Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Pemberdayaan Kader Kesehatan Melalui Pelatihan Senam Kaki dan Masase Kaki Diabetes Sebagai Upaya Pencegahan Komplikasi Kaki Diabetes di Puskesmas Simpang IV Sipin Kota Jambi Oktarina, Yosi; Nurhusna, Nurhusna; Nurlinawati, Nurlinawati
BAGIMU NEGERI : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : BAGIMU NEGERI : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26638/jbn.612.8651

Abstract

Abstract
EDUKASI KESEHATAN PENYAKIT STROKE PADA LANSIA Yosi Oktarina; Nurhusna; Kamariyah; Sri Mulyani
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 3 No. 2 (2020): MEDIC: Medical Dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/medicaldedication.v3i2.11220

Abstract

Abstrak Penyakit stroke merupakan penyebab ketiga kecacatan di dunia akibat gangguan fungsi syaraf yang terjadi seperti gangguan penglihatan, bicara pelo, gangguan mobilitas, serta kelumpuhan pada wajah maupun ekstremitas. Kondisi seperti ini yang menyebabkan penderita stroke memiliki ketergantungan yang tinggi dalam melakukan aktivitas sehari-hari pada orang lain. Permasalahan ini tidak hanya berdampak terhadap status kesehatan tetapi akan mempengaruhi kualitas hidup penderita tersebut dan menambah beban ekonomi keluarga maupun negara Kegiatan pengabdian ini bermitra dengan Panti Sosial Tresna Werdha Kota Jambi. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan lansia mengenai penyakit stroke dan cara pencegahannya. Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan sebanyak 30 orang lansia. Berdasarkan hasil evaluasi peserta merasa antusias mengikuti kegiatan dan setelah diberikan penyuluhan mayoritas peserta telah mengetahui defenisi, penyebab, faktor resiko, serta pencegahan penyakit stroke. Diharapkan setelah pemberian edukasi kesehatan mengenai penyakit stroke, lansia dapat menerapkan perilaku gaya hidup sehat untuk mencegah terjadinya penyakit stroke. Kata kunci : Edukasi kesehatan, Stroke, Lansia
ANALISIS DETERMINAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RESTLESSNESS LEG SINDROM PADA PENDERITA CHRONIC KIDNEY DISEASE END STAGE DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI Nurhusna; Makeama, Luri; Sulistiawan, Andika
JAMBI MEDICAL JOURNAL "Jurnal Kedokteran dan Kesehatan" Vol. 9 No. 1 (2021): Special Issues: JAMHESIC 2020
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.962 KB) | DOI: 10.22437/jmj.v9i0001.12896

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Restless legs syndrome (RLS) merupakan masalah kesulitan tidur atau bangun sesaat setelahonset tidur karena sensasi kaki yang tidak menyenangkan. Gangguan ini dapat dibagi menjadi dua kategori yaituRLS idiopatik (iRLS) dan RLS sehubungan dengan berbagai kondisi yang melatarbelakangi, seperti anemiadefisiensi besi, kehamilan, penyakit Parkinson, dan penyakit ginjal tahap akhir. Prevalensi RLS pada pasienpenyakit gagal ginjal lebih besar yang berkisar antara 6,6 hingga 62%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisisfactor-faktor determinan yang berhubungan dengan tingkat keparahan Restless legs syndrome pada penderitagagal ginjal akut stadium akhir yang sedang menjalani hemodialisa.Metoda : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, menguji korelasi antar beberapa variable denganpendekatan cross sectional study. Sampel adalah seluruh penderita penderita gagal ginjal akut stadium akhir yangsedang menjalani hemodialisa berjumlah 50 orang dipilih menggunakan Teknik concecutive sampling. datadianalisis secara univariate menggunakan distribusi frekuensi, dan secara bivariate dengan uji, spearman-rank,coofecient correlation dengan tingkat signifikansi (p≥0.05).Hasil & Pembahasan : Hasil penelitian di dapatkan adanya hubungan antara umur (p=0,053, p<0,05) lamamenjalani hemodialisa (p=0,056, p<0,05) dengan Kejadian RLS berdasarkan uji Rank Spearman. Dimanaresponden dengan kelompok usia >60 tahun yang menderita RLS kondisi sangat parah, sedangkan kelompok usia35-45 tahun mayoritas mengalami kondisi RLS Parah. Penderita CKD yang mengalami kondisi RLS parahumumnya terjadi pada pasien yang menjalani HD <12 bulan hingga 48 bulan. Sedangkan RLS sangat parah tidakterlalu banyak namun dijumpai pada responden dengan lama HD 12-48 bulan (3,2%). Sebaliknya hasil uji statisticcoofecient contingency menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan RLS.Namun hasil penelitian menunjukkan laki-laki lebih banyak mengalami RLS dengan kondisi parah (33,3%)dibanding perempuan (17,2%).Kata Kunci : Restlessness-leg-syndrome, chronic-kidney-disease, factor
Perbandingan Metode Barbeau Test dan Metode Pengamatan Klinis dalam Menilai Patensi Arteri Radialis Selama Kompresi pada Pasien Post Prosedur Kateterisasi Jantung di Ruang Angiografi Koroner dan Cardiac Intensive Care Unit RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandun Nurhusna .
JAMBI MEDICAL JOURNAL "Jurnal Kedokteran dan Kesehatan" Vol. 2 No. 1 (2014): JAMBI MEDICAL JOURNAL Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.259 KB) | DOI: 10.22437/jmj.v2i1.2698

Abstract

ABSTRACT Background : Radial artery occlusion is one of the transradial vascular complications post cardiac catheterization. To minimize the effect of vascular problem related to local compression by using compression methods after cardiac catheterization would be decrease vascular complication such as radial artery occlusion (RAO). This research was conducted to determine the comparison between the Barbeau test method and the clinical observation method carried out by the researcher in order to examine the patency of radial artery during compression, post procedure cardiac catheterization at the Angiography Coroner Unit and the Cardiac Intensive Care Unit, Hasan Sadikin Bandung General Hospital, Indonesia. Methods : This research was a quantitative research using the comparative study design. The subjects of this research were 20 patients who took cardiac catheterization procedure using radial artery access site at the Angiography Coroner Unit and checked in pairs. The measurement was conducted gradually in three hours using compression band, namely the Stepty-P. The statistical test, specifically the McNemar test, was used to analyze the comparasion between the Barbeau test method and the clinical observation method, meanwhile the single variable data were analyzed by the distribution frequency. Result : According to the research result, it depicts that the distribution frequency of subjects who suffer from radial artery blood flow during compression period based on Barbeau Test at the first fifteen minutes were 7 patients (35%), the number of patients declined negligibly after 3 hours to 5 patients (25%), whereas the result from the clinical observation methods  was 1 patient (5%) at the first fifteen minutes, it then raise marginally after 3 hours to 2 patients (10%).  The statistical result shows that there wsere a significant difference in radial artery evaluation during compression period between two methods, in which at the first fifteen minutes (p=0,035) and the first thirty minutes (p=0,035), respectively, soon after the use of compression band, while overall, the statistical test result shows that there were no significant difference in comparison of two methods within the 45 minutes and 3 hours of compression periods (p>0.05). Conclusion : It is suggested to the nurse in the intensive care unit of cardiology to use the Barbeau Test method in assessing the patency of radial artery during compression period,  post procedure transradial cardiac catheterization.   Keywords : Barbeau test, clinical observation, radial artery, patency, cardiac catheterization.
Metode Barbeau Test dalam Menilai Keutuhan Arteri Radialis Pascaintervensi Koroner Perkutan Nurhusna N; F Sri Susilaningsih; Purwo Suwigjo
Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 2 No. 1 (2014): Jurnal Keperawatan Padjadjaran
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (666.558 KB) | DOI: 10.24198/jkp.v2i1.82

Abstract

Radial artery occlusion merupakan salah satu komplikasi vaskular postkateterisasi jantung trans radial. Kompresi lokal menggunakan alat kompresi setelah tindakan kateterisasi jantung trans radial dapat menurunkan angka kejadian komplikasi vaskular Radial Artery Occlusion(RAO). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan antara metode Barbeau test dan metode pengamatan klinik dalam menilai keutuhan arteri radialis selama proses kompresi pada pasien postprosedur kateterisasi jantung trans radial. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi komparatif. Subjek penelitian adalah 20 pasien yang menjalani prosedur kateterisasi jantung dengan akses arteri radialis. Pengukuran dilakukan secara bertahap menit ke-15 dan setelah tiga jam menggunakan alat kompresi stepty-p. Uji komparasi menggunakan uji McNemar. Data univariat dianalisis menggunakan distribusi frekuensi. Hasil uji statistik menunjukkan ada perbedaan penilaian keutuhan arteri radialis antara metode Barbeau testdengan metode pengamatan klinik pada menit ke-15 (p=0.035) dan ke-30 (p=0.035). Namun secara keseluruhan hasil uji statistik menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna dalam menilai kepatenan arteri pada setiap waktu pengamatan dari kedua metode. Kata kunci:Arteri radialis, Barbeau test, kateterisasi jantung, keutuhan, pengamatan klinik AbstractRadial artery occlusion is one of the trans radial vascular complications post cardiac catheterization. The local compression using compression methods after cardiac catheterization can be reduced the vascular complication such as radial artery occlusion (RAO). This research was conducted to determine the comparison between the Barbeau test method and the clinical observation method carried out by the researcher in order to examine the patency of radial artery during compression, post procedure cardiac catheterization at the Angiography Coroner Unit and the Cardiac Intensive Care Unit, Hasan Sadikin Bandung General Hospital, Indonesia. This research was a quantitative research using the comparative study design. The subjects were 20 patients who took cardiac catheterization procedure using radial artery access and checked in pairs. The measurement divided into two periods: the fifteenth minute and the third hour using the stepty-p compression tool. The statistical test used the McNemar test to analyze the comparison, and the single variable data were analyzed using the distribution frequency. There were a significant difference in radial artery evaluation during compression period between two methods, in which at the first fifteen minutes (p=0.035) and the first thirty minutes (p=0.035), respectively. Overall, the result shows that there were no significant difference in comparison of two methods. Key words:Barbeau test, cardiac catheterization, clinical observation, patency, radial artery
PELATIHAN PENANGANAN KEGAWATDARURATAN HENTI JANTUNG BAGI KADER DAN MASYARAKAT Yosi Oktarina; Nurhusna Nurhusna
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 2 No. 1 (2019): MEDIC: Medical Dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/medicaldedication.v2i1.5899

Abstract

Penyakit jantung merupakan pembunuh terbesar nomor satu di dunia. Salah satu penyakit jantung yang biasa ditemui khususnya di Indonesia adalah Penyakit Jantung Koroner (PJK). Mayoritas penderita PJK mengalami cardiac arrest atau henti jantung. Henti jantung merupakan salah satu bentuk kasus kegawatdaruratan. Dalam menghadapi kasus kegawatdaruratan henti jantung diperlukan usaha untuk mengembalikan dan mempertahankan fungsi vital organ pada korban henti jantung maupun henti nafas atau biasa disebut dengan Basic Life Support. Dengan penanganan kegawatdaruratan yang tepat akan meningkatkan tingkat survival penderita pada kasus henti jantung. Kegiatan pengabdian ini bermitra dengan Puskesmas Simpang IV Sipin yang memiliki 3 kelurahan sebagai wilayah kerja. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dan masyarakat terhadap kasus kegawatdaruratan henti jantung dan penanganannya. Mayoritas responden dalam rentang usia 31-40 tahun sejumlah 25 orang (57,5%). Mayoritas berjenis kelamin perempuan sejumlah 30 (70%) serta sebagian besar responden memiliki jenjang pendidikan tertinggi SMA sejumlah 22 (55%). Terdapat peningkatan pengetahuan dan sikap responden setelah dilakukan pelatihan penanganan kegawatdaruratan henti jantung. Pada aspek pengetahuan dengan kategori baik terjadi peningkatan sebesar 45% setelah mendapatkan pelatihan. Sementara itu pada aspek sikap terjadi peningkatan sikap positif dari 35% menjadi 80% atau terjadi peningkatan sebesar 45%. Hendaknya dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala khususnya terhadap kader mengenai pengetahuan dan keterampilan dalam pemberian bantuan hidup dasar khususnya resusitasi jantung paru (RJP).
OPTIMALISASI PENINGKATAN KESEHATAN BALITA MELALUI PROGRAM KELOMPOK PENDUKUNG ASI DI KELURAHAN JELMU DAN KAMPUNG TENGAH KOTA JAMBI Nurhusna Nurhusna; Fadliyana Ekawaty; Luri Mekeama
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 2 No. 1 (2019): MEDIC: Medical Dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/medicaldedication.v2i1.5904

Abstract

Latar Belakang: Air Susu Ibu (ASI) adalah nutrisi terbaik bagi bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan sampai bayi memasuki usia 2 tahun. Tantangan yang paling sering dihadapi oleh ibu menyusui adalah bahwa ibu merasa produksi ASInya tidak mencukupi sehingga menghambat aktivitas menyusui. Salah satu masalah kesehatan yang dihadapi di kelurahan Jelmu dan kampung Tengah adalah adanya kelompok pendukung asi yang kurang memberikan motivasi untuk sesama anggota kelompok untuk mendukung keberhasilan menyusui dan kurangnya pendekatan melalui rekan (Peer Support) pada kelompok pendukungn ASI eksklusif sebagai salah satu upaya pemberdayaan berbasis masyarakat yang dapat membantu meningkatkan cakupan pemberian ASI eksklusive di kelurahan Jelmu dan Kampung Tengah.
PRAKTIK TEHNIK RELAKSASI PROGRESIF DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR DI PROVINSI JAMBI Indah Mawarti; Nurhusnah Nurhusnah; Yuliana Yuliana
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 3 No. 1 (2020): MEDIC: Medical Dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/medicaldedication.v3i1.8581

Abstract

Salah satu akibat yang ditimbulkan dari perubahan fisiologis pada lansia tersebut adalah gangguan kualitas tidur. Prevalensi gangguan tidur pada lanjut usia cukup tinggi, berdasarkan data dari National Sleep Foundation tahun 2010 menemukan bahwa orang yang lebih tua sekitar 65 tahun ke atas dilaporkan 67 dari 1.508 lanjut usia di Amerika mengalami gangguan tidur dan sebanyak 7,3 lanjut usia mengeluhkan gangguan memulai dan mempertahankan tidur. Sementara itu di Indonesia pada usia 65 tahun terdapat sekitar 50 mengalami gangguan tidur. Berdasarkan data yang diperoleh dari panti banyak lansia susah tidur pada malam hariya. Tujuan kegiatan ini untuk mengetahui gambaran praktek tehnik relaksasi progresif di panti sosial tresna Werdha Budi luhur di profinsi jambi Pada kegiatan ini dilakukan relaksasi Progresif melalui Senam pada lansia, mempersiapkan sarana prasarana kegiatan pendidikan kesehatan praktik tehnik relaksasi progresif melalui senam , dan mempersiapkan evaluasi dan monitoring secara bersama Jumlah lansia di panti social Tresna Werdha Budi Luhur sebanyak 70 orang (70 %) dan lansia di puskesmas Paal X sebanyak 30 orang (30 %).Pendidikan kesehatan tenang Tehnik Relaksasi Progresif ini dilakuan oleh Tim Pengabdian masyarakat dan dibantu pihak Panti dan Puskesmas Setelah diberikan penyuluhan kemudian pemberian Kaset CD yang berisi praktik tehnik relaksasi progresif .Penyuluhan kesehatan adalah salah satu bentuk promosi kesehatan yang sederhana dan dapat mencakup sasaran yang luas. Dari hasil penyuluhan kesehatan tentang “Tehnik Relaksasi progresif’ yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa Lansia pada Panti Tresna Werdha dan Puskesmas Pal X dapat mempraktekkan senan tehnik relaksasi progresif sendiri, senam ini juga dapat menghilangkan penyakit Imsomnia, menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi, dan merilekkan otot.
POSYANDU TANGGAP BENCANA DI KELURAHAN JELMU KECAMATAN PELAYANGAN KOTA JAMBI Nurhusna Nurhusna; Fadliyana Ekawaty; Yosi Oktarina
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 4 No. 2 (2021): MEDIC. Medical dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Flood disasters, especially in Pelayangan District, Jelmu Village, almost occur every year. This is partly due to geographical factors where the village is located on the river bank. The disaster caused both material and non-material losses. Health problems also often arise after flooding. The majority of flood management in these areas still relies on the local government. Whereas ideally the community should take an active role in overcoming the flood problem that occurs every year. The solution offered to solve the problem in the partner area was to form a disaster management cadre from the youth organization or the Disaster Preparedness Youth Organization. Cadres and the community will be trained in disaster preparedness programs such as water rescue, BHD and P3K training, PHBS and Environmental Health education, and post-disaster disease prevention and disaster mitigation education. With these programs, it is hoped that there will be an increase in the knowledge and abilities of cadres and the community, especially in dealing with flood problems. In addition, cadres and the community can be actively involved in disaster preparedness. So that a number of negative impacts caused by disasters can be minimized. Keywords: Flood, Disaster Preparedness, Disaster Response, integrated-health-service-unit ABSTRAK Bencana banjir khususnya di Kecamatan Pelayangan Kelurahan Jelmu hampir terjadi setiap tahun. Hal ini salah satunya disebabkan oleh faktor geografis di mana lokasi kelurahan tersebut berada di tepi sungai. Bencana tersebut menimbulkan kerugian baik materil maupun non-materiil. Permasalahan kesehatan juga sering muncul pasca terjadinya banjir. Penanganan banjir di daerah tersebut mayoritas masih bertumpu pada pemerintah setempat. Padahal idealnya masyarakat harus turut berperan aktif dalam menanggulangi masalah banjir yang terjadi setiap tahun. Adapun solusi yang ditawakan untuk mengatasi masalah di daerah mitra tersebut adalah dengan membentuk kader penanggulangan bencana yang berasal dari karang taruna atau Karang Taruna Siaga Bencana. Kader dan masyarakat akan dilatih dengan program-program kesiapsiagaan bencana seperti water rescue, pelatihan BHD dan P3K, penyuluhan PHBS dan Kesehatan Lingkungan, dan penyuluhan pencegahan penyakit pasca bencana serta mitigasi bencana. Dengan adanya program-program tersebut diharapkan terdapat peningkatan pengetahuan dan kemampuan dari kader dan masyarakat khususnya dalam menangani permasalahan banjir. Selain itu kader dan masyarakat dapat terlibat aktif dalam kesiapsiagaan bencana. Sehingga sejumlah dampak negatif yang ditimbulkan oleh bencana dapat diminimalisir. Kata Kunci: Banjir, Siaga Bencana, Posyandu Tanggap Bencana
ANALISIS PENERAPAN KOMUNIKASI TERAUPETIK PERAWAT PELAKSANA TERHADAP KECEMASAN KELUARGA PASIEN YANG DI RAWAT DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RSUD RADEN MATTAHER Nurhusna Nurhusna; Yosi Oktarina
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 4, No 1 (2018): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2018
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.532 KB)

Abstract

Pasien yang dirawat di ruang intensive care unit (ICU) merupakan pasien dengan kondisi yang kritis. Kondisi kritis tersebut akan memicu kecemasan pada anggota keluarga pasien. Komunikasi teraupetik merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki perawat untuk membentuk hubungan baik antara perawat dengan pasien maupun perawat dengan keluarga. Namun demikian, kemampuan tersebut bukan suatu hal yang sederhana untuk dapat diimplementasikan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis penerapan komunikasi teraupetik oleh perawat pelaksana terhadap kecemasan keluarga di ruang ICU. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional yang dilakukan pada 57 keluarga pasien yang dirawat ruang intensive care unit (ICU). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner komunikasi teraupetik perawat dan state trait anxiety inventory (STAI) untuk mengukur kecemasan keluarga. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat hubungan antara komunikasi terapeutik dengan tingkat kecemasan keluarga pasien di ruang intensive care unit rumah sakit Raden Mattaher Jambi dengan nilai p-value 0.012 < α=0.05.Diharapkan perawat tetap mampu menjalankan dan meningkatkan ketarampilan komunikasi terapeutik secara verbal dan nonverbal dengan baik dan tepat.Kata Kunci : Keluarga, Kecemasan, Komunikasi, Terapeutik, Perawat, ICU