Wasis Gunadi
Unknown Affiliation

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPERCAYAAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA MODA TRANSPORTASI OJEK ONLINE (Studi Kasus pada Gojek/Go Ride di Kelurahan Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur) Ridho Alfian; Wasis Gunadi
JURNAL ILMIAH M-PROGRESS Vol 11, No 2 (2021): JURNAL ILMIAH M-PROGRESS
Publisher : JURNAL ILMIAH M-PROGRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35968/m-pu.v11i2.693

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perngaruh Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan pada moda transportasi ojek online (Studi Kasus pada Gojek/Go-Ride di Kelurahan Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur). Populasi penelitiannya adalah para pengguna layanan Gojek (Go-Ride) yang telah menggunakan jasanya dua kali atau lebih di Kelurahan Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur. Dikarenakan terbatasnya sumberdaya, maka penelitian ini menggunakan  sampling, yaitu Purposive Random Sampling, yang menghasilkan sampel berukuran 100 responden.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada taraf nyata 5%, baik secara parsial maupun simultan, Kualitas Pelayanan dan atau Kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan pada moda transportasi ojek online, yang ditunjukkan oleh persamaan regresi:Y = 17,129 + 0,719 X1 + 0,819 X2, dimana:Y=Kepuasan Pelanggan, X1=Kualitas Pelayanan dan X2=Kepercayaan. Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Kepercayaan terhadap Kepuasan Pelangganan adalah sebesar 50,8%, yang merupakan koefisien determinasi dari persamaan regresi tersebut di atas Kata Kunci: Kualitas Pelayanan, Kepercayaan, Kepuasan Pelanggan, Ojek Online.
PENINGKATAN PERANAN WANITA DALAM PENGEMBANGAN USAHA RUMAH TANGGA Wasis Gunadi
JURNAL ILMIAH M-PROGRESS Vol 9, No 1 (2019): JURNAL ILMIAH M-PROGRESS
Publisher : JURNAL ILMIAH M-PROGRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (929.78 KB) | DOI: 10.35968/m-pu.v9i1.265

Abstract

Peranan wanita dalam dunia usaha dari waktu ke waktu mengalami peningkatan, baik jumlah maupun macam industri yang dipilih sebagai jenis usahanya, khususnya industri jasa. Dari sekitar 60 juta Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), 60% diantaranya adalah UMKM wanita. Perdagangan dan investasi bebas yang semakin mempertajam persaingan antar pelaku usaha pada hampir seluruh industri, menuntut agar produk UMKM memiliki daya saing yang lebih kuat. Dari tiga strategi bersaing: cost leaderships, product differentiation, dan focus, yang paling memungkan ditempuh dan dikembangkan oleh UMKM adalah strategi kedua, utamanya melalui pengembangan produk kreatif, khas dan up-dated. Pengembangan produk kratif ini harus merupakan upaya sinergis melibatkan pemerintah, Lembaga akademis, pelaku usaha dan masyarakat. Produk-produk UMKM memiliki daya saing yang baik, khususnya di pasar luar negeri seperti saat berpameran Hongkong Fashion Week,  Malaysian Halal Showcase (MIHAS), dan Dubai Global Village (DGV).
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPERCAYAAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ONLINE PADA LAZADA, PADA PENGGUNA LAZADA DI DAERAH JAKARTA TIMUR Reza Syahdewo P.; Wasis Gunadi
JURNAL ILMIAH M-PROGRESS Vol 10, No 2 (2020): JURNAL ILMIAH M-PROGRESS
Publisher : JURNAL ILMIAH M-PROGRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.302 KB) | DOI: 10.35968/m-pu.v10i2.435

Abstract

Research aims to determine if the quality of service and consumer confidence affect the Onlinepurchase decision on Lazada in East Jakarta, From the population consisting of users of Lazada both in EastJakarta area especially in the area Halim Perdanakusuma, Cijantung, Kampong Makasar, and LubangBuaya, taken samples consisting of 97 respondents.The method of analysis used is a quantitative descriptive method, namely by collecting primary andsecondary data to obtain the necessary statistical values, hereinafter drawn conclusions through partial andsimultaneous hypothesis testing of multiple linear regression. The result of this research is that the influenceof independent variables against dependent variables is indicated by a regression equation: Y = 1,972 +0.075 X1 + 0.384 X2, where Y = Online Purchase Decision on Lazada, X1 = Service Quality, and X2 =Consumer Confidence, where α = 5%: Quality of service partially does not affect the online purchasedecision on Lazada. This is demonstrated by the test statistical value: t-count = 1,736 < t-table = 1.98522, andor sig = 0.85 > α = 0.05. The consumer confidence in a partial has a significant effect on the onlinepurchase decision on Lazada. This is demonstrated by the statistical value of the test: t-count = 6,909 > T-table = 1,986, and or sig = 0.000 > 0.05. The quality of service and consumer confidence jointly has a significanteffect on the online buying decision on Lazada. This is demonstrated by the test statistical value: Fcount =177,508 > Ftable = 2.36, and or sig = 0.00 < 0.05.The coefficient of determination (R2) test indicates that R2is 0.786 which means that 78.6% data ofservice quality and consumer confidence variables can explain the online purchase decision variable, whilethe the remaining 21.4% is explained by other factors not addressed in this study.Keywords: Quality of service, consumer confidence, purchase decision.
PROSPEK DAN STRATEGI BERSAING PADA INDUSTRI FESYEN Wasis Gunadi
JURNAL ILMIAH M-PROGRESS Vol 10, No 1 (2020): JURNAL ILMIAH M-PROGRESS
Publisher : JURNAL ILMIAH M-PROGRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2275.214 KB) | DOI: 10.35968/m-pu.v10i1.367

Abstract

Tulisan ini merupakan kajian pustaka yang menggunakan metoda Analisis Deskriptif dan AnalisisStruktur Industri. Telaah deskriptif dan struktur industri ini digunakan untuk mengetahui prospek danmenyusun strategi bersaing pada industri fesyen di Indonesia.Industri fesyen merupakan salah satu dai 16 kelompok industri kreatif, yang memberikan kontribusiterhadap PDB nasional Indonesia sebesar 3,76 % pada 2017. Industri fesyen juga masih menjadi salah satupenghasil devisa terbesar, dengan nilai ekspor sampai Juli 2018 sebesar US$ 8.2 miliiar (Rp. 122 triliun),yang bertumbuh 8,7%. Produk fesyen Indonesia mampu menguasai 1,9% pasar dunia. Pelaku usaha padaIndustri Fesyen ini sebagian besar adalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia yangseluruhnya berjumlah hampir 60 juta orang. Industri fesyen memiliki peluang yang sangat besar untuk tumbuh dan berkembang. Melimpahnyasumber daya manusia (sumber ide kreatif), sumberdaya alam (sebagai sumber bahan baku), suku dengankeaneragaman budayanya, semakin terbukanya pasar (khususnya pasar ekspor), serta dukungan penuh dari lembaga pemerintah maupun non pemerintah, menjadi unsur-unsur utama bagi tumbuh dan berkembangnyaindustri fesyen.Hasil analisis struktur industri fesyen menunjukkan bahwa ancaman yang berasal dari pendatangbaru adalah tinggi, ancaman dari produk substitusi adalah rendah, bargaining power of buyer relativerendah, bargaining power of supplierrelatif rendah, seeangkan intensitas persaingan antar pelaku usahafesyen adalah tinggi dalam negeri dan rendah untuk pasar luar negeri.Berdasarkan kondisi SWOT dan hasil analisis struktur industi fesyen, maka penerapan strategi CostLeaderships lebih tepat bagi pelaku usaha fesyen penghasil produk standard yang mengandalkan bahanbaku lokal. Strategi Product Differentiation menjadi pilihan utama bagi pelaku usaha fesyen eksklusifkhususnya yang berorientasi ekspor. Sedangkan strategi Focus pada umumnya diterapkan oleh pelaku usahafesyen yang melayani kebutuhan produk fesyen yang berkaitan dengan dan beridentitaskan adat dan budaya.Kemitraaan antara eksportir (inti) dan pelaku usaha fesyen mitranya (plasmanya) juga dapat ditempuhuntuk mengembangkan pertumbuhan ekonomi berbasis kebersamaan. Azka Fashion merupakan salah satupelaku usaha eksportir fesyen yang sukses mengembangkan usaha fesyen berbasis kemitraan. Produkandalan Azka Fashion adalah busana muslim yang serba guna, kreatif, dan selalu di up date sesuai dengantuntutan perkembangan pasar.
PROSPEK DAN STRATEGI BERSAING PADA INDUSTRI SANGKAR BURUNG BERKICAU DI INDONESIA Wasis Gunadi
JURNAL ILMIAH M-PROGRESS Vol 9, No 2 (2019): JURNAL ILMIAH M-PROGRESS
Publisher : JURNAL ILMIAH M-PROGRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1153.07 KB) | DOI: 10.35968/m-pu.v9i2.343

Abstract

Industri sangkar burung berkicau tumbuh dan berkembang sejalan dengan semakin meningkatnya penggemar burung berkicau, baik pengemar rumahan maupun pelomba burung berkicau. Tulisan ini merupakan kajian pustaka dan menggunakan metoda Analisis Struktur Industri. Partisipan pada Industri Sangkar Burung Berkicau ini sebagian besar adalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia yang seluruhnya berjumlah hamper 60 juta orang. Hasil analisis kekuatan industri ini adalah bahwa hanya ancaman masuknya pendatang baru yang tinggi, sedangkan kekuatan lainnya yaitu ancaman dari produk substitusi, bargaining power of buyer, bargaining power of supplier, serta intensitas persaingan (kecuali pada partisipan berskala usaha menengah), semuanya rendah.            Melihat kondisi kekuatan-kekuatan yang berpengaruh tersebut, maka dimungkinkan penerapan strategi bersaing Cost Leaderships, Product Differentiation, strategi Focus. Strategi kemitraaan antara produsen sangkar berskala kecil/mikro dengan produsen berskala menengah juga berjalan dengan baik dan alamiah.Key  word : Cost Leaderships, Product differentiation dan Focus
PENGARUH CITRA MEREK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DALAM MENGGUNAKAN INDIHOME FIBER DI DAERAH LUBANG BUAYA JAKARTA TIMUR Amelia Anggraini Utami; Wasis Gunadi
JURNAL ILMIAH M-PROGRESS Vol 12, No 1 (2022): JURNAL ILMIAH M-PROGRESS
Publisher : JURNAL ILMIAH M-PROGRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35968/m-pu.v12i1.861

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perngaruh citra merek dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan dalam menggunakan Indihome Fiber di daerah Lubang Buaya Jakarta Timur. Populasi penelitiannya adalah konsumen yang menggunakan jasa Telkom Indihome di daerah Jakarta Timur, khususnya wilayah Lubang Buaya, yang jumlahnya tidak dapat diketahui dengan pasti. Dikarenakan terbatasnya sumberdaya, maka penelitian ini menggunakan sampling, yaitu Purposive Random Sampling, yang menghasilkan sampel berukuran 100 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada taraf nyata 5%, baik secara parsial maupun simultan, Citra Merek dan atau Kualitas Pelayanan berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan, yang ditunjukkan oleh persamaan regresi: Y = 13,792 + 0,747X1 + 0,486X2, dimana:Y = Kepuasan Pelanggan, X1 = Citra Merek dan X2 = Kualitas Pelayanan. Hasil uji koefisien determinasi menunjukkan bahwa pengaruh citra merek dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan pada internet kabel Indihome Fiber yang sebesar 45,9%, yang menjelaskan perlunya diteliti lebih lanjut terhadap faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan, terutama faktor kualitas produk Indihome Fiber.Kata Kunci: Citra Merek, Kualitas Pelayanan, Kepuasan Pelanggan, Indihome Fiber.
PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH MELALUI INKUBATOR BISNIS Wasis Gunadi
JURNAL ILMIAH M-PROGRESS Vol 8, No 1 (2018): JURNAL M-PROGRESS
Publisher : JURNAL ILMIAH M-PROGRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.368 KB) | DOI: 10.35968/m-pu.v8i1.185

Abstract

Sistemik, inkubator bisnis merupakan suatu wahana transformasi pembentukan sumberdaya manusia yang tidak atau kurang kreatif dan produktif, menjadi sumberdaya manusia yang memiliki motivasi wirausaha secara kreatif, inovatif, produktif dan kooperatif.   Metode pembinaan dan pengembangan wirausaha yang dilakukan adalah (1) Pembimbingan yaitu memberikan dukungan bimbingan di bidang administrasi keuangan, manajemen, teknologi, pemasaran dan pencarian dana, sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan lingkungan tumbuh kalangan pengusaha; (2) Pelatihan yaitu memberi pelatihan dengan materi-materi dan waktu/sessi yang disesuaikan dengan keahlian yang dibutuhkan untuk melaksanakan berbagai aspek kegitan usaha, mulai dari perencanaan produksi sampai dengan pemasarnnya; (3) Konsultasi  yaitu memberikan jasa pelayanan konsultasi mengenai segala aspek usaha. Inkubator bisnis juga mengusahakan jaringan informasi yang berkaitan dengan akutansi, manajemen, teknologi, pemasaran (di dalam maupun di luar negeri) dan penggalangan dana, dengan memanfaatkan keterkaitan inkubator bisnis dengan lembagalembaga atau instansi-instansi pemerintah maupun swasta.   Adapun jenis-jenis bimbingan dan pelatihan yang biasa  ditawarkan oleh inkubator bisnis adalah Bimbingan dan Pelatihan Bidang Kewirausahaan; Bimbingan dan Pelatihan Bidang Perencanaan; Bimbingan dan Pelatihan Bidang Manajemen; Bimbingan Pelatihan Bidang Akuntansi; serta Bimbingan dan Pelatihan Bidang Teknologi.
ANALISIS PENGARUH PROFESIONALISME PEGAWAI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KANTOR CABANG BRI TB SIMATUPANG JAKARTA SELATAN Wasis Gunadi; Agus Panti Kustianto
JURNAL ILMIAH M-PROGRESS Vol 6, No 2 (2016): JURNAL M-PROGRESS
Publisher : JURNAL ILMIAH M-PROGRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (891.958 KB) | DOI: 10.35968/m-pu.v6i2.171

Abstract

Penelitian mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan diantaranya adalah profesionalisme pegawai dan gaya kepemimpinan. Penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh profesionalisme Pegawai dan Gaya Kepemimpinan terhadap  Kineja Pegawai di Kantor Cabang BRI, TB Simatupang , Jakarta Selatan” . Penelitian tersebut dilaksanakan untuk meneliti korelasi dan pengaruh variabel tersebut terhadap Kinerja Pegawai. Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Bank BRI Cabang TB Simatupang,  Jakarta Selatan. Seluruh karyawan yang bekerja di BRI Cabang TB Simatupang.Metode Penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan Regresi Linear Berganda, dengan menyebarkan angket atau kuisioner yang diuji validitas dan reliabilitasnya sebelum di sebarkan ke responden,  setelah melalui uji persyaratan analisis, yaitu, uji homogenitas , uji normalitas dan uji linearitas, maka dilanjutkan dengan uji hipotesis,  Penelitian ini menyimpulkan bahwa Profesionalisme Pegawai mempunyai pengaruh positif terhadap Kinerja Pegawai,  Gaya Kepemimpinan berpengaruh positif terhadap Kinerja Pegawai, Profesionalisme Pegawai dan Gaya Kepemimpinan  mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Pegawai, dengan koefisien determinasi (adjusted R2) yang diperoleh sebesar 0,367 atau 36,7 %, sedangkan 63,3 % adalah faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Pada taraf nyata 0,05 Profesionalisme Pegawai dan Gaya Kepemimpinan  berpengaruh positif terhadap Kinerja Pegawai. Profesionalisme Pegawai memberikan kontribusi sebesar 0,587 terhadap Kinerja Pegawai, yang berarti bahwa jika Profesionalisme Pegawai meningkat satu unit, maka Kinerja Pegawai juga mengalami peningkatan, sebesar 0,587 unit. Kontribusi Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai adalah sebesar 0,192, artinya jika Gaya Kepemimpinan meningkat satu unit, maka Kinerja Pegawai mengalami peningkatan sebesar 0,192 unit.
PROSPEK DAN STRATEGI BERSAING PADA INDUSTRI FURNITURE BERBAHAN BAKU KAYU JATI Wasis Gunadi
JURNAL ILMIAH M-PROGRESS Vol 11, No 1 (2021): JURNAL ILMIAH M-PROGRESS
Publisher : JURNAL ILMIAH M-PROGRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35968/m-pu.v11i1.601

Abstract

Tulisan ini merupakan kajian pustaka yang menggunakan metoda Analisis Deskriptif dan Analisis Struktur Industri. Telaah deskriptif dan struktur industri ini digunakan untuk mengetahui prospek dan menyusun strategi bersaing pada ndustri furniture berbahan baku kayu jati di Indonesia.Nilai ekspor industri furniture meningkat hingga sebesar 1,95 miliar dollar AS pada 2019, atau naik sebesar 14,6% dari tahun 2018 (Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka/Dirjen IKMA Kemenperin, 14 Maret 2020). Lebih lanjut Dirjen IKMA Kemenperin mengatakan bahwa dilihat dari posisi ekspor furniture di Asia, Indonesia menduduki posisi ke lima setelah Cina, Vietnam, Malaysia dan Cina Taipei.Industri furniture memiliki peluang yang sangat besar untuk tumbuh dan berkembang. Melimpahnya sumber daya manusia, sumberdaya alam, suku dengan keaneragaman budayanya, semakin terbukanya pasar (khususnya pasar ekspor), serta dukungan penuh dari lembaga pemerintah maupun non pemerintah, menjadi unsur-unsur utama bagi tumbuh dan berkembangnya industri furniture.Berdasarkan kondisi SWOT dan hasil analisis struktur industri furniture berbahan baku kayu jati, maka strategi bersaing yang sebaiknya ditempuh oleh pelaku usaha pada industri ini adalah (Overall) Cost Leaderships dan Product Differentiation. Kemitraaan antara eksportir (inti) dan pelaku usaha furniture mitranya (plasmanya) juga dapat ditempuh khususnya untuk menumbuh-kembangkan kemampuan ekspor dari plasma yang sebagian besar adalah UMKM. Agar strategi tersebut di atas dapat diimplementasikan dengan baik, maka diperlukan upaya-upaya sinergis yang melibatkan unsur-unsur pemerintah, pelaku usaha, akademisi dan masyarakat.  Key words: cost leaderships, product differentiation.
PEMBERDAYAAN KOPERASI Wasis Gunadi
JURNAL ILMIAH M-PROGRESS Vol 8, No 2 (2018): JURNAL M-PROGRESS
Publisher : JURNAL ILMIAH M-PROGRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.731 KB) | DOI: 10.35968/m-pu.v8i2.234

Abstract

Sampai sekarang ini koperasi masih dihadapkan pada masalah rendahnya kemampuan manajemen yang berhubungan dengan kualitas SDM yang dimiliki. Bidang-bidang kegiatan usaha yang dilaksanakan oleh koperasi belum sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh koperasi dan lingkungannya, serta tidak sejalan dengan kepentingan anggotanya. Sangat banyak terlihat bahwa kegiatan usaha koperasi tidak memiliki kaitan dengan kegiatan usaha anggota dan ada kecenderungan koperasi melakukan bisnis hanya untuk kepentingan koperasi sebagai unit usaha dan bukan sebagai lembaga yang mendukung usaha-usaha dari anggotanya. Berkurangnya program-program kegiatan usaha koperasi yang bersumber dari pemerintah secara langsung juga mempengaruhi penurunan kinerja usaha koperasi. Hal ini mengindikasikan koperasi masih sangat terikat pada bantuan pemerintah, dan bantuan program pemerintah itu sendiri tidak menjadikan koperasi sebagai lembaga perekonomian yang mandiri. Keyword : ekonomi, koperasi,  dan pemerintah