Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

SMK PARIWISATA DI KOTA PEMALANG ayu, purdyah; hermanto, eddy; roesmanto, totok
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4798.622 KB)

Abstract

Dalam standar sarana dan prasarana pendidikan, gedung sekolah merupakan hal yang sangat menentukan dan berpengaruh dalam proses pendidikan. Menteri Pendidikan Nasional melalui Permen Nomor 40 Tahun 2008 tentang Standar Sarana Dan Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK), telah menetapkan kriteria-kriteria pemenuhan standar sarana prasarana, diantaranya berkaitan dengan satuan pendidikan, lahan, bangunan gedung dan kelengkapan sarana dan prasarana. Pemenuhan terhadap kriteria tersebut, menjadi dasar pemenuhan standar minimal sarana dan prasarana, khususnya untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Kota Pemalang memiliki SMK dengan bidang keahlian pariwisata yaitu SMK Pariwisata Liberty Pemalang. Namun sayangnya, saat ini SMK Pariwisata Liberty belum memiliki gedung tersendiri. Untuk pelaksanaan kegiatannya SMK ini masih menggunakan salah satu gedung di komplek Gedung Serbaguna Kabupaten Pemalang. Oleh karena itu, di Kota Pemalang berpotensi untuk dirancang dan dibangunnya gedung SMK Pariwisata Liberty.
PUSAT BAHASA UNIVERSITAS DIPONEGORO hanifah, ratih; roesmanto, totok; trilistyo, hendro
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.573 KB)

Abstract

Dalam menghadapi tantangan global, manusia modern dituntut untuk dapat menjalin jaringan seluas-luasnya baik di dalam maupun luar negeri. Kemudian bahasa menjadi hal terpenting bagi manusia dalam berkomunikasi. Indonesia sebagai salah satu negara anggota ASEAN akan turut melaksanakan AFTA (ASEAN Free Trade Area) pada tahun 2015. Untuk itu Indonesia perlu menyiapkan sumber daya manusia yang mampu bersaing dalam program tersebut maupun tantangan global lainnya. Universitas Diponegoro sebagai perguruan tinggi negeri terbesar di Jawa Tengah memiliki peran besar dalam mencetak sumber daya manusia yang berkualitas dan siap terjun ke masyarakat. Kerja sama dengan universitas-universitas luar negeri semakin ditingkatkan untuk menyerap berbagai informasi dari seluruh dunia. Pusat Bahasa Universitas Diponegoro menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam hal kemampuan berbahasa asing.
REDESAIN TERMINAL BUILDING BANDAR UDARA SULTAN MUHAMMAD SALAHUDDIN BIMA sujati, rayhan; trilistyo, hendro; roesmanto, totok
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2106.233 KB)

Abstract

Kebutuhan penerbangan di kabupaten Bima saat ini di akomodasi oleh Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin yang merupakan satu-satunya Bandar Udara yang ada di wilayah Kabupaten Bima, Kota Bima dan Kabupaten Dompu. Bandara sultan Muhammad Salahuddin tergolong dalam bandar udara provinsi dan memiliki peran penting sebagai pintu gerbang utama daerah provinsi dan gerbang masuk daerah timur. Bandara sultan Muhammad Salahuddin juga tergolong bandar udara yang agak ramai dipakai dengan jumlah penumpang 250.000 pertahun, memiliki landasan pacu dengan konstruksi aspal, panjang 1.650 meter dan lebar 30 meter. Pesawat yang dilayani adalah jenis turbo-prop atau jet kecil seperti Fokker-27, Tetuko 234, Fokker-28, dlsb. Berdasarkan estimasi tahun 2025 jumlah penumpang yang menggunakan jasa penerbangan udara dari dan ke Bima diperkirakan berjumlah >500.000 orang pertahun. Sejak tahun 2009 frekuensi kedatangan dan keberangkatan Pesawat Udara di Bandara Muhammad Salahuddin sampai pada tahun 2013 cenderung meningkat. Akibat terus bertambah banyaknya arus penumpang, kapasitas Bandara yang ada sekarang diperkirakan pada tahun-tahun berikutnya tidak akan memadai lagi, dikeranakan beberapa maskapai penerbangan akan membuka rute penerbangan baru dari Bandara Sultan Muhammad Salahuddin ke berbagai Kota di dalam Negeri. Hal ini merupakan sebuah kemajuan pesat yang akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Bima. Maka dari itu kondisi perkiraan ini harus di antisipasi sedini mungkin dengan melakukan perluasan terhadap Bandara Sultan Muhammad Salahuddin dengan meredesain Bandara (Terminal Building) dari kelas III menuju kelas II dalam skala penerbangan Dometik. Sehingga dapat mengatasi semua permasalahan yang muncul terutama ansipasi terhadap lonjakan arus penumpang yang semakin tinggi, dapat menampung dan melayani segala aktifitas penerbangan secara efektif dan efisien serta dapat memberikan pelayanan yang nyaman dan memuaskan bagi para pengguna jasa penerbangan di Kabupaten Bima.
PANTI WREDHA DI UNGARAN DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR ERGONOMIS putri, ardita; roesmanto, totok; hermanto, eddy
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.739 KB)

Abstract

Saat ini banyak terjadi perkembangan pada seluruh bidang kegiatan di Ungaran, baik kegiatan ekonomi, perdagangan, jasa dan industri seperti yang terjadi di sekitar Kabupaten Semarang. Fenomena ini menjadikan gaya hidup individualisme di masyarakat perkotaan semakin kental. Hal ini menyebabkan pergeseran pola keluarga dari keluarga besar menjadi keluarga inti, di hampir semua kota besar. Masyarakat akan lebih memusatkan perhatiannya pada keluarga inti saja. Sehingga para manusia lanjut usia (manula) atau juga kita sebut dengan lansia (lanjut usia) saat ini, kurang diperhatikan oleh anggota keluarganya. Maka dari itu, Ungaran yang sekarang semakin maju, memerlukan Panti Wredha yang dapat mengakomodasi kebutuhan tempat tinggal para manula. Dengan memerhatikan sisi ergonomis pada arsitekturnya, hunian ini menjadi nyaman untuk digunakan manula. Panti Wredha ini juga sebagai sarana interaksi dan sosialisasi antar manula agar mereka tidak lagi merasa kesepian atau terbuang. Kajian diawali dengan mempelajari pengertian tentang Panti Wredha, pengertian dan standar-standar mengenai fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh manula, serta studi banding beberapa Panti Wredha yang telah ada. Dilakukan juga tinjauan mengenai Kota Ungaran, perkembangan fasilitas di kota tersebut, serta program-program pemerintah yang mendukungnya. Pendekatan perancangan arsitektural dilakukan dengan konsep ergonomis. Selain itu dilakukan pendekatan fungsional, kinerja, teknis, dan konstekstual. Pemilihan tapak dilakukan pada 3 alternatif lokasi dengan menggunakan matriks pembobotan. Sebagai kesimpulan, luaran program ruang yang diperlukan, serta gambar-gambar 2 dimensi dan 3 dimensi sebagai ilustrasi desain.
CITY HOTEL DI MEDAN damanik, valentino; hermanto, Eddy; roesmanto, totok
IMAJI Vol 4, No 1 (2015): IMAJI Jurnal Desain Arsitektur
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (843.402 KB)

Abstract

Kota  Medan yang terletak  dibagian utara pulau Sumatera,  tepatnya terletak  di  provinsiSumatera Utara merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Medansebagai kota metropolitan dan pintu gerbang Indonesia dibagian barat saat ini bisa dikatakan mampuberperan dalam  lingkup internasional maupun nasional.  Sebagai  ibukota  provinsi,  kota  Medanmenjadi  pusat dari  berlangsungnya  hampir  segala aktivitas, baik  di bidang politik,  perekonomian,serta sosial-budaya lingkup Sumatera Utara.  Selain itu,  jika semakin banyak  diadakan hubungandengan negara lain, akan semakin membuka peluang masuknya pengunjung mancanegara, baik yangberkepentingan bisnis maupun berwisata di kota Medan.Guna mengantisipasi kedatangan pengunjung lokal dan mancanegara ke kota Medan denganberbagai tujuan dan kepentingan seperti berwisata, berbisnis, menghadiri konferensi, dan sebagainya,maka  kota  Medan memerlukan adanya fasilitas  pendukung untuk  tempat  tinggal  non-permanenselama beberapa hari atau minggu, yaitu hotel.Dengan keberagaman potensi yang dimiliki kota Medan ini dan agar dapat mengakomodasijumlah pengunjung yang berkunjung ke Sumatera Utara, khususnya kota Medan diperlukan sebuahpenginapan berbintang mengingat  jumlah pendatang lokal dan mancanegara asing yang datangcukup banyak. Sebuah city hotel berbintang empat merupakan gagasan yang tepat untuk dibangundikawasan ini. City hotel  berbintang empat yang direncanakan ini akan didesain denganmemperhatikan beberapa aspek penting yang mendukung terciptanya suatu hotel yang memiliki dayatarik sendiri,  guna menarik  para pengunjung untuk menginap.  Salah satunya  adalah lokasi  yangstrategis, merupakan faktor utama dalam pembangunan agar memiliki prospek yang baik.Kota  Medan yang terletak  dibagian utara pulau Sumatera,  tepatnya terletak  di  provinsiSumatera Utara merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Medansebagai kota metropolitan dan pintu gerbang Indonesia dibagian barat saat ini bisa dikatakan mampuberperan dalam  lingkup internasional maupun nasional.  Sebagai  ibukota  provinsi,  kota  Medanmenjadi  pusat dari  berlangsungnya  hampir  segala aktivitas, baik  di bidang politik,  perekonomian,serta sosial-budaya lingkup Sumatera Utara.  Selain itu,  jika semakin banyak  diadakan hubungandengan negara lain, akan semakin membuka peluang masuknya pengunjung mancanegara, baik yangberkepentingan bisnis maupun berwisata di kota Medan.Guna mengantisipasi kedatangan pengunjung lokal dan mancanegara ke kota Medan denganberbagai tujuan dan kepentingan seperti berwisata, berbisnis, menghadiri konferensi, dan sebagainya,maka  kota  Medan memerlukan adanya fasilitas  pendukung untuk  tempat  tinggal  non-permanenselama beberapa hari atau minggu, yaitu hotel.Dengan keberagaman potensi yang dimiliki kota Medan ini dan agar dapat mengakomodasijumlah pengunjung yang berkunjung ke Sumatera Utara, khususnya kota Medan diperlukan sebuahpenginapan berbintang mengingat  jumlah pendatang lokal dan mancanegara asing yang datangcukup banyak. Sebuah city hotel berbintang empat merupakan gagasan yang tepat untuk dibangundikawasan ini. City hotel  berbintang empat yang direncanakan ini akan didesain denganmemperhatikan beberapa aspek penting yang mendukung terciptanya suatu hotel yang memiliki dayatarik sendiri,  guna menarik  para pengunjung untuk menginap.  Salah satunya  adalah lokasi  yangstrategis, merupakan faktor utama dalam pembangunan agar memiliki prospek yang baik.
PASAR BUKU KOTA SEMARANG Nugroho, Aryo Seto; Suprapti, Atik; Roesmanto, Totok
IMAJI Vol 1, No 2 (2012): IMAJI
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3808.419 KB)

Abstract

Kota Semarang telah berkembang menjadi Kota yang siap di sejajarkan dengan Kota Kota besar yangberada di Indonesia, yaitu dalam pengembangan kegiatan industri, Perdagangan, Pendidikan, Transportasi,Telekomunikasi, dan sistem informasi. Informasi pengetahuan bagi masyarakat kota Semarang sudah menjadikebutuhan, terbukti dengan banyaknya fasilitas pendidikan formal dari tingkat TK hingga SMA, Begitu jugadengan fasilitas pendidikan berupa pendidikan Perguruan Tinggi, dimana terdapat Perguruan Tinggi Negeri danPerguruan Tinggi Swasta yang berjumlah 64 di Kota Semarang. Dengan adanya keberadaan Pendidikan formal dari tingkat TK sampai Perguruan Tinggi danmasyarakat umum Kota Semarang merupakan sasaran potensi pemasaran dengan adanya Pasar Buku KotaSemarang. Kajian diawali dengan mempelajari pengertian Pasar Buku, studi lapangan dengan kios buku diStadion Diponegoro dan Kios Buku Pasar Johar sehingga dapat diketahui mengenai potensi jumlah padagangkios buku yang ada di Semarang. Selain itu studi banding juga di lakukan di Pasar Buku Shooping Yogyakartadan Pasar Buku Palasari Bandung. Dari hasil studi banding dapat diperoleh mengenai standar standar ruangkios buku dan beberapa ruang penunjang yang ada di dalam Pasar Buku. Pada bangunan Pasar Buku Kota Semarang ini menggunakan desain Arsitektur Post Modern (DoubleCouding) yang berusaha menggabungkan unsur tradisional dengan unsur modern. Beberapa hal yangditonjolkan pada bangunan ini yaitu : Penerapan antara perpaduan unsur lokal dan non lokal denganmenyesuaikan kondisi lingkungan setempat, jadi dapat beradaptasi dengan bangunan lainnya. SehinggaBangunan Pasar ini lebih dekat dengan masyarakat. Rencana lokasi site yang akan digunakan yaitu pada Jalanhayam wuruk kawasan kampus undip pleburan (bekas kampus sastra undip).
Simulasi Intensitas Suara Dari Model Bukaan Jendela Pada Bangunan Kuno Di Semarang Prianto, eddy; Roesmanto, Totok; Sujono, Bambang
MODUL Vol 14, No 2 (2014): MODUL Volume 14 No.2 Tahun 2014
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.082 KB) | DOI: 10.14710/mdl.14.2.2014.95-104

Abstract

Keberadaan dan keberlangsungan bangunan kuno di Indonesia, konfigurasi arsitekturnya telah banyak mengalami evolusi yang kuat dalam upaya menyesuaikan iklim tropis lembab. Dan kondisinya sekarang hingga kini tetap eksis telah membuktikan atau telah teruji karena dalam merespond factor iklim setempat. Salah satu karekter bangunan colonial tersebut adalah deminsi bukaan jendela yang besar dalam upaya merespond iklim panas dan minimnya kecepatan udara yang masuk dalam ruangan dari suatu bangunan dis suatu perkotaan, seperti yang ditemukan di Kota Semarang. Kini, dengan effek dari perkembangan kota yang pesat, faktor eksternal yang kerap kita jumpai pada suatu perkotaan besar adalah kebisingan yang kini menjadi tuntutan suatu disain bangunan. Apakah disain keberadaan jendela pada suatu bangunan kuno tersebut telah mempertimbangkan effek ini pada jamannya ? Karena keberhasilan mengatasi permasalahan lingkungan dan iklimnya merupakan point dalam usaha pelestariannya. Pengamatan pada jendela berdaun ganda pada sebuah bangunan kuno di Semarang dijadikan studi kasus untuk menjawab pertanyaan tersebut. Dan dari pensimulasian terhadap 6 (enam) model bukaan jendela, terbukti bahwa pilihan kualitas suara didapatkan dengan mengoperasionalkan type-type bukaan jendelanya, sehingga kenyamanan penghuni dalam gedung ini ditentukannya sendiri dalam usaha merespond kebisingan yang tidak dikehendaki. Artinya konstruksi jendela seperti ini ternyata bukan hanya sekedar berfungsi memasukan suara / menghindari kebisingan yang tidak dikehendaki, tetapi jupi juga berperan dalam mengatur kualitas suara. Semoga keberadaannya dapat mendukung usaha pelestarian bangunan kuno yang lain dan menginspirasi disain bangunan masa kini.
KEBERLANJUTAN RUANG LUAR (KOEFISIEN DASAR BANGUNAN TRADISIONAL) RUMAH VERNAKULAR PESISIR UTARA JAWA TENGAH Roesmanto, Totok; Haryanto, Haryanto
MODUL Volume 13, Nomer 2, Tahun 2013
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.648 KB) | DOI: 10.14710/mdl.13.2.2013.73-76

Abstract

Koefisien Dasar Bangunan (KDB) pada bangunan rumah tinggal berarsitektur vernakular tidak pernah diteliti termasuk yang berada di daerah Pesisir Utara Jawa Tengah. Rumah vernakular pada awalnya meniru rumah tradisional setempat, kemudian  mengalami penambahan luasan ruang dan bangunannya. Rumah tradisional telah diakui menerapkan arsitektur berkelanjutan dan memiliki ruang terbuka yang lapang di sekelilingnya, sehingga rumah vernakular pada awalnya juga memiliki ruang luar yang KDB nya sesuai dengan KDB pada rumah tradisional. Untuk mengetahui keberlanjutan ruang luar yang terdapat di sekeliling bangunan rumah vernakular diperlukan penelitian yang berbasis pada KDB Vernakular Eksisting, dan KDB Vernakular Awal yang setara dengan KDB Tradisional-nya.
STUDI PENDAHULUAN STREETSCAPE YANG MERESPON BENCANA Harsritanto, Bangun IR; Roesmanto, Totok
MODUL Vol 17, No 2 (2017): MODUL vol 17 nomor 2 tahun 2017 (6 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.644 KB) | DOI: 10.14710/mdl.17.2.2017.69-74

Abstract

Semarang seperti kota-kota besar lainnya di Indonesia menghadapi bencana alam maupun bencana akibat kelalaian manusia seperti : banjir, longsor ,dan kebakaran. Streetscape sebagai unsur dari jalur transportasi dan mitigasi bencana perlu pendekatan desain khusus untuk memenuhi fungsi aksesibilitas universalnya meskipun dalam keadaan bencana. Beberapa kasus yang terjadi adalah sebaliknya. Ketika bencana itu terjadi streetscape menjadi tidak berfungsi dan bahkan memperparah dampak bencana tersebut, Tujuan: Tujuan dari studi ini adalah untuk merumuskan desain streetscape yang merespon bencana yang terjadi di Semarang (terutama : banjir, longsor dan kebakaran). Metode: Desain penelitian ini adalah eksploratif dengan merespon hasil observasi evaluasi kawasan terutama yang sering terkena bencana (studi kasus). Streetscape yang akan diobservasi dan dijadikan studi kasus. Desain streetscape harus mampu mengalirkan air secara khusus, membendung longsoran tanah maupun memutus kobaran api yang dapat menghancurkan area perkotaan.Untuk penelitian lanjutan dapat dilakukan evaluasi pada streetscape yang ada pada perumahan atau permukiman dengan variable maupun parameter yang disebut diatas
Rupa Bentuk Menara Masjid Kudus, Bale Kulkul dan Candi Totok Roesmanto
JURNAL ARSITEKTUR Vol 4, No 1 (2013): Desember
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (98.347 KB) | DOI: 10.36448/jaubl.v4i1.459

Abstract

Holy Mosque tower building is often equated with Bale Kulkul in such form, and the temples in East Java like Jago Temple Left Temple, and Temple Singasari. This perception arises because of the Tower of the Holy Mosque and Bale Kulkul have such a section shaped like a bale, constructed a wooden frame and rafters are hung under atapnya.Juga because the tower and the temple of the Holy Mosque in East Java and is considered to have a high solid parts that hold the bale the. This paper is the result of a preliminary study on the shape of such a tower building of the Holy Mosque, which is comparable with Bale Kulkul, Jago temple, Kidal temple, and the temple Singasari. The results of this study are expected to provide additional understanding of the Holy Mosque tower that has been informed via the internet, and some previous studies.Bangunan Menara Masjid Kudus sering dipersamakan rupa bentuknya dengan Bale Kulkul, dan candi-candi di Jawa Timur seperti Candi Jago Candi Kidal, dan Candi Singasari. Persepsi demikian muncul karena Menara Masjid Kudus dan Bale Kulkul memiliki bagian yang rupa bentuknya seperti bale, berkonstruksi rangka kayu dan terdapat Jurnal Arsitektur Universitas Bandar Lampung, Desember 3 201 28kentongan yang digantungkan di bawah atapnya.Juga karena Menara Masjid Kudus dan bangunan candi di Jawa Timur dianggap memiliki bagian pejal dan tinggi yang menyangga bale tersebut. Tulisan ini merupakan hasil dari penelitian awal tentang rupa bentuk pada bangunan Menara Masjid Kudus, yang diperbandingkan dengan Bale Kulkul, Candi Jago, Candi Kidal, dan Candi Singasari. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi pemahaman tambahan tentang Menara Masjid