Dian Pertiwi
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH PENGAWAS MINUM OBAT TERHADAP KEBERHASILAN PENGOBATAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU: A SYSTEMATIC REVIEW Dian Pertiwi; Chahya Kharin Herbawani
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 2 No. 4 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v2i4.3036

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penularan penyakit TB terjadi melalui udara (airborne disease) apabila terdapat pasien yang mengeluarkan percikan dahak saat batuk ataupun bersin tanpa menutup mulut. Gejala utamanya yaitu batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih serta dapat diikuti gejala lainnya. Indonesia adalah salah satu negara dengan beban TB tertinggi di dunia dan diperkirakan sebanyak 845.000 orang yang menderita. Program DOTS (Directly Observed Treatment Short Course) yang direkomendasikan WHO untuk memutus rantai penularan penyakit TB paru perlu adanya keterlibatan peran Pengawas Minum Obat (PMO). Tugas PMO yaitu menjamin keteraturan dan kepatuhan pasien TB dalam menjalani pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh PMO terhadap keberhasilan pengobatan pasien TB paru di Indonesia. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah systematic review dari penelusuran literatur melalui Google Scholar dan GARUDA dengan kata kunci peran pengawas minum obat, tuberkulosis paru, dan keberhasilan pengobatan tuberkulosis. Artikel yang digunakan yaitu sebanyak 7 artikel dan telah sesuai dengan kriteria inklusi maupun eksklusi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh PMO terhadap keberhasilan pengobatan pasien TB paru. Hal tersebut terjadi ketika PMO berperan dengan baik seperti melakukan pengawasan terhadap pasien TB agar minum Obat Anti Tuberkulosis (OAT) secara teratur sampai sembuh mampu menciptakan peluang keberhasilan pengobatan yang lebih besar.
Hubungan Karakteristik Sosiodemografi, Pengetahuan, dan Praktik Personal Hygiene dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri di Desa Sirnagalih Dian Pertiwi; Apriningsih; Widayani Wahyuningtyas; Feda Anisah Makkiyah
Jurnal Kesehatan Komunitas Vol 8 No 2 (2022): Jurnal Kesehatan Komunitas
Publisher : LPPM Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/keskom.Vol8.Iss2.1218

Abstract

Anemia is a serious global public health problem and affects the community especially in developing countries. The purpose of this study is to analyze the relationship between sociodemographic characteristics, knowledge and practice of personal hygiene with the incidence of anemia among adolescent girls in Sirnagalih Village. The research method used was observational analytic using quantitative data with cross sectional design. Respondents of this study were 78 adolescent girls with purposive sampling technique and according to the inclusion and exclusion criteria. The data was collected by test of hemoglobin levels and filling out a questionnaire with the google form. The data analysis using univariate test to describe the variables of age, education, knowledge and practice of personal hygiene, also variables of anemia status in adolescent girls, bivariate test with fisher exact, and multivariate test using logistic regression. Based on the results of data analysis independent and dependent variables using the fisher exact test, the variables related to incidence of anemia were age obtained p= 0.023, knowledge of personal hygiene obtained p= 0.008, and practice of personal hygiene has p value= 0.045. The results of multivariate analysis that age was the most dominantly independent variables that influenced the incidence of anemia with a POR value of 17.860 (95% CI 1.819-175.349; p= 0.013). The conclusion of this study, there is a relationship between variables of age, knowledge and practice of personal hygiene with the incidence of anemia among adolescent girls in Sirnagalih Village.