Tuti Marlina
STAI Al Fithrah, Surabaya

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Kesulitan Peserta Didik Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Kelas Rendah Vivi Puspita Sari; Tuti Marlina; Lini Marlina
Al-Madrasah: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Al-Madrasah Vol. 6, No. 3 (Juli 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (SIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v6i3.1020

Abstract

Sekolah dasar merupakan suatu pondasi yang kuat untuk anak kedepannya demi Pendidikan yang tinggi. Tidak sedikit peserta didik yang kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita apalagi pada kelas rendah hal ini tidak luput dari kemampuan peserta didik dalam membaca, kurangnya pemahaman dalam mengerjakan soal cerita dan yang paling penting minat mereka yang rendah dalam soal cerita. Kemampuan peserta didik dalam berpikir berbeda-beda apalagi untuk memahami soal, soal cerita merupakan bentuk evaluasi kemampuan peserta didik dalam berpikir. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendiskripsikan tentang kesulitan peserta didik dalam menyelesaikan soal cerita pada kelas rendah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan angket, berdasarkan hasil yang dipeoleh dari penelitian ini siswa kelas rendah khusus nya yang berada dikelas 2 mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita yang ada dari sulitnya memahami operasi perkalian, pengurangan dan penjumlahan dalam soal cerita tersebut.
Implementasi Literasi Sosial Budaya Di Sekolah Dan Madrasah Tuti Marlina; Noor Halidatunnisa
Al-Madrasah: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Al-Madrasah Vol. 6, No. 2, April 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (SIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v6i2.1002

Abstract

Isu literasi di dunia pendidikan menjadi isu yang cukup ramai dibicarakan dan diimplementasikan dalam pembelajaran di sekolah dan madrasah dalam beberapa tahun belakangan. Bahkan kementerian pendidikan dan kebudayaan serta kementerian agama makin marak melaksanakan berbagai kegiatan pelatihan untuk pada pendidikan di lingkungan pendidikan. Literasi yang sudah dilaksanakan di lingkungan pendidikan diantaranya adalah literasi membaca, literasi sosial budaya, literasi numerasi, dan literasi sains. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaparkan bagaimana penerapan literasi sosial budaya di lingkungan sekolah dan madrasah. Penelitian ini menggunakan metode library research dengan cara mengumpulkan sumber-sumber tertulis yang kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik content analisis. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa literasi sosial budaya yang perlu diajarkan kepada siswa adalah komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, dan akomodatif dan inklusif. Penerapannya dikawal oleh kepala sekolah dan bekerjasama dengan seluruh guru serta warga sekolah dengan memasukkannya ke dalam system pembelajaran sesuai dengan jenjang kemahiran yang dimiliki oleh siswa. Hasil yang diharapkan dari pembelajaran literasi sosial budaya tersebut diharapkan menghasilkan generasi yang cinta akan identitas bangsanya, saling menghormati antar suku yang beragam di Indonesia, menolak dan berpartisipasi dalam mengatasi ragam kekerasan di lingkungan sekolah dan masyarakat serta bersikap terbuka dan mengayomi terhadap siswa dengan keterbatasan fisik. Penelitian ini berkontribusi terhadap ragam isu literasi di dunia pendidikan dan bisa memperkaya pengetahuan guru terhadap bagaimana mengimplementasikannya dalam pembelajaran.
Implementasi Merdeka Belajar Guru Penggerak dalam Merealisasikan Pembelajaran Berbasis Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar Tuti Marlina; Soleha Soleha
Jurnal Ilmiah Dikdaya Vol 13, No 2 (2023): September
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/dikdaya.v13i2.536

Abstract

Independent learning is an essential element in an independent curriculum that is driven or led by a driving teacher. The analysis in this study uses qualitative methods. The main objective is to analyze and formulate the stages in implementing independent learning for driving teachers to realize an independent curriculum. As for the independent curriculum itself, in its implementation it is dynamic, flexible and changes according to the educational needs of each school. In planning independent learning activities, this can be done by: developing a learning framework, mapping competency standards and learning assessments, mapping learning according to the Pancasila student profile, and setting a flow of learning objectives. Whereas in implementing the independent curriculum, it can carry out learning contracts between teachers and students, carry out literacy and numeracy-based learning, and apply discussion and collaboration learning methods. The orientation of learning activities in the independent curriculum is the freedom of students and teachers in carrying out learning. So that learning that is oriented towards an independent curriculum can be carried out by free, creative and innovative in accordance with the interests of students and is able to develop their talents.