Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Pembangunan dan Kebijakan Publik

Pengaruh Pembinaan Koni Terhadap Prestasi Atlet di Kabupaten Garut Sartibi Bin Hasyim; Lia Juliasih; Gesti Fransiska
Jurnal Pembangunan dan Kebijakan Publik (JPKP) Vol 11 No 1 (2020): Jurnal Pembangunan dan Kebijakan Publik
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36624/jpkp.v11i1.72

Abstract

The background of the problem of this study departs from the findings of the author regarding the decline in the achievements of athletes in Garut Regency, especially in the period 2014-2018. This phenomenon is allegedly caused by, among others, the inadequate coaching conducted by KONI in Garut Regency. The purpose of this study was to determine the effect of KONI coaching on the achievements of athletes in Garut Regency. The method used is a descriptive writing method with a quantitative approach. The population of the research was 294 athletes who were coached by KONI Garut Regency, based on Slovin's calculation, the number of samples was 75 people. The sampling technique used is probability sampling with a random sampling method. Data collection techniques used were questionnaire, observation, interview and documentation study. The analysis technique used was a simple linear regression analysis technique using calculations using SPSS software. From the results of the analysis note that each variable is considered good by the respondent, but there are aspects that need to be improved. On the Guiding variable there are a number of findings including low socialization of goals and coaching methods to athletes, poorly documented achievement records, lack of facility provision, incentive issues, lack of evaluation and corrective actions due to HR and management management that are not optimal. On the athlete performance variable, the problem lies in providing incentives and the quantity of training that is not optimal, this is due to the limited budget of the KONI. Based on the results of statistical calculations, the tcount is 4,656 and the table is 1,99. So the proposed hypothesis can be accepted, meaning that there is an influence of KONI coaching on athletes' achievements in Garut Regency. The magnitude of the influence or determinant coefficient of 0.229, meaning that the influence of KONI coaching on athletes' achievements by 22.9%.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERATURAN KETERTIBAN, KEBERSIHAN DAN KEINDAHAN (K3) DI KABUPATEN GARUT Ikeu Kania; Lia Juliasih; Sheila Amelia Milano; Yusup Hermawan
Jurnal Pembangunan dan Kebijakan Publik (JPKP) Vol 13 No 1 (2022): Jurnal Pembangunan dan Kebijakan Publik
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36624/jpkp.v13i1.110

Abstract

Berdasarkan penelitian di Kabupaten Garut terdapat beberapa permasalahan kaitannya dengan Implementasi Kebijakan Peraturan Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan (K3) penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang masih belum efektif. Desain dalam penelitian ini digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan ini diharapkan dapat menggambarkan serta mendeskripsikan berbagai fenomena yang terjadi di lapangan serta dapat menyajikan data dengan sistematis, faktual, serta akurat mengenai berbagai fakta atau fenomena di lapangan. Hasil dari penelitian terkait dengan Implementasi kebijakan tentang   Ketertiban, Kebersihan  dan  Keindahan  oleh  Satuan  Polisi  Pamong  Praja belum optimal karena  terdapat  beberapa  permasalahan  yang  belum  dilaksanakan  dengan baik. Hambatan yang  dihadapi  dalam implementasi kebijakan  tentang Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan oleh Satuan Polisi Pamong Praja tidak layaknya lahan yang dapat menampung para PKL, Permasalahan dana  yang  belum  memadai  dalam  pelaksanaan penertiban PKL dan Fasilitas pendukung dalam implementasi kebijakan dirasa belum memadai
EVALUASI PROGRAM PENANGANAN GELANDANGAN DAN PENGEMIS DI KABUPATEN GARUT Aceng Ulumudin; Lia Juliasih; Arif Kurniawan
Jurnal Pembangunan dan Kebijakan Publik (JPKP) Vol 12 No 1 (2021): Jurnal Pembangunan dan Kebijakan Publik
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36624/jpkp.v12i1.122

Abstract

Pemerintah daerah mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2017 tentang Ketertiban, Kebersihan, dan Keindahan sebagai respon atas meningkatnya jumlah gelandangan dan pengemis di Kabupaten Garut. Menurut para pendukung aturan tersebut, dengan tujuan rehabilitasi para tunawisma dan gelandangan akan ditangani. Inisiatif ini berbentuk program rehabilitasi sosial bagi para eks gelandangan dan pengemis yang bertujuan untuk mengembalikan fungsi sosialnya sehingga tidak perlu kembali hidup di jalanan. Namun demikian, tujuan yang dinyatakan belum tercapai. Karena terdapat berbagai indikator yang menjadi penyebab belum idealnya strategi penanganan gelandangan dan pengemis, maka menarik bagi peneliti untuk mencari tahu mengapa tujuan tersebut belum tercapai. Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi fokus penelitian kualitatif dan mendalam yang menggunakan strategi evaluasi. Program penanganan gelandangan dan pengemis dievaluasi dengan menggunakan model evaluasi William N. Dunn, yang terdiri dari enam kriteria: efektivitas; efisiensi; kecukupan; kesamaan; daya tanggap; dan akurasi. Data yang digunakan dalam analisis ini berasal dari berbagai sumber primer dan sekunder, antara lain wawancara, observasi, dan penelitian arsip. Pertama, tidak cukupnya sumber daya untuk mendukung pelaksanaan program secara baik dan maksimal sehingga tujuan program rehabilitasi sosial bagi gelandangan dan pengemis tidak tercapai. Karena tidak tertutup kemungkinan beberapa hal yang belum dilakukan secara optimal justru akan menjadi masalah besar di kemudian hari jika tidak segera diatasi, maka masih banyak catatan penting yang harus dilengkapi demi keberlangsungan program penanggulangan gelandangan. dan pengemis di Kabupaten Garut agar lebih baik lagi.