Awida Awida
Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERILAKU AGRESIF REMAJA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 5 KOTA SOLOK Silvia Febriantika; Nursyamsi Nursyamsi; Awida Awida
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Vol 6, No 1 (2020): Januari-Juni 2020
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/atj.v6i1.1754

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mendeskripsikan atau menggambarkan macammacam perilaku agresif, faktor penyebab perilaku agresif dan bagaimana implikasinya terhadap layanan bimbingan dan konseling di SMP N 5 Kota Solok. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian ini berjenis deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus.Teknik pengumpulan data penelitian menggunakan metode observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Data penelitian diolah dan dianalisa dengan mengunakan teknik analisa deskriptif kualitatif. Keabsahan data penelitian diuji dengan Teknik pemeriksaan derajat kepercayaan (Credibility), Teknik pemeriksaan keteralihan dengan cara uraian rinci, Teknik pemeriksaan kebergantungan (auditing), dan Teknik pemeriksaan kepastian. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan ada beberapa macam perilaku agresif yang dilakukan oleh peserta didik yaitu perilaku agresif fisik aktif langsung, agresif aktif tidak langsung, dan agresif verbal aktif langsung. Perilaku agresif fisik aktif langsung seperti memukul teman, menonjok, mendorong kepala teman, dan mencubit. Agresif verbal aktif langssung seperti menghina, mengolok-olok, menertawakan, dan melontarkan kata-kata kasar. Peserta didik berperilaku agresif disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor lingkungan dan faktor sosial. Faktor lingkungan berasal dari pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Sedangkan faktor sosial disebabkan faktor frustasi karena tidak tercapainya suatu keinginan yang dikehendaki serta dari pembelajaran model kekerasan dimedia dan kekerasan yang dilakukan dilingkungan keluarga. Layanan yang diberikan terhadap peserta didik yang berperilaku agresif adalah layanan konseling individual dan layanan informasi.
INTEGRATION OF RELIGION AND MINANGKABAU CULTURE: IMPLEMENTATION OF SUMBANG DUO BALEH IN CULTURE ART AND CRAFT LEARNING IN THE CHARACTER STRENGTHENING EFFORT OF STUDENTS IN THE STATE ISLAMIC ELEMENTARY SCHOOL Rendy Nugraha Frasandy; Awida Awida; Dorisno Dorisno
JIP Jurnal Ilmiah PGMI Vol 8 No 1 (2022): JIP (Jurnal Ilmiah PGMI)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/jip.v8i1.11653

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendalami tentang; Pertama, Integrasi nilai-nilai Budaya Minangkabau dan nilai-nilai Islam melalui implementasi SUMBANG Duo Baleh pada pembelajaran seni budaya dan prakarya. Kedua, Implementasi SUMBANG Duo Baleh dalam upaya Penguatan Karakter Peserta Didik di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Kota Padang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) dengan metode deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data berupa wawancara kepada guru dan kepala madrasah, observasi di kelas dan di luar kelas, dan dokumentasi berupa data perangkat pembelajaran dan materi ajar dari guru sementara teknik analisis data mengadopsi data interaktif Milles dan Huberman yaitu pengumpulan data, penyajian data, reduksi data sampai pada penarikan kesimpulan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pertama, implementasi SUMBANG duo baleh dengan mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam pembelajaran dilakukan melalui proses internalisasi dengan cara guru menuliskan dan mengajarkan secara khusus dalam pembelajaran seni budaya dan prakarya. Guru mengajarkan dan mempraktikan dalam pembelajaran BAM dari kelas 4 hingga kelas 6, dan mengajak siswa bersama-sama menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, pengimplementasian SUMBANG duo baleh dalam upaya Penguatan Karakter Peserta Didik yaitu dengan cara penanaman nilai karakter berlandaskan budaya bangsa yang diambil dari makna SUMBANG duo baleh seperti nilai religus, displin, jujur, peduli lingkungan dan lain lain, dan mencontohkan dalam kehidupan sehari-hari, dan membiasakan siswa untuk selalu mengingat dan menjalankannya. Selain membentuk karakter, peserta didik juga memahami dan melestarikan nilai budaya local.