Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH DESENTRALISASI DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PENGANGGARAN PARTISIPATIF DAN KINERJA MANAJERIAL Ikhsan Budi Rihardjo
EKUITAS (Jurnal Ekonomi dan Keuangan) Vol 13 No 3 (2009)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya(STIESIA) Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.057 KB) | DOI: 10.24034/j25485024.y2009.v13.i3.387

Abstract

The purposes of this research are to test empirically and analyze whether or not there is relationship between participative budgeting and managerial performance, as well as to test empirically and analyze whether  decentralization and organizational commitment as moderating variables influence the relationship between participative budgeting and managerial performance in local government. The samples of this research are taken from local government organization population, that is the partner of local apparatus working unit (Satuan Kerja Perangkat Daerah/SKPD) until two level under SKPD manager. From 420 shared questionnaires, there are founded 147 respondents whos return their answers, and only 98 questionnaires, which fulfill the requirement to be computed and involved in final analysis.Hypotheses testing technique that is used to test the relationship between participative budgeting and managerial performance is simple regression. And to test influential interaction of two contingency factor (decentralization and organizational commitment), Moderated Regression Analysis (MRA) is used. The empirical result using simple regression show that participative budgeting influences the managerial performance in local government organization. While empirical result using moderated regression analysis shows that the Interaction between participative budgeting and decentralization structure affects managerial performance significantly. Interaction between participative budgeting and organizational commitment does not affect managerial performance of local government organization significantly. 
OPTIMALISASI INDUSTRI BATIK JONEGOROAN DI KABUPATEN BOJONEGORO Nur Laily; Dewi urip Wahyuni; Ikhsan Budi Rihardjo; Ardilla Ayu Kirana
DedikasiMU : Journal of Community Service Vol 5 No 1 (2023): DedikasiMU Maret 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/dedikasimu.v5i1.4988

Abstract

Memenuhi program merdeka belajar kampus merdeka yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat pada umumnya setiap perguruan tinggi di harapkan bisa bekerja sama dengan aktivitas yang di selenggarakan oleh masyarakat yang berkaitan dengan usaha masyarakat yang mempunyai nilai – nilai secara kultur salah satunya adalah batik. Sampai saat ini batik merupakan keunggulan handycraft dari masyarakat dari berbagai daerah tentunya harus di lestarikan keberadaannya terutama dari kualitas agar dapat sesuai dengan yang di harapkan oleh konsumen. Berkaitan dengan hal tersebut maka diperlukan pengelolaanya secara konsisten dan continue untuk mengembangkan kreativitasnya dan seni karakter batik yang mana disesuaikan dengan daerahnya masing–masing. Mengingat berkembangnya kondisi lingkungan yang semakin mengglobal baik secara local maupun internasional maka kreativitas dan inovasi sangat di butuhkan agar dapat menumbuhkan ciri khas pada masing-masing daerah terhadap produksi sehingga dapat di kembangkan lagi menjadi batik tulis, printing, cap dan ecoprint dengan menggunakan pewarna alami. Fenomena yang terjadi pada batik marely jaya adalah pada saat covid 19 mengalami penurunan bahkan ada beberapa karyawan yang di rumahkan karena produksi batik mengalami penurunan, bahan untuk membuat batik juga mengalami kenaikan sehingga pembuatan batik berdasarkan pemesanan saja. Sekarang ini dengan beralihnya teknologi sumber daya manusia yang di miliki batik marely jaya masih kurang kompeten terutama di bidang: (1) pemasaran : masih belum menggunakan e-commerce sehingga banyak yang belum tahu tentang batik marely jaya, (2) pengelolaan keuangan : masih menggunakan pencatatan sederhana sehingga masih tercampur dengan keuangan pribadi dan keuangan untuk usaha dan (3) produksi : masih kesulitan di dalam mengembangkan produksinya. Hal ini di sebabkan karena belum mempunyai meja desain/meja pola yang dapat memudahkan mitra di dalam mendesain batik, selain itu peralatan batik cap yang dimiliki masih terbatas dan masih tradisional. Hasil pelaporan ini menunjukkan bahwa batik marely jaya mulai melakukan inovasi dan kreatif agar desain batiknya dapat di kenal oleh masyarakat luas baik dalam negeri maupun luar negeri melalui e-commerce sehingga harapannya dapat meningkatkan produksinya lagi dan dapat memberdayakan masyarakat sekitarnya untuk bekerja kembali. Berkaitan dengan MBKM bagi mahasiswa maka dapat memberikan tantangan dan kesempatan untuk pengembangan inovasi, kreativitas, serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan melalui kenyataan yang di hadapi di lapangan seperti kemampuan, berinteraksi sosial, berkolaborasi, manajemen diri, tuntutan kinerja, target dan pencapaiannya. Melalui MBKM ini mahasiswa dapat mempunyai pengalaman baik soft skill maupun hard skill sehingga akan terbentuk dengan kuat. Hal ini merupakan salah satu aktivitas yang dapat di banggakan karena adanya nilai – nilai secara historis terhadap masyarakat sekitarnya dan juga Kegiatan MBKM bagi mahasiswa dan kampus.