Peggy Sara Tahulending
Faculty of Nursing, University of Pelita Harapan

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

NURSE COMPLIANCE IN CARRYING OUT PAIN ASSESSMENT IN CANCER PATIENTS [KEPATUHAN PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN PENGKAJIAN NYERI PADA PASIEN KANKER] Grace Solely Houghty; Jesica Margareth Tambayong; Peggy Sara Tahulending
Nursing Current: Jurnal Keperawatan Vol 7, No 1 (2019): June
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/nc.v7i1.2122

Abstract

Pain is a frightening thing and symptoms that are very complained of by patients with a diagnosis of cancerIn order to provide nursing care for pain, nurses need to carry out an accurate pain assessment. Pain assessment in one of the hospital is usually conducted by referring to the Standard Operating Procedures (SOP). However, nurses do not comply with this SPO so that there is a difference in the data obtained from thquality assurance section of a hospital with reality in the field. The purpose of this study was to determinnurses' compliance in implementing standard operating procedure (SOP) for pain assessment in a privatehospital in Central Indonesia. This research method is quantitative descriptive design. The population of thisstudy were 83 nurses who worked actively in the hospital's chemotherapy room, with a total sample of 30 nurses, taken by purposive sampling technique. The results showed that the level of nurse compliance inconducting pain assessment was as follows: almost most nurses (90%) were in good categories and 67% nurses (20 people) conducted repeated pain assessments in good categories. Nurses play an important role inconducting pain assessment and management in patients therefore the nursing care becomes more effective.Further research can focus on factors that influence nurse compliance in implementing pain assessment in cancer patient.BAHASA INDONESIA Nyeri merupakan hal yang menakutkan dan gejala yang sangat dikeluhkan oleh pasien dengan diagnosa kanker. Agar dapat memberikan asuhan keperawatan terhadap nyeri, perawat perlu melakukan pengkajian nyeri yang akurat. Pengkajian nyeri di salah satu rumah sakit biasanya dilakukan dengan mengacu pada Standar Prosedur Operasional (SPO). Namun seringkali perawat tidak mematuhi SPO ini sehingga terjadi perbedaan data yang diperoleh dari bagian penjaminan mutu suatu rumah sakit dengan kenyataan di lapangan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kepatuhan perawat dalam melaksanakan SPO pengkajian nyeri di sebuah rumah sakit swasta di Indonesia Bagian Tengah. Metode penelitian ini adalah desain deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah 83 perawat yang bekerja aktif di ruang kemoterapi rumah sakit tersebut, dengan jumlah sampel 30 perawat, yang diambil dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan perawat dalam melakukan pengkajian nyeri sebagai berikut: hampir sebagian besar perawat (90%) berada dalam kategori baik dan 67% perawat (20 orang) melakukan pengkajian nyeri secara berulang berada dalam kategori baik. Perawat memegang peranan yang penting dalam melakukan pengkajian dan manajemen nyeri pada pasien agar asuhan menjadi efektif. Penelitian selanjutnya dapat berfokus pada faktor – faktor yang memengaruhi kepatuhan perawat dalam melaksanakan pengkajian nyeri pada pasien kanker.