Pembelajaran matematika adalah salah satu pembelajaran yang mengharuskan siswanya untuk berpikir kreatif. Kemampuan berpikir kreatif adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan hal baru yang beda dari biasanya dan memerlukan tingkat kemampuan berpikir tinggi untuk memperoleh suatu hal baru. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis antara siswa yang mendapatkan pembelajaran model treffinger dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran model creative problem solving. Metode yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan the pretest post-test two treatment desain. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMAN 1 Leuwimunding. Sampel dilakukan dengan teknik random sampling dengan jumlah 33 siswa kelas XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen 1 dan 33 siswa kelas XI IPA 4 sebagai kelas eksperimen 2. Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen tes berupa soal uraian dan instrumen non tes berupa lembar observasi dan studi dokumentasi. Teknik analisis dalam penelitian ini yaitu analisis data kuantitatif pretes dan postes dengan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa antara siswa yang mendapatkan pembelajaran model treffinger dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran model Creative Problem Solving