Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Reality Of Multiple Victims In Case Revenge Porn Abdul Munir; Panca Setyo Prihatin; Wulan Junaini
Jurnal Kajian Pemerintah: Journal of Government, Social and Politics Vol. 7 No. 2 (2021): Oktober
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.866 KB) | DOI: 10.25299/jkp.2021.vol11(2).8982

Abstract

This paper describes the suffering experienced by a woman as a double victim of revenge porn. Indeed, revenge porn is a crime in the Pornography Law which has criminal sanctions in accordance with Article 4 paragraph (1) jo. Article 29, with the threat of imprisonment for a minimum of 6 months and a maximum of 12 years and a fine of between 250 million and/or 1 billion. By using an exploratory qualitative approach to the main subject, Bunga (21 years old) is not her real name, as a student at one of the universities in Pekanbaru, this study also uses the Feminism and Victim theory approach as the analytical knife. From the research findings, it can be concluded that the victim experiences multiple and varied sufferings from the revenge porn she experienced. Personally, the victim experienced sexual violence and extortion. In other cases, the legal process as a victim's right which can actually be taken to ensnare the perpetrator is not supported by the family with the aim that the perpetrator and victim can be united in the marriage bond. Meanwhile, socially, the victim gets a negative image and stigma in the form of reproach (cheap and immoral women) from the circle of friends and the environment where the victim lives, regardless of the perpetrator as the main actor in the revenge porn case.
Objektifikasi Perempuan Dalam Relasi Kuasa (Studi Terhadap Empat Perempuan Pada Kasus Kekerasan Seksual Di Kota Pekanbaru) Wulan Junaini; Hesti Asriwandari; Achmad Hidir
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 4 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i4.4082

Abstract

Penelitian ini membahas tentang kekerasan seksual terhadap empat orang perempuan yang ada di Kota Pekanbaru. Dalam tesis ini peneliti menekankan pembahasan pada aspek kekerasan struktural dan relasi kuasa sebagai penyebab terjadinya kasus kekerasan seksual dengan pendekatan feminis. Melalui pendekatan penelitian kualitatif, terutama melalui teknik observasi dan wawancara, tesis ini ditujukan untuk menggali informasi terkait penyebab utama kasus kekerasan seksual yang dialami oleh empat orang perempuan di Kota Pekanbaru.  Berdasarkan penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa kasus kekerasan seksual yang dialami oleh para korban disebabkan karena adanya kekuasaan dan kekuatan yang dimiliki oleh para pelaku yang membuat korban menjadi tidak berdaya. Posisi korban yang lemah ini dimanfaatkan oleh para pelaku untuk menekan korbannya. Kekerasan seksual tersebut juga melukai korban dalam hal identitas, kesejahteraan, dan kebebasan sebagaimana yang dikemukakan dalam teori Johan Galtung tentang kekerasan terhadap perempuan. Dalam aspek relasi kuasa dan feminisme, kasus kekerasan seksual yang dialami oleh para korban disebabkan karena posisi pelaku yang lebih tinggi dari korban dan memiliki kekuatan dari segi pengetahuan, jabatan, finansial, dsb, sehingga para korban yang mengalami kejadian tersebut tidak bisa berbuat apa-apa, sedangkan dalam teori feminisme korban kekerasan seksual disebabkan karena adanya budaya patriarki yang diskriminatif dan subordinatif terhadap perempuan. Para korban dianggap sebagai pihak yang lemah sehingga mudah mendapatkan perlakuan yang diskriminatif.