Ulfatmi Ulfatmi
Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IMPLEMENTASI MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU DI SD QURAN AR RISALAH Ahmad Lidra; Ulfatmi Ulfatmi
Murabby: Jurnal Pendidikan Islam Vol 3, No 2 (2020): Murabby Vol. 3 No. 2 September 2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/mrb.v3i2.2066

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi manajemen kurikulum terpadu di SD Quran Ar Risalah. Jenis penelitian ini adalah kualitatif menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisa data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian mengungkapkan sebagai berikut:1) Perencanaan kurikulum terpadu di SDQU Ar Risalah  melibatkan semua unsur yang ada disekolah, berupa kepala sekolah, wakil – wakil kepala sekolah, para koordinator bagian, para guru, pihak yayasan, praktisi pendidikan, dosen pendidikan, dan komite selaku perwakilan dari orangtua siswa. 2) Pengorganisasian kurikulum di SDQU Ar Risalah dilakukan dengan cara kepala sekolah dan waka kurikulum memberdayakan Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan ketua ditiap jenjangnya. 3) Pelaksanaan kurikulum terpadu di SDQU Ar Risalah  dilakukan dengan melakukan kegiatan pengawasan terhadap pelaksanaan kurikulum yang dilakukan oleh kepala sekolah dengan bantuan waka kurikulum dan tim untuk memastikan bahwa proses benar – benar berjalan dengan baik. 4) Evaluasi di SDQU Ar Risalah  dilakukan dalam beberapa tingkatan. Ada evaluasi pekanan yang membahas tentang proses kegaiatan belajar mengajar, ada evaluasi setiap tiga bulan dan enam bulan untuk menggali ketercapaian target kurikulum jangk menengah, ada evaluasi tahunan dan ada evaluasi empat tahunan. 5) Faktor penghambat pelaksanaan manajemen kurikulum yang pertama dari sisi SDM, masih ada guru – guru yang belum memahami dengan baik pola kurikulum terpadu dan bagaimana implementasi dilapangan. Kemudian, kekosongan guru saat cuti ataupun ada yang berhenti. Kepala sekolah juga belum mengesahkan tim pengembangan kurikulum, namun tim tersebut ada dan telah bekerja sesuai fungsinya. Kata Kunci: Implementasi, Manajemen Kurikulum, Evaluasi, Perencanaan
Konseling Anak Berkebutuhan Khusus Rahmat Hidayat; Ulfatmi Ulfatmi; Afnibar Afnibar
Sulawesi Tenggara Educational Journal Vol 3 No 3: Desember (2023)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54297/seduj.v3i3.538

Abstract

Bimbingan dan konseling merupakan upaya pemberian bantuan kepada anak atau kepada peserta didik melalui pembentukan lingkungan yang kondusif serta dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, anak berkebutuhan khusus adalah anak yang masih dalam perawatan orang tua yang mengalami keterbelakangan mental atau memiliki IQ dibawah rata-rata. Sehingga dia tidak mampu mengatur dirinya dan susah beradaptasi dengan lingkungan secara normal. Penelitian ini merupakan peneliatian pustaka (libarary research). Yang mana penelitian pustaka ini dilakukan diberbagai pustaka atau museum terhadap baha-bahan berupa buku-buku, majalah atau dokumen lainnya. Dalam hal Konseling anak berkebutuhan khusus (ABK), mereka memerlukan perhatian, pemahaman dan penanganan yang baik agar segala bentuk seluk-beluk persoalan yang dibahas dapat benar-benar dipahami untuk kemudian dicari solusinya. Meyakini bahwa setiap individu memiliki kelebihan dan kekurangan berarti memiliki konsekuensi untuk menaggulangi masalah dan mengembangkan potensi. Hal inilah yang harus diperjatikan seorang konselor, agar tidak hanya terjebak dalam langkah-langkah penanggulangan yang praktis. Terdapat banyak sekali jenis-jenis masalah individu yang mewakili istilah ABK, sehingga disegenap tingkatan dan unsure pendidikan pihak terkait harus mengetahui pengetahuan dasar serta model-model pengkajian ABK. Hampir semua jenis layanan Bimbingan dan Konseling yang diselenggrakan disekolah dapat digunakan untuk masalah ABK, artinya tidak ada perbedaan antara ABK dan individu yang dianggap normal.