Budiman Budiman
Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT ANGGREK Dendrobium DIAN AGRIHORTI PADA TAHAP AKLIMATISASI Untari Ayuningtyas; Budiman Budiman; Tubagus Kiki Kawakibi Azmi
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2020.v4i2.2888

Abstract

Anggrek merupakan tanaman yang memiliki keragaman tinggi di Indonesia. pengembangan anggrek di Indonesia menghadapi berbagai masalah diantaranya penyediaan bibit yang terbatas, kualitas bibit yang masih rendah dan teknik budidaya yang belum dilakukan dengan baik. Perbanyakan anggrek secara vegetatif dengan kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan yang telah umum digunakan untuk menghasilkan bibit anggrek dengan jumlah banyak dalam waktu yang singkat. Aklimatisasi merupakan tahap akhir dalam teknik kultur jaringan dan merupakan tahapan penentu keberhasilan kultur jaringan tanaman. Bibit anggrek yang telah diaklimatisasi membutuhkan suplai unsur hara untuk mendukung pertumbuhannya. Pupuk daun merupakan pupuk dengan kandungan nitrogen tinggi, yang diaplikasikan dengan cara penyemprotan melalui daun. Pemupukan dengan teknik ini merupakan yang paling efektif karena unsur hara dapat diserap secara optimal melalui stomata daun dan juga akar, khususnya pada aklimatisasi bibit anggrek. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemberian pupuk daun terhadap pertumbuhan bibit anggrek Dendrobium var. Dian Agrihorti pada tahap aklimatisasi. Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) 1 faktor yaitu konsentrasi pupuk daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk daun pada konsentrasi yang berbeda menghasilkan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan bibit anggrek. Pemberian pupuk daun dengan konsentrasi sebesar 2.25 mlL-1 adalah perlakuan dengan hasil terbaik untuk variabel tinggi bibit anggrek, panjang, dan jumlah daun.
AKLIMATISASI PLANLET PISANG CAVENDISH DENGAN BEBERAPA KOMBINASI MEDIA TANAM Mohamad Alix Ababil; Budiman Budiman; Tubagus Kiki Kawakibi Azmi
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2021.v5i1.3933

Abstract

Pisang merupakan salah satu produk tanaman yang banyak dikonsumsi oleh semua kalangan masyarakat. Tingkat konsumsi yang meningkat harus disertai dengan ketersediaan bibit yang mencukupi. Hal tersebut dapat diperoleh dengan kultur jaringan untuk menghasilkan bibit dalam jumlah banyak dan cepat. Aklimatisasi merupakan penyesuaian bibit dari in vitro menuju in vivo. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan planlet selama aklimatisasi salah satunya yaitu media tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh kombinasi media tanam terhadap pertumbuhan pisang Cavendish pada tahap aklimatisasi. Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yaitu kombinasi media tanam. Perlakuan kombinasi media tanam yaitu P0 = tanah: pasir (1:1), P1 = tanah: pupuk kascing (1:1), P2 = pasir: pupuk kascing (1:1), dan P3 = tanah: pasir: pupuk kascing (1:1:1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi media tanam berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bibit pisang untuk variabel tinggi bibit, panjang dan lebar daun pisang Cavendish. Perlakuan P2 dengan kombinasi pasir : kascing (1:1) direkomendasikan untuk aklimatisasi bibit pisang Cavendish karena menunjukkan respon pertumbuhan yang cepat dan menunjukkan hasil tertinggi pada variabel tinggi bibit selama 12 MST dibandingkan dengan perlakuan lainnya.
PENGARUH KADAR AIR TANAH TERSEDIA DAN PENGELOLAAN PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN MENIRAN (Phyllanthus niruri) Icha Khoirunisa; Budiman Budiman; Ratih Kurniasih
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2021.v5i2.5285

Abstract

Tanaman meniran merupakan salah satu tumbuhan liar yang dijadikan sebagai tanaman obat. Tanaman meniran memiliki permasalahan terhadap ketersediaan air, karena kadar air tanah yang rendah mengakibatkan tanaman layu, kering bahkan mati. Upaya yang dapat diterapkan dalam mendukung pertumbuhan tanaman meniran adalah kadar air tanah tersedia dan pupuk kandang sebagai bahan organik. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh ketersediaan air tanah, pupuk kandang serta interaksi antara ketersediaan air tanah dan dosis pupuk kandang pada pertumbuhan tanaman meniran. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial 2 faktor. Faktor pertama adalah tingkat ketersediaan air tanah (K) terdiri dari 100%, 75% dan 50% air tersedia. Faktor kedua adalah dosis pupuk kandang yang terdiri tanpa pupuk kandang, 10 ton/ha, 20 ton/ha, 30 ton/ha. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh ketersediaan air tanah pada tingkat 50% air tersedia mampu meningkatkan pertumbuhan meniran berdasarkan parameter tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang dan diameter batang. Aplikasi pemberian pupuk kandang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman meniran dengan dosis 20 ton/ha atau 27.2 g yang berdasarkan parameter tinggi tanaman. Penelitian ini tidak ada interaksi antara ketersediaan air tanah dan pupuk kandang terhadap pertumbuhan pada tanaman meniran.
PENGARUH PERLAKUAN PEMATAHAN DORMANSI TERHADAP KEMAMPUAN PERKECAMBAHAN BENIH AREN (Arenga pinnata Merr.) Atia Aryuni Putri; Budiman Budiman; Ummu Kalsum; Moh Ega Elman Miska
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2021.v5i2.5284

Abstract

Tanaman aren (Arenga pinnata Merr.) merupakan tanaman yang memiliki potensi untuk dikembangkan pada masa yang akan datang dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Akan tetapi populasi tanaman aren semakin berkurang dan semakin langka karena hanya dapat diperbanyak secara generatif (biji) dan membutuhkan waktu yang lama untuk perkecambahan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan pematahan dormansi terhadap kemampuan perkecambahan biji aren. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal dengan 5 ulangan yang terdiri dari 5 perlakuan yaitu tanpa perlakuan (kontrol) (K0), Skarifikasi Mekanis (K1), skarifikasi mekanis + NaOCl 1% selama 10 menit (K2), skarifikasi mekanis +  GA3 100 ppm selama 20 menit (K3) dan skarifikasi mekanis +  Asam Sulfat 85% selama 50 menit (K4). Terdapat 25 unit percobaan dengan setiap unit percobaan terdiri dari 5 biji aren sehingga diperoleh 125 biji aren. Data yang didapatkan dianalisis dengan Analysis of variance (ANOVA) dengan taraf 5% dan apabila ada perbedaan dilakukan uji lanjut dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan skarifikasi mekanis + NaOCl 1% selama 10 menit berpengaruh mempercepat prosess perkecambahan biji aren dapat dilihat pada semua parameter, yaitu laju perkecambahan, uji perkecambahan, indeks vigor, potensi tumbuh maksimum, Panjang plumula kecambah dan panjang akar.
EVALUASI KERAGAAN DAN KARAKTER KOMPONEN HASIL TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum L.) GENERASI F6 DI RUMAH KACA DATARAN RENDAH Puspa Dewi Rahmadani; Budiman Budiman; Ady Daryanto; Sigit Widiyanto
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2021.v5i2.5042

Abstract

Tomat (Solanum lycopersicum L.) merupakan salah satu jenis sayuran buah yang bernilai ekonomi tinggi. Perbaikan produktivitas tomat di dataran rendah dapat dilakukan melalui kegiatan pemuliaan tanaman dengan menggunakan metode persilangan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari keragaan karakter kualitatif dan kuantitatif serta mengevaluasi komponen hasil tanaman tomat generasi F6 hasil persilangan di rumah kaca dataran rendah. Penelitian dilaksanakan di dalam Rumah Kaca Universitas Gunadarma, Depok pada bulan Maret hingga Juli 2021. Rancangan percobaaan yang digunakan yaitu Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) satu faktor. Perlakuan terdiri atas 3 genotipe tomat generasi F6 yaitu RwTa-4-10U-5U-2U-2U (G1), RwTa-4-10U-6U-1H-3U (G2), RwTa-4-10U-6U-4U-2U (G3) dan 2 varietas komersial yaitu Tantyna F1 (G4) dan Tora (G5) dengan 3 ulangan. Parameter yang diamati terdiri atas karakter kualitatif, kuantitatif dan karakter komponen hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa genotipe G1, G4 dan G5, masing-masing memiliki keseragaman yang baik pada seluruh karakter kualitatif yang diamati. Karakter komponen hasil yang tinggi ditunjukkan oleh genotipe G1 dan G3 yang merupakan generasi F6 hasil pemuliaan.
PERANAN SUHU DAN KELEMBABAN SELAMA PENYIMPANAN BENIH KEDELAI TERHADAP DAYA KECAMBAH DAN INFEKSI PATOGEN TULAR BENIH Evan Purnama Ramdan; Putri Irene Kanny; Edi Minaji Pribadi; Budiman Budiman
Jurnal Agrotek Tropika Vol 10, No 3 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, AGUSTUS 2022
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v10i3.5136

Abstract

Kerusakan benih selama penyimpanan dapat disebabkan oleh infeksi patogen tular benih. Akibatnya dapat terjadi penurunan daya kecambah maupun kematian bibit. Suhu dan kelembaban merupakan salah satu faktor penyebab kemunduran fisiologi benih selama penyimpanan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh suhu dan kelembaban selama penyimpanan terhadap daya kecambah dan cendawan patogen yang berasosiasi dengan benih kedelai. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Ranncangan Acak Lengkap yang terdiri dari 3 perlakuan, yaitu suhu dan kelembaban ruang (kontrol), suhu rendah, dan kelembaban rendah. Setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali.  Benih kedelai disiapkan dengan membungkus 10 butir benih dengan kain kasa sejumlah perlakuan dan ulangan. Benih yang telah dibungkus kasa kemudian disimpan pada suhu dan kelembaban ruang, pada suhu dingin 4oC di refrigerator dan kelembaban rendah (30%) pada desikator yang ditambah silica gel. Setelah 3 minggu penyimpanan, benih kedelai ditumbuhkan dengan metode blotter test. Pada 7 hari setelah tanam, benih yang berkecambah dihitung daya kecambah dan daya infeksi cendawan patogen. Data yang diperoleh kemudian dianalisis ragam dan dilanjutkan dengan uji Tukey sebagai pada taraf5%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan suhu dan kelembaban dapat menjaga mutu benih dengan daya kecambah 96.67-100%. Perlakuan suhu dingin dan kelembaban rendah juga dapat menghindarkan benih kedelai dari infeksi Cladosporium sp. dan Rhizopus sp.
KARAKTERISASI PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BUNGA TELANG BIRU DAN BUNGA TELANG PUTIH Ummu Kalsum; Budiman Budiman
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 7, No 1 (2023): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2023.v7i1.8601

Abstract

The butterfly pea plant is one of the plants that is an alternative to natural dyes and contains compounds that are efficacious for human health. Telang plants cultivated in Indonesia have various flower crown colors, namely blue, white, and purple. The diversity of crown colors is suspected that each type has distinctive yield growth characteristics, so it is important to conduct research on certain characteristics of various colors of butterfly pea flower plants. The purpose of this study was to examine the growth and yield of blue butterfly pea flowers and white butterfly pea flowers. The study used 1 factor or non-factorial experimental design, namely the treatment of the type of butterfly pea flower (white butterfly pea flower and blue butterfly pea flower). The microclimate of the butterfly pea plannting site is measured at air temperature and humidity. Observational variables in this experiment during vegetative growt and harvest. Observational variabels of vegetative growth include plant length and number of leaves, while at harvest are length and weight of plant canopy, roots and overall plant and number of flowers. The data obtained were analyzed using a t-test α=0.05. The results showed that white butterfly pea plants have higher vegetative growth (length and number of leaves) and the harvest caracters (such as canopy, roots, whole plant, and number of flowers) than blue butterfly pea plants