Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Recovery of Gold in Au/Cu/Mg System from SH/Fe3O4@SiO2 as a Magnetically Separable and Reusable Adsorbent Ani Qomariyah; Nuryono Nuryono; Eko Sri Kunarti
Indonesian Journal of Chemical Research Vol 9 No 1 (2021): Edition for May 2021
Publisher : Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598//ijcr.2021.9-ani

Abstract

The recovery of Au(III) in the Au/Cu/Mg system from mercapto-silica hybrid coated magnetite (SH/Fe3O4@SiO2) adsorbent has been investigated. This adsorbent characterized using FT-IR to determine functional groups, crystallinity study using XRD, surface morphology using SEM, material compositions with XPS, surface area using nitrogen adsorption, and TGA to study thermal stability. Adsorption of metal ions carried out with batch system for 30 minutes at a pH of 3. In the Au/Cu/Mg multi-metal system, Au(III) ions were easily desorbed (approximately 85%) by SH/Fe3O4@SiO2 adsorbent based on HSAB (Hard Soft Acid Base) theory that Au(III) ion is a softer metal than Cu(II) and Mg(II) where Au(III)>Cu(II)>Mg(II). The recovery of Au(III) ions was easily desorbed using thiourea 7% in 0,1 M HCl solution with the percentage of 79%. The process of SH/Fe3O4@SiO2 adsorbent separation after adsorption and recovery was very easy. The adsorbent could perfectly separate in 5 minutes using an external magnet. The SH/Fe3O4@SiO2 adsorbent can be reused on the adsorption-desorption process of Au(III) in the Au/Cu/Mg system approximately four times of cycle reactions.
Abu Limbah Sekam Padi sebagai Bioadsorben yang Efektif untuk Logam Timbal dalam Tanah Ani Qomariyah; Ratih Hidayah
Jurnal Kimia Fullerene Vol 6 No 2 (2021): Fullerene Journal of Chemistry
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37033/fjc.v6i2.273

Abstract

In this research, the effect of rice husk treatment, i.e. ashing to produce rice husk ash (RHA), working with base (BRH), and working with acid solution (ARH) on the adsorption capability of Pb(II) ions has been investigated. Adsorption was carried out by mixing 5 g of the adsorbent with 50 mL Pb(II) solution 100 ppm for 3 hours. The unadsorbed ions were analyzed by AAS (Atomic Absorption Spectrophotometre). Result showed that RH, RHA, BRH, and ARH adsorbents, adsorbed Pb(II) ions with the amount of 86,5 % ; 96,0 % ; 93,4 % ; and 33,0 % respectively. The highest adsorption of Pb(II) (96,0%) occured for the adsorbent of RHA. In the ashing process, the amount of heat or energy might be released and applyed as fuel in various purposes such as cooking and bricks production. Rice husk has multiple uses, besides being a fuel, it can also be used as an effective adsorbent for Pb(II) ions. The study of Pb(II) adsorption kinetics showed that a contact time of 3 hours was an effective time for rice husk ash to adsorb Pb(II) ions. The adsorption of Pb(II) metal by rice husk ash tends to follow a pseudo 2nd-order reaction kinetics pattern.
Analisis Kadar Klorida Air Sumur Sekitar Kawasan Industri Muncar Banyuwangi dengan Metode Titrasi Argentometri Ani Qomariyah; Mochammad Akbar Alfian Susanto; Nicelia Apritanti; Kharisma Tiya Retno; Tanti Yulia Putri
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol 3 No 2 (2022)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v3i2.263

Abstract

Pendahuluan: Kesehatan, air, dan tempat tinggal merupakan kebutuhan yang penting. Masyarakat umum yang tinggal di kawasan industri Muncar Kabupaten Banyuwangi mengandalkan kebutuhan air yang berasal dari PDAM dikarenakan air tanah yang keruh akibat limbah industri perikanan. Adanya limbah ini tentu saja dapat mengganggu kesehatan. Beberapa masyarakat yang tinggal di kawasan industri Muncar mengeluhkan penyakit akibat limbah yaitu gatal-gatal dan batuk. Tujuan: Desa Tapanrejo, Desa Sumbersewu, dan Desa Kumendung merupakan beberapa Desa yang berada di Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur yang dekat dengan industri pengolahan ikan. Di Desa ini menarik untuk dikaji kandungan kadar klorida dalam air sumur apakah masih layak digunakan sebagai air minum ataukah tidak, mengingat air tanah di daerah ini terkandung cemaran limbah dari hasil perikanan. Metode: Diambil sampel air sumur dari masing-masing Desa kemudian dilakukan analisis kadar klorida di laboratorium dengan metode titrasi argentometri. Hasil: Kadar klorida pada air sumur di ketiga Desa yang terletak di Kawasan Industri Muncar Banyuwangi menunjukkan hasil di bawah nilai ambang batas yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan RI. Hal ini menunjukkan bahwa air bawah tanah tidak tercemar oleh limbah industri perikanan di daerah tersebut sehingga layak digunakan untuk air minum, mandi, masak, maupun mencuci.
PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG MANFAAT SHOLAT DAN PUASA BAGI KESEHATAN MELALUI MEDIA RADIO Ani Qomariyah; Eka Yunita Wulandari
As-Sidanah Vol 4 No 2 (2022): OKTOBER
Publisher : LP2M Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.924 KB) | DOI: 10.35316/assidanah.v4i2.171-180

Abstract

Prayer and fasting are obligatory for Muslims. However, many people still see prayer and fasting as merely obligations and activities that consume a lot of energy. For this reason, people need to be given a good understanding of the importance of prayer and fasting from a health perspective. One of the media that is important for the development of the Banyuwangi community is radio, so we conveyed the socialization through Radio VIS FM 101.5. This activity has been carried out on 4 – 6 April 2022 (Ramadhan month 1443 H). The method that has been used in this activity was Asset Based Community Development (ABCD). This activity was talk shows, lectures, discussions, and giving questionnaires. As a result, people who initially had a low understanding of the benefits of prayer and fasting for health (comprehension level was only 35 – 60%), they had a much better level of understanding. Based on the evaluation results that have been carried out, 100% of the people already knew and understood the importance of the benefits of prayer and fasting on health, 95% of the people knew that the prayer movement can nourish joints, bones, and mental health, and 90% of the people understood that when fasting occurred detoxification process of the body and rejuvenation of body cells.
ANALISIS KADAR ALKALINITAS DAN ASIDITAS PADA AIR SUMUR DI DESA TAPANREJO KECAMATAN MUNCAR KABUPATEN BANYUWANGI Ani Qomariyah
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 4, No 1 (2022): Fourth Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air merupakan sumber daya alam yang sangat diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia. Agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta makhluk hidup yang lain, sumber daya air harus dilindungi. Kecamatan Muncar merupakan salah satu kecamatan di Banyuwangi di mana penduduknya sebagian besar menggunakan air sumur sebagai sumber air minum, terutama warga di Desa Tapanrejo. Namun demikian, sebagian masyarakat mengeluhkan bahwa air sumur gali yang dimiliki oleh mereka cenderung keruh dikarenakan faktor tanah yang berpasir dan sebagian juga banyak daerah timbunan. Berdasarkan informasi tersebut, peneliti ingin mengetahui kualitas air sumur secara kimia yaitu dengan penentuan alkalinitas dan aciditas. Pengambilan sampel dilakukan secara Purposive Sampling serta penentuan kadar dilakukan dengan metode titrasi. Hasil penelitian menunjukkan kadar alkalinitas air sumur di Desa Tapanrejo Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi sebesar 109,00 mg/L, siang 97,67 mg/L, serta malam 90,67 mg/L. Kadar asiditas diperoleh rata-rata pagi sebesar 34,55 mg/L, siang 30,18 mg/L, serta malam 29,68 mg/L. Berdasarkan PERMENKESNo.416/MEN.KES/PER/IX/1990, kadar alkalinitas dan aciditas air sumur tersebut masih memenuhi standar, baik sebagai air minum maupun sebagai air bersih
ANALISIS KADAR KLORIDA AIR SUMUR SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SINGOJURUH BANYUWANGI DENGAN METODE TITRASI ARGENTOMETRI Ani Qomariyah; Achmad Saifullah Yusuf; Devi Ariska Putri; Nafis Rafasya Dewi
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v7i2.6604

Abstract

Tumpukan sampah yang terdapat di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air. Pencemaran air yang terjadi ini ditimbulkan oleh adanya air lindi. Pencemaran air yang terjadi akibat adanya air lindi, diduga adanya kadar klorida yang berlebihan di dalam air sumur warga sekitar TPA Desa Tapanrejo, Desa Sumbersewu, dan Desa Kumendung merupakan Desa dengan TPA terbesar di Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. Di Desa ini menarik untuk dikaji kandungan kadar klorida dalam air sumur apakah masih layak digunakan sebagai air minum ataukah tidak, mengingat air tanah di daerah  ini terkandung cemaran limbah dari air lindi TPA. Dalam penelitian ini,diambil sampel air sumur dari masing-masing Desa kemudian dilakukan analisis kadar klorida di laboratorium dengan metode titrasi argentometri. Hasil penelitian menunjukkan kadar klorida pada air sumur di ketiga Desa yang terletak di wilayah TPA Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi menunjukkan hasil dibawah nilai ambang batas yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan RI. Hal ini menunjukkan bahwa air bawah tanah tidak tercemar oleh air lindi TPA sehingga layak digunakan untuk air minum,  mandi, mencuci maupun memasak. Kata kunci: air sumur, argentometri, klorida, TPA
Analisis Kadar Timbal dan Arsen dalam Darah dengan Metode Spektroskopi Serapan Atom Ani Qomariyah
Prosiding Seminar Sains Nasional dan Teknologi Vol 12, No 1 (2022): VOL 12, NO 1 (2022): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/psnst.v12i1.7078

Abstract

Salah satu bahan pencemar utama adalah timbal (Pb) dan arsen (As). Hal ini dapat terjadi karena sumber utama pencemaran Pb dan As adalah emisi gas buang hasil pembakaran pada kendaraan bermotor. Masuknya Pb dan As ke dalam tubuh manusia dapat menyebabkan gangguan pada organ seperti gangguan ginjal, sistem reproduksi, neurologi, sistem hemopoitik, serta sistem syaraf pusat yang terutama dapat menurunkan tingkat kecerdasan pada anak. Dalam penelitian ini, dilakukan analisis kandungan Pb dan As pada beberapa penduduk di Kabupaten Banyuwangi yang memiliki mata pencaharian yang berbeda. Analisis dilakukan dengan metode Spektroskopi Serapan Atom. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari berbagai macam pekerjaan, didapatkan kadar Pb tertinggi yaitu 0,38 ppm dan kadar As terbesar yaitu 0,32 ppm yang keduanya berasal dari sampel darah tukang parkir. Terdapat hubungan masa kerja dengan kadar Pb dan As dalam darah tukang parkir (kadar Pb dan As tertinggi pada masa kerja lebih dari 5 tahun). Terdapat hubungan antara lama waktu bekerja dengan kadar Pb dan As dalam darah tukang parkir (lama waktu bekerja lebih dari 10 jam terdeteksi kadar Pb dan As tertinggi). Terdapat hubungan antara pemakaian APD dengan kadar Pb dan As (pemakaian APD dapat menekan kadar Pb dan As dalam darah tukang parkir).
AN ANALYSIS OF MERCURY (HG) LEVELS IN RIVER WATER AROUND THE GOLD MINING AREA IN BANYUWANGI REGENCY Ani Qomariyah; Sinta Nuriyah Putri Ayu; Adhinda Fisabilla; Adisa Oktafiani; Okta Nata Kusuma; Brunika Mega Handayani; Deo Fernanda Wijaya
International Journal of Medicine and Health Vol. 1 No. 4 (2022): December: International Journal of Medicine and Health (IJMH)
Publisher : Amik Veteran Porwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/ijmh.v1i4.929

Abstract

Mercury (Hg) is a metal that is commonly found in water and has toxic properties, so it is very dangerous for human health and the environment. Mercury in the environment can come from gold mining activities such as in Pesanggaran Village, Banyuwangi. Based on information from the surrounding community, the waste disposal flowed into the river and it was feared to affect the quality of river water in this area. This study aimed to analyze the mercury level in the river water using the UV-Visible Spectrophotometer method, where river water samples were taken from the upstream, middle, and downstream parts. Determination of mercury levels was carried out at the STIKES Banyuwangi Laboratory. The results showed that the Hg content in the river water around the gold mining area of Pesanggaran Village, Banyuwangi ranged from 0.031 to 0.033 mg/L. The Hg level of river water in this area was above the threshold and it was not recommended to use as drinking, bathing, cooking or washing. However, it is necessary to analyze Hg levels using other methods, such as the AAS (Atomic Absorption Spectroscopy) method which is more expensive but more accurate results will be obtained.
Acid and Base modified Pectin from Orange Peel as an Effective Bio-adsorbent for Pb(II) and Cr(VI) from Textile Industry Wastewater Nur Lailatul Hanifa; Afifah Afifah; Destia Kusuma Wijaya; Nufus Nurmazaya; Ani Qomariyah
Indonesian Journal of Chemical Research Vol 10 No 3 (2023): Edition for January 2023
Publisher : Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598//ijcr.2023.10-qom

Abstract

Modifying the methoxyl group on pectin from Siam orange peel (Citrus nobilis) has been done. Pectin was obtained from the peel of Siam orange by extraction method. The modified pectin obtained were analyzed using the FT-IR (Fourier Transform-Infra Red Spectroscopy) method, the XRD (X-Ray Diffractometry), and surface appearance images using SEM (Scanning Electron Microscopy). Pb(II) and Cr(VI) metals which can be adsorbed by the adsorbent then analyzed by UV-Visible Spectrophotometer. The results of the FT-IR analysis was found that the modification of the methoxyl group was successful. XRD analysis showed that the modified pectin adsorbent produced amorphous properties. The maximum pH for Pb(II) adsorption was obtained, namely pH = 6 and the maximum pH for Cr(VI) adsorption was pH =7. The best adsorption time variation for Pb(II) was 240 min and for Cr(VI) was 500 min. The best adsorbent for adsorption of Pb(II) was base-modified pectin adsorbent, while the best adsorbent for adsorption of Cr(VI) was base-modified pectin adsorbent. It could be proven that base-modified pectin was able to adsorb Pb(II) and acid-modified pectin was able to absorb Cr(VI) better (Pb(II) 80% adsorption percentage and 90% Cr(VI) adsorption percentage) than previous studies, namely pectin without modification (adsorption percentage obtained 60-70%).
PERBANDINGAN METODE MOHR DAN VOLHARD DALAM PENETAPAN KADAR KLORIDA AIR SUNGAI PANGPANG DESA TAPANREJO Ani Qomariyah
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 8, No 3 (2023)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v8i3.8217

Abstract

Senyawa bermuatan negatif (anion) anorganik utama yang bersifat mudah larut dengan air dan berada di perairan adalah ion klorida. Ion klorida yang konsentrasinya melebihi kadar maksimal yang ditentukan, akan berdampak negatif terutama pada kesehatan manusia, yaitu dapat menimbulkan terjadinya kerusakan pada ginjal. Penelitian ini bertujuan menentukan kadar klorida pada air Sungai Pangpang di Desa Tapanrejo Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini menggunakan perbandingan dua metode titrasi argentometri yaitu metode Mohr dan metode Volhard. Sampel diambil pada 20 titik di sepanjang Sungai Pangpang. Pada metode Mohr, sampel dititrasi dengan AgNO3 dan titrasi dihentikan apabila terjadi perubahan warna menjadi endapan merah bata. Pada metode Volhard, sampel dititrasi dengan KCNS dan titrasi dihentikan apabila terjadi perubahan warna menjadi merah keruh. Dari hasil penelitian, didapatkan semua sampel air sungai Pangpang memiliki kadar klorida antara 250-600 mg/L baik yang dianalisis dengan metode Mohr maupun dengan metode Volhard. Kadar klorida yang diperoleh dalam penelitian ini, memenuhi standar Permenkes RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990 untuk air bersih. Air sungai tersebut masih layak apabila digunakan untuk mencuci dan mandi, tetapi tidak layak digunakan untuk memasak dan minum.