This Author published in this journals
All Journal PRofesi Humas
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Peran kehumasan Koko Jali mempertukarkan nilai keberagaman melalui wisata toleransi Kampung Sawah Yesica Yuliani Clara; Rustono Farady Marta
PRofesi Humas Vol 6, No 1 (2021): PRofesi Humas Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 10/E/KPT/2019
Publisher : LP3 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.032 KB) | DOI: 10.24198/prh.v6i1.31446

Abstract

Indonesia dengan keanekaragamannya ternyata menjadi potensi terpendam pemicu konflik. Minimnya daya tangkap masyarakat serta kemampuan untuk memahami perbedaan budaya menimbulkan permasalahan komunikasi antarbudaya, salah satunya adalah persoalan antar agama. Aspek ini tentu memengaruhi masyarakat Indonesia dalam berkomunikasi dan berinteraksi. Apabila masyarakat kekurangan edukasi yang komprehensif mengenai budaya, serta pentingnya toleransi, dan sikap saling menghormati, maka konflik interkultural dan agama pun akan terus berlangsung. Untuk itu peneliti berkaca dari wilayah Kampung Sawah di Bekasi, dimana toleransi antarumat beragama sudah ada sejak ratusan tahun lalu, dan terus dipertukarkan, berkembang, bahkan diwariskan hingga saat ini. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus tematik, serta Teori Negosiasi Identitas Ting-Toomey. Tujuan penelitian ini untuk mengungkap proses penyampaian pesan serta nilai-nilai toleransi antar umat beragama, yang dinegosiasikan kepada remaja sebagai generasi muda penerus bangsa, melalui program Wisata Toleransi Kampung Sawah oleh komunitas Koko Jali. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Wisata Toleransi menjadi salah satu program kehumasan untuk meningkatkan pengetahuan danĀ  awareness mengenai nilai toleransi antar agama kepada generasi muda. Melalui pemaparan yang dilakukan oleh para pemuka agama dalam sesi wisata tersebut peneliti menemukan adanya hubungan relasi kuasa dari para pemuka agama kepada peserta, sehingga terjadi penerimaan negosiasi identitas dalam diri individu. Diharapkan melalui penelitian ini, semakin banyak institusi yang menggencarkan kesadaran akan pentingnya gerakan seperti wisata toleransi di masyarakat, sehingga dapat menjaga kerukunan serta terus melestarikan warisan budaya kita, Bhineka Tunggal Ika.