Tiara Patrin
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdurrahman

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketidakcukupan Kunjungan pada Ibu Masa Nifas di Rumah Bersalin Mitra Ananda Palembang Tahun 2020 Tiara Patrin; Nica; Yona Sari
Cendekia Medika: Jurnal Stikes Al-Ma`arif Baturaja Vol. 6 No. 1 (2021): Cendekia Medika
Publisher : LPPM STIKES Al-Ma'arif Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.737 KB) | DOI: 10.52235/cendekiamedika.v6i1.77

Abstract

Masa Nifas (puerperium) adalah masa telah keluarnya plasenta sampai sampai alat-alat reproduksi kembali pulih seperti sebelum hamil dan secara normal masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari. Tujuan penelitian : Mengetahui faktor –faktor yang mempengaruhi ketidakcukupan kunjungan pada ibu masa nifas. Metode penelitian : Deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel adalah ibu nifas 6 minggu sebanyak 33 responden, data diambil dengan menggunakan lembar checklist dan quisioner. Analisa data menggunakan uji statistic chi square. Hasil penelitian : dari 33 responden terdapat 23 responden (69,7%) yang kunjungan nifasnya cukup dan10 responden (30,3%) tidak cukup, terdapat 23 responden (69,7%) berpengetahuan tinggi dan 10 responden (30,3%) berpengetahuan rendah, terdapat 21 responden (63,6%) berpendidikan tinggi dan 12 responden (36,4%) berpendidikan rendah, terdapat 20 responden (60,6%) dengan paritas tinggi dan 13 responden (39,4%) paritas rendah. Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai p value 0,012, p value 0,000, p value 0,000. Kesimpulan: ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan ketidakcukupan kunjungan pada ibu masa nifas, ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan ketidakcukupan kunjungan pada ibu masa nifas, ada hubungan yang signifikan antara paritas dengan ketidakcukupan kunjungan pada ibu masa nifas.
Perbandingan Efektifitas Pemberian Kacang Hijau Dan Jantung Pisang Terhadap Kelancaran Produksi Asi Ibu Menyusui Tiara Patrin; Kiki Rizki
Cendekia Medika: Jurnal Stikes Al-Ma`arif Baturaja Vol. 4 No. 2 (2019): Cendekia Medika
Publisher : LPPM STIKES Al-Ma'arif Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.729 KB)

Abstract

Berdasarkan Data Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun 2016, presentase bayi usia 0-6 bulan yang mendapatkan ASI ekslusif sebesar 63,9% sedangkan bayi yang tidak mendapatkan ASI non-ekslusif sebesar 36,1%, hal ini menunjukan pemberian ASI ekslusif di Sumatera Selatan belum mencapai terget pemberian ASI ekslusif Indonesia yaitu 80%. ASI adalah makanan yang paling sesuai untuk bayi karena mengandung zat-zat gizi yang diperlukan oleh bayi untuk tumbuh dan berkembang diberikan selama 6 bulan.Metode penelitian ini menggunakan quota Sampling dengan designs penelitian Pra-Experimental  menggunakan Two Group Pre test Post Test Design, analisa data menggunakan analisa univariat, bivariat menggunakan uji t-test. Sampel dalam penelitian ini ibu menyusui dengan jumlah 30 responden, 15 responden  dengan diberikan kacang hijau dan 15 responden diberikan jantung pisang. Hasil penelitian didapatkan dari 30 responden yang diberikan jantung pisang lebih meningkat produksi ASI nya dibandingkan dengan ibu yang diberi kacang hijau. Berdasarkan hasil uji statistik independen sample t-test. Didapatkan nilai p value = 0,01 lebih kecil dari α = 0,05 (p value ≤α). Hasil hipotesisi yang menyatakan bahwa ada perbedaan antara kacang hijau dan jantung pisang terhadap kelancaran  produksi Asi dengan perbandingan mean 1,4:1,6.