocial needs of older adults during the pandemic. The role of health workers is one of the key factors in preventing the decline in psychosocial conditions in older adults. Therefore, activities aimed at increasing the understanding and knowledge of health workers related to problems in older adults need to be carried out sustainably and massivelyABSTRAKPandemi COVID-19 membawa beberapa tantangan dalam penatalaksanaan kesehatan kelompok rentan khususnya lanjut usia. Gangguan kesehatan yang muncul dan dialami oleh lansia selama pandemi salah satunya adalah gangguan psikososial yang diakibatkan karena adanya perubahan aktivitas sehari-hari, pelayanan kesehatan, dukungan sosial hingga gangguan persepsi yang dialami lansia. Tenaga kesehatan diketahui menjadi salah satu pihak yang berperan meningkatkan perilaku sehat pada populasi rentan yang sering kali menghadapi ketidakadilan di bidang kesehatan. Banyak perawat memiliki pengetahuan minim tentang  penatalaksanaan kesehatan lansia. Namun. mereka  bersikap positif ketika melakukan asuhan keperawatan. Situasi ini menjadi kesempatan dalam  pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat terkait konsep kesehatan pada kelompok lansia. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan kepada 545 perawat dilakukan pada Sabtu, 14 Agustus 2021 melalui media zoom. Total perawat yang menjadi peserta tersebar dari 21 provinsi di Indonesia. Hasil uji Wilcoxon kegiatan didapatkan nilai Sig. = 0.000 (< 0.05) yang menunjukkan ada manfaat yang didapat dari kegiatan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan pemahaman perawat terhadap kebutuhan psikososial lansia di masa pandemi. Peran tenaga kesehatan menjadi salah satu faktor kunci dalam mencegah penurunan kondisi psikososial pada lansia, oleh karena itu kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tenaga kesehatan terkait permasalahan yang terjadi pada lansia perlu untuk dilakukan secara berkelanjutan dan masif.
PERUBAHAN TANDA, GEJALA DAN KEMAMPUAN MENGATASI KETIDAKBERDAYAAN KLIEN DIABETES MELITUS SETELAH PENERAPAN ACCEPTANCE COMITMENT THERAPHY DAN LOGO THERAPHY: STUDI KASUS Renta Sianturi; Mustikasari; Ice Yulia Wardhani
Jurnal Mitra Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2019): Jurnal Mitra Masyarakat : Special Edition I
Publisher : STIKes Mitra Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.933 KB)

Abstract

Diabetes Melitus merupakan penyakit degeneratif yang berlangsung dalam jangka yang panjang,dan meningkat terus menerus yang berdampak terhadap munculnya masalah psikologis. Klien yang mengalami Diabetes Melitus lebih dari 1 tahun sebanyak 95% mengalami ketidakberdayaan, dimana diantaranya 66 % klien tidak ditangani karena fokus penanganan kesehatan hanya terhadap masalah fisik sehingga melalui Accaptance Comitmen Theraphy (ACT) dan Logo Theraphy masalah ketidakberdayaan dapat teratasi. Desain penulisan karya ilmiah ini dengan studi kasus. Kasus yang dikelola sebanyak 24 orang. Klien dengan ketidakberdayaan setelah diberikan terapi generalis, Accaptance Comitmen Theraphy dan Logo Theraphy menunjukkan penurunan tanda dan gejala kognitif dari 7 gejala menjadi 1 gejala dari 9 indikator, Afektif sebanyak 7 gejala menjadi 1 dari 8 indikator, Fisiologis sebanyak 4 gejala menjadi 0 dari 4 indikator, Perilaku sebanyak 8 gejala menjadi 1 dari 8 indikator. Peningkatan kemampuan generalis dari 0 menjadi 6dari 6 aspek kemampuan, kemampuan berpikir positif dan berkomitmen positif 0 menjadi 3 dari 4 aspek kemampuan, kemampuan memaknai hidup 0 menjadi 4 dari 4 aspek kemampuan. Penurunan tanda dan gejala ketidakberdayaan dipengaruhi oleh afirmasi positif, restrukturisasi pikiran,komitmen berperilaku positif dan kemampuan memaknai hidup. Rekomendasi studi kasus ini agar membuat kelompok kontrol sebagai pembanding, serta penerapan tindakan keperawatan ners dan ners spesialis ketidakberdayaaan dalam lahan praktik. Studi kasus ini sebagai salah satu pilihan terapi untuk mengatasi permasalahan baik fisik, psikologis dan sosial.
PENINGKATAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN KEMANDIRIAN KADER KESEHATAN MASYARAKAT DALAM PENANGGULANGAN PENYAKIT TUBERKULOSIS (TBC) DI WILAYAH BIDARA CINA, JAKARTA TIMUR Anung Ahadi Pradana; Renta Sianturi; Rohayati
Jurnal Mitra Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2019): Jurnal Mitra Masyarakat : Special Edition I
Publisher : STIKes Mitra Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.191 KB)

Abstract

Tuberkulosis paru merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TBC (Mycobacterium tuberculosis). Data penderita TBC di wilayah Jakarta pada Tahun 2015 sebesar 0,6% dari jumlah penduduk dan menempati peringkat ketiga provinsi dengan jumlah penderita terbesar. Peran kader dalam menanggulangi kondisi TBC di masyarakat memiliki dampak yang besar dalam upaya meningkatkan tingkat pengetahuan dan pemahaman masyarakat.Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemandirian kader kesehatan dalam menanggulangi masalah TBC di wilayah Bidara Cina, Jakarta.Hasil yang diperoleh menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan kemampuan kader dalam memberikan penyuluhan kesehatan TBC bagi masyarakat di Wilayah Bidara Cina.Pentingnya pendampingan lebih lanjut serta kerjasama lintas sektoral diperlukan dalam mempertahan kelangsungan peran kader TBC.
PENINGKATAN KEPATUHAN POLA HIDUP MELALUI PENYULUHAN KESEHATAN PADA KLIEN HIPERTENSI Lisbeth Pardede; Renta Sianturi; Aprillia Veranita
Jurnal Mitra Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2019): Vol. 1 No. 2 (2019): Jurnal Mitra Masyarakat : Special Edition II
Publisher : STIKes Mitra Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.755 KB)

Abstract

Hipertensi merupakan suatu penyakit kronik, berulang dan angka kejadiannya semakin meningkat setiap tahun. Penanganan hipertensi membutuhkan waktu seumur hidup, serta membutuhkan kepatuhan klien dalam menjaga pola hidup. Namun banyak klien hipertensi tidak mampu menjaga pola hidupnya sehingga perlu dilakukan cara untuk meningkatkan kepatuhan klien dalam menjaga pola hidup. Penelitian ini dilakukan dengan quasi eksperiment, jumlah responden 66 orang dipilih dengan purposive sampling, desain pre post test. Data yang dikumpulkan yaitu karakteristik responden, kepatuhan pola hidup meliputi kepatuhan makan dan minum, kepatuhan aktivitas dan istirahat, pengendalian stress dan kepatuhan kontrol dan minum obat. Hasil penelitian yaitu ada perbedaan nilai rata – rata sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan kesehatan p value (0,000) dengan CI 95%. Setelah diberikan penyuluhan terjadi peningkatan pengetahuan responden yang berdampak pada perubahan sikap dan perilaku dalam menjaga pola hidup. Oleh karena itu penyuluhan kesehatan perlu ditingkatkan dilayanan kesehatan primer sebagai salah satu bentuk intervensi penanganan hipertensi