Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EDUKASI PELESTARIAN LAHAN GAMBUT UNTUK ANAK USIA SEKOLAH DASAR MENGGUNAKAN MEDIA BUKU KREATIF [EDUCATION PEATLAND CONSERVATION FOR ELEMENTARY SCHOOL USING CREATIVE BOOK MEDIA] Habib Abdurrahman; Abrar Rifqi Pratama; Ardian Yolanda; Arif Rahman; Zakiyul Fuadi; Gunawan Wibisono; Monita Olivia
Jurnal Sinergitas PKM & CSR Vol 6, No 1 (2022): APRIL
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/jspc.v6i1.5095

Abstract

Peatlands have an important role in ecosystems as a carbon storage and helps to reduce greenhouse gas emissions.Inappropriate peatland conversion causes common problems such as forest fires which create severe air pollution and trigger the production of greenhouse gases due to the release of stored carbon. As a result, early education regarding peat soil conservation is necessary to ensure that people understand the importance of peat soil and the harm that happens when peatlands are converted inappropriately. This program aims to educate students about peatlands and raise awareness about the importance of protecting and conserving peat from an early age. Educational materials are delivered using creative books containing illustrated stories, important knowledge about peat, and interactive games to attract student’s interest in reading and make information easier to recall. The results of the final evaluation through a questionnaire revealed that using creative books to educate students about peatlands was successful in improving students' understanding of peatlands. This is proven by the increasing number of students who fully understand the peat information that has been taught from 3 students to 32 out of 33 students.BAHASA INDONESIA ABSTRAK: Salah satu peran penting lahan gambut bagi ekosistem adalah sebagai pengikat karbon sehingga bermanfaat dalam mengurangi gas rumah kaca. Pengalihfungsian lahan gambut dengan cara yang tidak benar menyebabkan timbulnya masalah yang umum terjadi seperti kebakaran lahan gambut yang menyebabkan pencemaran udara melalui polusi kabut asap dan memicu terbentuknya gas rumah kaca akibat pelepasan karbon yang disimpannya. Untuk itu, pemberian edukasi mengenai pelestarian tanah gambut perlu diterapkan sejak dini agar masyarakat mengetahui peranan penting tanah gambut dan kerusakan yang terjadi apabila lahan gambut dialihfungsikan. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan edukasi pengenalan lahan gambut sekaligus meningkatkan kepedulian untuk menjaga dan melestarikan gambut sejak dini. Materi edukasi disampaikan menggunakan buku kreatif yang berisi cerita bergambar, pengetahuan penting tentang gambut, dan games interaktif agar menarik minat membaca dan membuat informasi menjadi lebih mudah diingat oleh siswa. Hasil evaluasi akhir melalui kuisoner menunjukkan bahwa pemberian edukasi tentang tanah gambut menggunakan media buku kreatif berhasil meningkatkan pemahaman siswa mengenai lahan gambut yang dibuktikan dengan bertambahnya jumlah siswa yang telah paham sepenuhnya mengenai materi gambut yang telah diajarkan dari semula 3 siswa menjadi 32 dari 33 siswa.
Simulasi Sifat Termal Bata Ringan Celullar Lightweight Concrete Menggunakan LUSAS V.17 Abrar Rifqi Pratama; Reni Suryanita; Ismediyanto Ismediyanto
Sainstek (e-Journal) Vol. 7 No. 2 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan penduduk yang semakin pesat menyebabkan kebutuhan yang semakin tinggi terhadap pembangunan. Semakin meningkatnya pembangunan maka semakin meningkat pula kebutuhan terhadap bahan bangunan. Ini menyebabkan semakin banyak solusi alternatif yang ditawarkan untuk bahan bangunan salah satunya adalah bata ringan CLC. Bata ringan CLC mulai banyak digunakan sebagai pengganti bata merah karena memiliki density yang lebih kecil dari bata merah namun masih minim penelitian tentang bata ringan CLC ini. Pada penelitian ini dilakukan analisis perbandingan suhu yang diserap oleh bata ringan CLC dan bata merah dengan ukuran 60 cm x 10 cm x 20 cm dan variasi density bata ringan CLC 600 kg/m3, 700 kg/m3, 800 kg/m3, 900 kg/m3, 1000 kg/m3 dan bata merah 1700 kg/m3. Analisis penjalaran panas dilakukan menggunakan perangkat lunak LUSAS V17 dengan variasi suhu mulai dari suhu 30 0C hingga 1000 0C yang terpapar selama 2 jam. Hasil penelitian didapatkan bahwa bata ringan CLC dengan density 600 kg/m3 menghasilkan tahanan panas sekitar 45,59%, bata ringan CLC dengan density 700 kg/m3 menghasilkan tahanan panas sekitar 37,925 %, bata CLC dengan density 800 kg/m3 menghasilkan tahanan panas sekitar 32,78 %, bata CLC dengan density 900 kg/m3 menghasilkan tahanan panas sekitar 29,13 %, bata CLC dengan density 1000 kg/m3 menghasilkan tahanan panas sekitar 26,39 %, sedangkan bata merah tahanan panas sekitar 25,92 %. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bata CLC lebih nyaman digunakan untuk dinding ruangan dibandingkan dengan bata merah.