Penyandang disabilitas psikososial mental, dalam hal ini Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), sudah menjadi fenomena sosial yang tidak menarik perhatian publik, namun banyak dilirik politisi terutama saat pemilu. Setidaknya ada 3.500 ODGJ dalam daftar pemilih pada pemilu 2019. Namun, netizen media baru, khususnya pengguna YouTube, juga melirik dan menjadikan fenomena ODGJ sebagai komoditas. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yang bertujuan untuk mendeskripsikan konten ODGJ dari perspektif ekonomi politik di media baru. Dengan mengambil beberapa sample konten channel Youtube yang mengangkat ODGJ sebagai konten utama. Penggunaan media baru Youtube sebagai media yang menarik empati sosial melalui konten sosial yang melibatkan ODGJ mendapat respon yang baik di masyarakat sehingga channel youtube dengan konten yang melibatkan ODGJ sebagai objeknya memiliki jumlah viewer, like dan followers yang sangat besar. membuat Youtube dapat menghasilkan uang melalui sistem monetisasi dari iklan yang ditampilkan. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui observasi konten di channel Youtube dengan tema ODGJ sebagai objek utamanya, dan melalui studi literatur untuk menganalisis tren pesan sosial yang ditampilkan di konten tersebut. Alhasil, Youtube menjadi wadah yang ampuh untuk menyampaikan pesan sosial kepada masyarakat melalui penderita ODGJ, padahal sebenarnya ada komodifikasi pekerja, penonton, dan konten melalui monetisasi di platform youtube.