Heny Widiyowati S
Program Magister Program Studi Ilmu Biomedik Kekhususan Anti Aging Program Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pemberian Krim Ekstrak Teh Hijau (Camellia sinensis) Dapat Mencegah Penurunan Jumlah Kolagen Dermis dan Peningkatan Kadar Matriks Metalloproteinase-1 pada Mencit Balb -C Yang Dipapar Sinar Ultraviolet B Heny Widiyowati S; Wimpie I Pangkahila; A.A.G.P. Wiraguna; J Alex Pangkahila; I Nyoman Adiputra; IGM. Aman
IJAAM (Indonesian Journal of Anti-Aging Medicine) Vol 1 No 1 (2017): Indonesian Journal of Anti-Aging Medicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.285 KB)

Abstract

Ekstrak Teh Hijau mengandung polifenol utama dalam daun teh, yaitu katekin yang terdiri dari Epigallocathecin 3-gallate (EGCG), epigallocathecin (EGC), epicathecingallate (ECG) , epicatechin (EC), gallocathecin (GC). Diantara keempat komponen tersebut EGCG (Epigallocathecin Gallate) merupakan komponen yang paling potensial. Polifenol teh hijau memiliki efek peredaman terhadap ROS (Radical Oxidative Superoxide), sehingga dapat mencegah kerusakan kulit akibat dari sinar UV-B. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pemberian krim ekstrak teh hijau 70% dapat mencegah penurunan jumlah kolagen dermis dan peningkatan ekspresi matriks metalloproteinase-1 pada mencit BALB-C. yang dipapar sinar ultraviolet-B.Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium, menggunakan rancangan the randomized post-test only control group. Sebanyak 30 ekor mencit balb/c yang digunakan pada penelitian ini dibagi menjadi 3 kelompok yang masing-masing terdiri dari 10 ekor mencit. Kelompok Kontrol (O) tidak diolesi apapun, Kelompok 1 diolesi bahan dasar krim (Kelompok Perlakuan 1), dan Kelompok 2 diolesi krim ekstrak teh hijau 70% (Kelompok Perlakuan 2). Semua Kelompok Perlakuan diberikan paparan sinar UVB dengan dosis total 840 mJ/cm2 selama 4 minggu, kemudian dilakukan biopsi untuk permeriksaan jumlah kolagen dan ekspresi MMP-1. Data dianalisis menggunakan one way Anova untuk mengetahui adanya perbedaan signifikan pada ketiga kelompok perlakuan kemudian dilanjutkan uji post hoc dengan menggunakan tes LSD (Least Significance Difference) untuk mengetahui beda nyata terkecil pada taraf kemaknaan <0,05. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya penurunan yang lebih rerata kolagen yang bermakna pada Kelompok Kontrol (47,83%) dan Kelompok Perlakuan 1 (50,73%) setelah diberikan paparan sinar UV-B dibandingkan dengan rerata kolagen pada Kelompok Perlakuan 2 (67,59%). Hasil rerata ekspresi MMP-1 terjadinya peningkatan pada rerata kontrol (66,76%) dan rerata Kelompok Perlakuan 1 (74,46%) dibandingkan rerata ekspresi MMP-1 Kelompok Perlakuan 2 (39,31%). Melalui uji post hoc tidak ada perbedaan hasil dari Kontrol dan Kelompok Perlakuan 1 baik pada jumlah kolagen dan ekspresi MMP-1 (P>0,05).Simpulan penelitian ini adalah krim ekstrak teh hijau 70% dapat mencegah penurunan jumlah kolagen dermis dan peningkatan ekspresi MMP-1 pada mencit Balb/C yang diberi paparan UV-B.