Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pemanfaatan Radiasi Sinar Gamma Guna Mendapatkan Lethal Dosis Efektif Untuk Mutan Pendek dan Genjah Padi Lokal (Ase Buluh) Sulawesi Selatan Abdul Haris; Annas Boceng; Amir Tjoneng
Agrokompleks Vol 16 No 1 (2017): Agrokompleks
Publisher : PPPM Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v16i1.173

Abstract

Ase Buluh dari Kabupaten Bone adalah varietas lokal yang saat sekarang tidak lagi banyak dijumpai bahkan hampir punah disebabkan karena berproduksi rendah, berbatang tinggi dan mudah rebah, berumur dalam, tidak oleh karena itu perlu diadakan perakitan varietas. Tujuan dari penelitian ini adalah menginduksi mutasi padi varietas lokal (Ase Buluh) dengan radiasi sinar gamma untuk mendapatkan Lethal Dosis mutan-mutan padi lokal yang pendek dan berumur genjah. Radiasi benih varietas lokal dilaksanakan di Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi BATAN Pasar Jum'at Jakarta. Penanaman benih hasil radiasi terlebih dahulu dengan mencari lethal dosis efektif lalu ditanam dan hasil seleksi (M1) dilaksanakan di Laboratorium Kaca dan Lapang Fakultas Pertanian UMI . Penelitian ini dirancang dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) sederhana satu faktor terdiri dari lethal dosis terpilih dari tujuh taraf perlakuan pendahuluan dicobakan yaitu tanpa radiasi (R0) radiasi dengan 50 GRY (R1), 100 GRY (R2), 200 GRY (R3), 300 GRY (R4), 350 GRY (R5) dan radiasi dengan 400 GRY (R6). Masing-masing perlakuan diulang 3 kali dengan menggunakan 50 tanaman untuk tiap perlakuan. Hasil penelitian ini diperolehnya lethal dosis efektif radiasi sinar gamma adalah 200 gray dan 300 gray. Mutan tinggi tanaman yang terpendek adalah 300 gray yaitu 131 cm tidak berbeda nyata dengan 200 gray yaitu 139 cm. Sedangkan jumlah anakan terbanyak diperoleh pada dosis 0 gray yaitu 18 dan berbeda nyata dengan 200 gray dan 300 gray. Selanjutnya diharapkan masih diperoleh pula mutan-mutan padi lokal Ase Buluh yang memiliki umur genjah.
Karakter Mutan Padi Lokal Ase Banda Hasil Irradiasi Sinar Gamma Annas Boceng; Abdul Haris; Amir Tjoneng
Agrokompleks Vol 16 No 1 (2017): Agrokompleks
Publisher : PPPM Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v16i1.178

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah menginduksi mutasi padi varietas lokal (Ase Banda) dengan irradiasi sinar gamma untuk mendapatkan mutan-mutan padi lokal yang berumur genjah dan berdaya hasil tinggi. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu Faktor. Adapun Faktornya yaitu level irradiasi yang dilakukan yaitu tanpa radiasi (R0) sebagai kontrol, radiasi dengan 200 Gray (R1) dan radiasi dengan 300 Gray (R2). Masing-masing perlakuan diulang 3 kali dengan menggunakan 50 tanaman untuk tiap perlakuan. Hasil penelitian ini adalah padi lokal yang di radiasi baik 200 Gray (R1) maupun 300 Gray (R2) diperoleh tinggi tanaman lebih pendek dari pada yang tidak di radiasi (R0). Jumlah anakan lebih tinggi dari pada yang tidak di radiasi (R0), dan umur berbunga diperoleh lebih cepat dari pada (R0). Masih diharapkan karakter mutan padi lokal Ase Banda yang diinginkan untuk dapat digunakan sebagai bahan pemuliaan lanjutan.
PEMANFAATAN DOSIS LETAL EFEKTIF RADIASI SINAR GAMMA UNTUK MUTAN PENDEK DAN GENJAH PADI LOKAL (ASE BULUH) SULAWESI SELATAN Abdul Haris; Annas Boceng; Amir Tjoneng
Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan Perkebunan Vol 7 No 1 (2018): Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan
Publisher : Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.022 KB) | DOI: 10.51978/agro.v7i1.28

Abstract

Ase Buluh dari Kabupaten Bone adalah varietas lokal yang sekarang tidak lagi banyak dijumpai atau bahkan hampir punah disebabkan karena produksi rendah, batang tinggi, mudah rebah, dan berumur dalam, oleh karena itu perlu diadakan perakitan varietas. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan dosis letal yang efektif dari penggunaan radiasi sinar Gamma dalam menginduksi mutasi padi varietas lokal (Ase Buluh) dengan sifat pendek dan berumur genjah. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan dosis letal radiasi, terdiri atas tiga taraf yaitu radiasi 0 gray (tanpa radiasi), 200 gray, dan 300 gray. Hasil penelitian menunjukkan dosis letal efektif radiasi sinar gamma adalah 200 gray dan 300 gray. Mutan tinggi tanaman yang terpendek adalah 300 gray (131 cm) tidak berbeda nyata dengan 200 gray (139 cm), sedangkan jumlah anakan terbanyak diperoleh pada dosis 0 gray (18) dan berbeda nyata dengan 200 gray dan 300 gray (15,07 dan 15,5). Umur berbunga dan umur panen tanaman yang diradiasi lebih cepat dan berbeda nyata dengan tanaman yang tidak diradiasi (kontrol). Umur berbunga tercepat pada dosis 300 gray (89 hari), sedangkan umur panen tercepat nampak pada tanaman dengan dosis radiasi 200 gray (140,60 hari).
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA GENOTYPE JAGUNG (Zea mays L.) CALON HIBRIDA UMUR GENJAH DAN VARIETAS PEMBANDING BIMA 7 PADA JARAK TANAM YANG BERBEDA Sulkifli Sulkifli; Nirwana Nirwana; Abdul Haris
AGROTEK: Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 2, No 1 (2018): Maret
Publisher : Percetakan Umi Toaha Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.48 KB) | DOI: 10.33096/agrotek.v2i1.40

Abstract

This research was conducted with the aim of: 1) To observe growth and production of maize genotypes hybrid candidate early age, 2) Determine optimal spacing that will result in maximal production of genotype hybrid candidate early maturing and 3) To know interaction between maize genotypes hybrid candidate of early maturing and plant spacing. Research was conducted on dry land located in Bajeng, Gowa, South Sulawesi. Research was conducted from April to July 2017 using Split Plot Design method. As the main plot is the maize genotype consisting of 3 genotypes: ST201328, ST201359, ST201312 and varieties comparison Bima 7 while for sub plot is treatment the various spacing between two levels are: 60 cm x 20 cm and 50 cm x 20 cm. Treatment combination was repeated three times as a block to obtain 24 experimental units. The results of this research show that: 1) Maize genotype ST201328 is maize early maturing hibrid has appearance shortest plant, fastest flowering male age as well flowering female, smallest Anthesis Silking Interval (ASI), fastest harvest age and longer cob. Genotype ST201312 has appearance highest plant, greatest Anthesis Silking Interval, greatest Leaf Area Index and longest cob. 2) Plant spacing 50 cm x 20 cm obtained high Leaf Area Index and highest location cob. Average highest production dry seeds on plant spacing 50 cm x  20 cm for all maize genotypes tested. 3) Interaction that happaned between maize genotype ST201312`on plant spacing 60 cm x 20 cm obtained longest cob is 18,07 cm and differs markedly with varieties comparison Bima 7. Maize genotype ST201312 on plant spacing 50 cm x 20 cm obtained yield dry cheeks is amount 10,58 ton ha–1.
RESPON TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) NK6172 PERKASA TERHADAP PEMBERIAN BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK Abdul Haris; Bakhtiar Ibrahim; Syahrul Syahrul
AGROTEK: Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 7, No 1 (2023): Maret
Publisher : Percetakan Umi Toaha Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/agrotek.v7i1.295

Abstract

Syahrul Growth Response of Corn Plants (Zea mays L.) NK6271 Perkasa Against Several Types of Organic Fertilizers. Abdul Haris as a supervisor I and Bakhtiar Ibrahim as supervisor II. This study aims to determine the growth response of maize (Zea Mays L.) NK6271 Perkasa to several types of organic fertilizers. This research was conducted on corn farmers' land, Lea Village, Tellussiattinge District, Bone Regency, South Sulawesi Province. This research started from August to November 2022. This research was arranged using a Randomized Block Design (RBD). The treatment consisted of 5 levels, namely without organic fertilizer (control), 3 kg/plot cow manure, 3 kg/plot chicken manure, 3 Lite/plot liquid bio-slurry, and 3 kg/plot goat manure. Each treatment was repeated 3 times to obtain 15 experimental units. The results showed that the application of organic fertilizer had a significant effect on cob diameter, the number of cob seeds, and had a significant effect on the weight of 100 seeds in the NK6271 Perkasa variety of maize.
APLIKASI PUPUK ZA DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) Saida Saida; Abdul Haris; Sri Wahyuni Rahim
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol 23 No 3 (2023)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/jppt.v23i3.2824

Abstract

This research was conducted in Marawi Village, Pinrang Regency, South Sulawesi from March to May 2022. This study aims to determine the best effect of ZA fertilizer dose, cow manure, and the interaction between the two on the growth and production of leek plants with a verticulture system. This research was conducted using a factorial randomized block design (RAK) consisting of 2 factors, the first factor being ZA fertilizer application which consisted of three levels, namely control, dose of 300 kg/ha, and dose of 600 kg/ha. The second factor was the application of cow manure which consisted of three levels, namely the dose of 25 tons/ha, 15 tons/ha, and a dose of 20 tons/ha. There were 9 treatment combinations that were repeated 3 times, so that 27 experimental units were obtained. The results showed that there was an interaction between ZA fertilizer 600 kg/ha and cow manure at a dose of 20 tons/ha had a good effect on the average plant height of 43.90 cm and the longest root length of 26.90 cm. The application of ZA fertilizer 600 kg/ha had a good effect on the average growth of the number of leaves, namely 23.40 strands and the number of tillers per clump, namely 5.37 in leek plants. The application of cow manure 20 tons/ha had a good effect on the average fresh weight of plants per polybag, which was 195.04 g and plant consumption weight per polybag, which was 169.29 g on leks.
Pemetaan Tingkat Ketahanan Pangan Wilayah Di Kabupaten Sinjai Muh. Noor Amin Sholeh; Mais Ilsan; Abdul Haris
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 2 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i2.10074

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk : (1) Mengidentifikasi indikator ketahanan pangan setiap kecamatan di Sinjai (2) Menganalisis tingkat ketahanan pangan kecamatan berdasarkan indikator ketahanan pangan wilayah di Kabupaten Sinjai. (3) Pemetaan ketahanan pangan berdasarkan tingkat ketahanan pangan setiap kecamatan di Kabupaten Sinjai. Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan kuantitatif, didukung dengan data dan informasi kuantitafif yang ditujukan untuk lebih menggambarkan kondisi ketahanan pangan wilayah yang berhubungan dengan indikator ketahanan pangan. Dalam penelitian ini menggunakan GIS (Geographic Information System) untuk memetakan tingkat ketahanan pangan wilayah di Kabupaten Sinjai. Unit analisis yang digunakan adalah Skala Kecamatan yang terdiri dari 4 komponen yaitu (1) ketersediaan pangan (2) akses pangan (3) penyerapan pangan (4) kerentanan pangan. Keempat komponen tersebut terbagi menjadi 20 indikator Indeks Ketahanan Pangan.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Tingkat ketahanan pangan setiap kecamatan di Kabupaten Sinjai bervariasi dilihat dari berbagai indikator ketahanan pangan, berdasarkan Ketersediaan Pangan dengan nilai rata-rata 4,78 berada pada Kriteria tahan pangan. Akses Pangan dengan nilai rata-rata 5,04 berada pada Kriteria tahan pangan. Penyerapan pangan dengan nilai rata-rata 5,54 berada pada Kriteria sangat tahan pangan. Kerentanan Pangan dengan nilai rata-rata 5,78 berada pada Kriteria sangat tahan pangan. (2) tingkat ketahanan pangan terbagi menjadi 6 tingkatan mulai dari status sangat rawan pangan, rawan pangan, agak rawan pangan, agak tahan pangan, tahan pangan dan sangat tahan pangan (3) Berdasarkan hasil komposit maka dapat dihasilkan Peta Ketahanan Pangan Kabupaten Sinjai dan dapat diambil kesimpulan bahwa secara umum kabupaten Sinjai berstatus Tahan Pangan.