Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PERBEDAAN LAMANYA PELEPASAN TALI PUSAT PADA BAYI YANG MENGKONSUMSI ASI DAN PASI DI BPM RIA TISNAWATI PALEMBANG TAHUN 2020 Yona Sari; Titin Apriyani; Rika Marlena
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 11 No 1 (2022): Jurnal Kesehatan Abdurahman
Publisher : STIKES Abdurrahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.419 KB) | DOI: 10.55045/jkab.v11i1.132

Abstract

Berdasarkan data World Health Organization (WHO), jumlah kasus kematian bayi turun dari 33.278 di tahun 2015 menjadi 32.007 pada tahun 2016, dan di tahun 2017 sebanyak 10.294 kasus. Salah satu penyebab (AKB) adalah Tetanus Neonaturum (TT) dan perawatan tali pusat yang kuang benar. Pengertian Perawatan tali pusat yang benar adalah berdasarkan prinsip-prinsip aseptik dan kering serta tidak dianjurkan untuk menggunakan alkohol ataupun ramuan-ramuan lainnya, serta tidak ditutup rapat. Berdasarkan data kematian Bayi di Sumatera Selatan sampai dengan bulan Desember 2017 mencapai 637 kasus, menurun jika dibandingkan tahun 2016 sebanyak 643 kasus. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan bayi yang mengkonsumsi ASI dan PASI terhadap lamanya waktu pelepasan tali pusat. Metode analitik komparatif dengan pendekatan cross sectional. Dengan pengambilan sampel dilakukan secara Accidental Sampling. Dalam uji Independen T-Test adalah apabila p value < α (0,05) maka H0 ditolak. Hasil uji statistik Independent T-test diperoleh p value = 0,011, karena p value (ρ < 0.05). Terdapat perbedaan antara pemberian nutrisi ASI dan PASI terhadap lamanya pelepasan tali pusat. Based on World Health Organization (WHO) data, the number of cases of infant mortality fell from 33,278 in 2015 to 32,007 in 2016, and in 2017 as many as 10,294 cases. One of the causes (IMR) is Tetanus Neonaturum (TT) and improper umbilical cord care. Definition of correct umbilical cord care is based on aseptic and dry principles and is not recommended to use alcohol or other ingredients, and is not tightly closed. Based on data on infant mortality in South Sumatra until December 2017, it reached 637 cases, a decrease compared to 2016 as many as 643 cases. This study aims to determine the relationship between babies who consume breast milk and PASI to the length of time to release the umbilical cord. Comparative analytic method with cross sectional approach. With sampling done by Accidental Sampling. In the Independent T-Test, if the p value <α (0.05) then H0 is rejected. The results of the Independent T-test statistical test obtained p value = 0.011, because the p value(ρ <0.05). There is the difference between breastfeeding and PASI nutrition on the length of the umbilical cord release.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketidakcukupan Kunjungan pada Ibu Masa Nifas di Rumah Bersalin Mitra Ananda Palembang Tahun 2020 Tiara Patrin; Nica; Yona Sari
Cendekia Medika: Jurnal Stikes Al-Ma`arif Baturaja Vol. 6 No. 1 (2021): Cendekia Medika
Publisher : LPPM STIKES Al-Ma'arif Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.737 KB) | DOI: 10.52235/cendekiamedika.v6i1.77

Abstract

Masa Nifas (puerperium) adalah masa telah keluarnya plasenta sampai sampai alat-alat reproduksi kembali pulih seperti sebelum hamil dan secara normal masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari. Tujuan penelitian : Mengetahui faktor –faktor yang mempengaruhi ketidakcukupan kunjungan pada ibu masa nifas. Metode penelitian : Deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel adalah ibu nifas 6 minggu sebanyak 33 responden, data diambil dengan menggunakan lembar checklist dan quisioner. Analisa data menggunakan uji statistic chi square. Hasil penelitian : dari 33 responden terdapat 23 responden (69,7%) yang kunjungan nifasnya cukup dan10 responden (30,3%) tidak cukup, terdapat 23 responden (69,7%) berpengetahuan tinggi dan 10 responden (30,3%) berpengetahuan rendah, terdapat 21 responden (63,6%) berpendidikan tinggi dan 12 responden (36,4%) berpendidikan rendah, terdapat 20 responden (60,6%) dengan paritas tinggi dan 13 responden (39,4%) paritas rendah. Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai p value 0,012, p value 0,000, p value 0,000. Kesimpulan: ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan ketidakcukupan kunjungan pada ibu masa nifas, ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan ketidakcukupan kunjungan pada ibu masa nifas, ada hubungan yang signifikan antara paritas dengan ketidakcukupan kunjungan pada ibu masa nifas.
Gerakan Pelvic Rocking terhadap Lamanya Kala I pada Ibu Bersalin Multipara di BPM Lismarini Tahun 2018 Yona Sari; Ririn Anggraini; Tiara Fatrin; Mely Eka Gusti Ayu
Cendekia Medika: Jurnal Stikes Al-Ma`arif Baturaja Vol. 6 No. 2 (2021): Cendekia Medika
Publisher : LPPM STIKES Al-Ma'arif Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.216 KB) | DOI: 10.52235/cendekiamedika.v6i2.97

Abstract

Pelvic rocking merupakan salah satu gerakan dengan menggoyangkan panggul kesisi depan, belakang, sisi kiri dan kanan. Teknik ini sering disarankan selama  persalinan terutama pada kala I untuk meningkatkan relaksasi dan memungkinkan gaya gravitasi untuk membantu perjalanan bayi melalui jalan lahir. Karena pada saat posisi berdiri ukuran panggul 28% lebih besar pada pintu bawah panggul dan memperkuat dorongan meneran. Secara anatomi posisi tegak lurus (berdiri,jongkok) merupakan posisi yang paling sesuai untuk melahirkan, karena sumbu panggul dan posisi janin berada pada arah gravitasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan gerakan pelvic rocking terhadap lamanya kala I pada ibu bersalin multipara di BPM Lismarini tahun 2018. Penelitian ini dilakukan di BPM Lismarini Palembang Tahun 2018. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat Experimen  dengan kategori True Experimental Design yaitu jenis rancangan penelitian yang mempunyai ketelitian tinggi karena sampelnya dipilih secara acak dan ada kelompok kontrolnya menggunakan pendekatan Randomized Posttest Only Control Design yaitu ada dua kelompok yang dipilih secara acak, kemudian satu kelompok diberi treatment, sedangkan lainnya tidak diberi perlakuan dan kemudian langsung diamati atau diukur . Data dianalisis dengan menggunakan analisis statistik uji Chi-Square . Hasil penelitian menunjukkan nilai p Value (0,037) lebih kecil dari α (< 0,05) hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara gerakan pelvic rocking terhadap lamanya Kala I pada ibu bersalin multipara.
Perbedaan Efektifitas Posisi Miring dan Posisi Litotomi pada Lama Persalinan Kala II Multigravida Yona Sari; Yuliana Sari
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 11 No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v11i1.1044

Abstract

Kala II dalam persalinan merupakan masa yang paling beresiko pada janin dan merupakan kala yang paling menentukan, posisi persalinan juga mempengaruhi adaptasi anatomi dan fisiologi persalinan. Ada beberapa teknik posisi pada saat melakukan pimpinan persalinan kala II seperti posisi litotomi dan posisi miring karena posisi dapat juga mempengaruhi lama kala II yang merupakan salah satu penyebab mortalitas dan morbiditas ibu. Primipara memiliki faktor resiko 1,7 kali lebih besar untuk mengalami kala II lama dibandingkan dengan multigravida, karena kala II lama merupakan abnormalitas fase kehamilanyang juga dapat menyebabkan kematian pada bayi. Penelitian ini bertujuan untuk diketahuinya perbedaan efektifitas posisi miring dan posisi litotomi pada lama persalinan kala II. Penelitian ini menggunakan metode quasy eksperimen dimana sampel dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 15 kelompok dengan posisi miring dan 15 kelompok dengan posisi litotomi. Alat pengumpulan data mengunakan lembar observasi dan patograf sebagai data dasar untuk mengobservasi waktu kala II. Uji statistik yang digunakan adalah uji T test. Hasil analisa bivariat menunjukan bahwa terdapat perbedaan efektifitas posisi miring dan posisi litotomi pada lama persalinan kala II multigravida (p value = 0,000) dengan nilai rata-rata untuk posisi miring 75,33 menit, sedangkan nilai rata-rata untuk posisi litotomi 37,27 menit.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEPUTIHAN TERHADAP PRAKTEK PERSONAL HYGIENE KELAS XI DI SMA KARYA IBU PALEMBANG 2017 Aryanti Aryanti; Yona Sari; Titin Apriyani
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 11 No 2 (2022): Jurnal Kesehatan Abdurahman
Publisher : STIKES Abdurrahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.458 KB) | DOI: 10.55045/jkab.v11i2.143

Abstract

Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa yang di tandai dengan pertumbuhan yang terus menerus dan berlanjut menuju kondisi seksual serta perkembangan masa remaja berpengaruh pada perkembangan fisik dan kematangan reproduksi. Perubahan pada masa remaja merupakan hormon reproduksi yang belum stabil, sehingga menyebabkan remaja putri rentan mengalami keputihan. Hal ini penting sekali bagi para remaja putri sejak dini merawat kebersihan genetalia dengan praktek personal hygiene secara tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan remaja putri tentang keputihan terhadap praktek personal hygiene di SMA Karya Ibu Palembang 2017. Metode penelitian ini merupakan survey analitik dengan pendekatan cross sectional dan dilakukan secara sistematik total sampling. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa dan siswi kelas XI Di SMA Karya Ibu Palembang, sampel yang diambil adalah seluruh siswi kelas XI yang berjumlah 79 responden. Data diolah secara univariat dan bivariat. Hasil bivariat terdapat hubungan antara pengetahuan dengan praktek personal hygiene p value 0,030 ≤ 0,05 yang menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan praktek personal hygiene pada siswi kelas XI di SMA Karya Ibu Palembang tahun 2017. Di harapkan dapat menjadi referensi dan memberikan informasi yang lengkap serta bermanfaat untuk perkembangan dan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi yang berkaitan dengan kejadian keputihan. Kata Kunci : Remaja Putri, Keputihan, Praktek Personal Hygiene
PERBEDAAN BERAT BADAN BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DAN SUSU FORMULA DI BPM LISMARINI PALEMBANG Yona Sari; Aryanti Aryanti; Winda Afriani
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 12 No 1 (2023): Jurnal Kesehatan Abdurahman
Publisher : STIKES Abdurahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.017 KB) | DOI: 10.55045/jkab.v12i1.158

Abstract

Berat badan adalah salah satu tolak ukur yang penting untuk mengetahui kondisi tubuh seseorang. Berat badan adalah hasil dari peningkatan atau penurunan semua jaringan yang terdapat pada tubuh, antara lain : tulang, otot, lemak, cairan tubuh, dan lain-lain. ASI eksklusif adalah pemberian ASI kepada bayi sejak lahir tampah diberikan makanan lain sampai bayi berusia 6 bulan. Susu formula dapat diberikan pada bayi 0-6 bulan tetapi diberikan jika produksi ASI kurang mencakupi kebutuhan bayi. ASI menjadi pelindung yang baik untuk bayi dari berbagai gangguan penyakit seperti diare, ISPA, pneumonia, asma, obesitas dan diabetes. Susu formula diberikan harus sesuai dengan takaran dan kebutuhan bayi, karena pemberian susu formula yang berlebihan bisa mengakibatkan obesitas pada anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan berat badan bayi yang diberi ASI eksklusif dan Susu formula di BPM Lismarini Palembang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, menggunakan metode deskriptip analitik dengan pendekatan Cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dimana jumlah sampel sama dengan populasi, yaitu sebanyak 61 bayi. Hasil penelitian diperoleh dari 32 bayi yang mengkonsumsi susu formula terdapat 13 bayi (54,1%) yang mengalami obesitas hal ini menunjukan bahwa data kelompok obesitas lebih banyak ditemui pada kelompok bayi yang mengkonsumsi susu formula. Pengumpulan data menggunakan Obsevasi dengan ceklist yang dilakukan secara langsung. Nilai p value 0,046 yang berarti < a (0,05) sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan antara berat badan bayi yang diberi ASI eksklusif dan Susu formula.
Pengaruh Pemberian Massage Endorphin terhadap Kondisi Psikologi Ibu pada Masa Postpartum Titin Apriyani; Aryanti Aryanti; Yona Sari
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 14 No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Januari 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v14i1.1525

Abstract

Pada proses persalinan terjadi sebuah kombinasi antara proses fisik dan pengalaman emosional bagi seorang perempuan. Pasca melahirkan ibu akan mengalami beberapa perubahan, baik perubahan fisik maupun psikologi, seorang ibu akan merasakan gejala-gejala psikiatrik saat melahirkan, beberapa penyesuaian oleh ibu. Salah satu cara mengatasinya yaitu dengan Endorphin massage yaitu merupakan salah satu teknik sentuhan dan pemijatan ringan disekitar leher, punggung dan lengan. Teknik sentuhan ringan ini sangat penting bagi ibu postpartum untuk memberikan rasa tenang dan nyaman selama masa nifas serta mencegah terjadinya stress pasca persalinan. Berdasarkan data World Health Organisation (WHO) pada tahun 2018 postpartum blues secara global berkisar antara 0,5% hingga 60,8%, sedangkan di Negara berkembang 10-50% ibu yang menjalani masa perinatal telah terdeteksi mengalami depresi. Penyebab postpartum blues belum diketahui secara pasti namun diduga beberapa faktor diantaranya perubahan hormonal yang drastis pasca salin. Tujun penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian massage endorphin terhadap kondisi psikologi ibu pada masa postpartum di PMB Husiyati Palembang. Jenis penelitian ini menggunakan Quasi – Eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian One Grup pretest-postest. Penelitian ini memiliki 1 kelompok yaitu kelompok yang diberikan massage endorphin dengan jumpal sampel 10 responden. Analisa data menggunakan uji t-test diperoleh p value 0,000 (<0,05) maka Ha diterima dan Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan setelah pemberian massage endorphin terdapat penurunan kondisi psikologi ibu pada masa postpartum di PMB Husniyati Palembang.
HUBUNGAN GANGGUAN MENSTRUASI DENGAN INDEKS MASA TUBUH (IMT) PADA SISWI SMP KARYA IBU PALEMBANG TAHUN 2019 Yona Sari; Tiara Fatrin; Aryanti Aryanti; Mirta i Andan
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 12 No 2 (2023): Al-Insyirah Midwifery: Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwifery Sciences)
Publisher : Institut Kesehatan dan Teknologi Al Insyirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35328/553ze721

Abstract

Melnstrulation is a blelelding from thel ultelruls that occulrs pelriodically and cyclic. Caulsels of melnstrulal disordelr dulel to biologic and patalogic disordelr. Othelrs factors affelcting melnstrulal disordelr incluldel strelss, nultrition statuls, agel, and physical activity. Thelrel is a hormonal imbalancel, an immatulrel relprodulctivel delvicel and a p psychic activity. Thelrel is a still morel pronel to occulr in youlng womeln so that melnstrulal disordelr arel morel commonly elxpelrielnceld (Kulsmiran, 2014). Thel pulrposel of thel relselarch was to know thel correllation of melnstrulation disordelr with thel (BMI) on girl stuldelnts at Karya Ibul julnior high school Palelmbang in 2019. Relselarch analytic was ulsing a cross selctional approach. Samplels ulseld as many 85 girls, sampling telchniqulels ulsing total sampling telchniqulels. Statistical telst of chi-sqularel with a significant of α = 0,05. Thel relsullts of thel stuldy of 85 stuldelnts, which bellongs to thel catelgory of thin  BMI 27 stuldelnts elxpelrielnceld melnstrulal disordelr as many as 21 stuldelnts (77,8%), BMI catelgory of obelsity as many as 7 stuldelnts (85,7%), sulffelreld 6 felmalel melnstrulal disordelr (85,7%), thel normal BMI catelgory of 51 stuldelnts elxpelrielncing 19 melnstrulal disordelr (37,3%). Chi-sqularel statistical telst relsullts obtaineld a p-valulel = 0,001 valulel of lelss than α = 0,05 (p-valulel ≤ α). From thel stuldy, thelrel is a melaningfull significant of melnstrulal disordelr and thel (BMI) on girl stuldelnts at Karya Ibul julnior high school Palelmbang in 2019.