Wisnu Anggoro
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH SISTEM TANAM LEGOWO DAN KONSENTRASI PUPUK PELENGKAP CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI Eko Adi Supriyanto; Syakiroh Jazilah; Wisnu Anggoro
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 13, No 8 (2010): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v13i8.270

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem tanam legowo dan konsentrasi pupuk pelengkap cair terhadap pertumbuhan dan produksi  padi ini telah dilaksanakan di desa Pejangkaran kelurahan Karangasem kecamatan Batang Kabupatan Batang, mulai dari bulan Desember 2007 sampai bulan April 2008.   Rancangan percobaan yang digunakan adalah Split Plot Design dengan rancangan dasar Rancangan Acak Kelompok Lengkap. Sistem tanam legowo ditempatkan sebagai petak utama terdiri atas 4 taraf, yaitu : L1 (25x25 cm), L2 (25x12,5x40 cm), L3 (25x12,5x50 cm), dan L4 (25x12,5x60 cm), sedangkan konsentrasi pupuk pelengkap cair ditempatkan sebagai anak petak, terdiri atas 4 taraf, yaitu P0 (tanpa pupuk pelengkap cair), P1 (2 ml per liter air), P2 (4 ml per liter air), P3 (6 ml per liter air). Kombinasi perlakuan ada 16 dengan 3 kali ulangan.Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah anakan total per rumpun, umur berbunga, jumlah malai per rumpun, jumlah gabah isi per rumpun, bobot gabah kering per petak, bobot 1000 butir gabah, panjang malai, jumlah gabah hampa per malai, bobot gabah kering per rumpun.Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem tanam legowo berpengaruh nyata terhadap jumlah malai per rumpun, bobot gabah kering per petak dan berpengaruh sangat nyata terhadap panjang malai. Konsentrasi pupuk pelengkap cair berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah malai per rumpun, jumlah gabah isi per malai, bobot gabah kering per petak, bobot 1000 butir gabah, panjang malai, jumlah gabah hampa per rumpun,  bobot gabah kering per rumpun. Interaksi antara sistem tanam legowo dengan konsentrasi pupuk pelengkap cair terjadi pada variabel jumlah malai per rumpun Kata Kunci : Padi, Sistem Tanam Legowo dan Pupuk Pelengkap Cair
Analisis Potensi dan Permasalahan Perikanan di Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro Provinsi Jawa Timur Ina Restuwati; Kurnia Desi Arimukti; Wisnu Anggoro
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 16, No 3 (2022)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v16i3.314

Abstract

Kecamatan Dander merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Bojonegoro Provinsi Jawa Timur yang memiliki potensi perikanan darat yang baik. Potensi tersebut dapat diketahui dengan menggali data dan informasi secara lengkap sehingga menjadi bahan analisis yang berguna sebagai dasar pengambilan kebijakan pengelolaan dan sebagai acuan dasar kegiatan penyuluhan perikanan. Penelitian bertujuan untuk menganalisis potensi dan permasalahan perikanan hasil identifikasi data berupa sumberdaya alam (SDA), sumberdaya manusia (SDM), sumberdaya penunjang, kinerja fungsi kelompok perikanan, kondisi umum usaha perikanan, kondisi produksi perikanan, hubungan kelembagaan serta kondisi sistem penyuluhan perikanan di Kecamatan Dander. Metode penelitian berupa analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan PRA melalui observasi dan wawancara menggunakan kuesioner dan borang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kecamatan Dander merupakan wilayah potensial di bidang budidaya dengan komoditas utama ikan lele dan pengolahan dengan satu jenis olahan yaitu ikan lele asap. Jumlah rumah tangga perikanan sebanyak 207 RTP yang terdiri dari 186 RTP budidaya dan 21 RTP pengolahan dengan jumlah kelompok perikanan sebanyak 14 kelompok yang dikategorikan kelas pemula. Permasalahan antara lain rendahnya produksi dan pendapatan pelaku utama/usaha, terbatasnya modal usaha dan kinerja fungsi kelompok belum optimal.