Tassim Billah
Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PREFERENSI PETANI DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI JAJAR LEGOWO PADA PADI SAWAH DI KECAMATAN CIKEDUNG Lukman Effendy; Tassim Billah; Gilang Pratama
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 1 No 3: Agustus 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.556 KB) | DOI: 10.47492/jip.v1i3.81

Abstract

Kecamatan Cikedung dengan menggunakan 106 responden yang terbagi di enam kelompok di tiga desa. Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan penyebaran kuesioner terhadap seluruh responden didapati hasil data yang selanjutnya di analisis menggunakan analisis regresi dan didapati hasil bahwa lima indikator berpengaruh secara nyata terhadap preferensi petani antara lain: tingkat pendidikan, luas lahan, materi PTT, sarana prasarana, dan kegiatan penyuluhan. Sementara tiga lainnya yaitu: umur, pengalaman bertani, dan teknologi yang digunakan berpengaruh tidak nyata.
MINAT PENGEMBANGAN KOPERASI TANI PADA KOMUNITAS USAHA TANI PADI SAWAH DI KECAMATAN CIKEDUNG Hermanto Hermanto; Lukman Effendi; Tassim Billah
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 1 No 3: Agustus 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.996 KB) | DOI: 10.47492/jip.v1i3.82

Abstract

The research studied the interest of farmers' development in the development of resource resource units, using 81 respondents associated with the cooperative. The study uses linear regression analysis and descriptive analysis, data collection using a questionnaire using the likert scale. There are successful free variables of individual characteristics, external factors and cooperatives, all three of the free variables set down to a few of the change indicators to see how they affect the fixed variables. In a descriptive analysis of the age of respondents, the average is in older categories with a percentage of more than 50%, the average education of 9-15 years (SMA-PT), the latest is very high at 7-18 and 38-56 years. The average farmer's land area has a fork of 0.9-35 ha (0.9-35 ha). From regression analysis results in the multiple can an X1 characteristic variable not having any significance to free variables only one indicator has an influence that is the attempting farm experience. The external X2 variables from analysis had an impact on the interest of farmers' development with three of the indicators of five that had significant value to the fixed variables. Successful X3 variable cooperatives can have an effect on fixed variables. Value for determining strategies to increase interest by using a computer-and-count t analysis.
FARMER EMPOWERMENT THROUGH THE APPLICATION OF GOOD AGRICULTURE PRACTICES (GAP) RED CAYENNE CHILLI (Capsicum frutescens L.) Tanjung K. Yuniasari; Tassim Billah; Yul Harry Bahar
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 1 No 3: Agustus 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.494 KB) | DOI: 10.47492/jip.v1i3.99

Abstract

Produktivitas cabai rawit merah di Kecamatan Rumpin masih rendah. Pada tahun 2019, produktivitas cabai rawit sebesar 2 ton/ha. Penerapan Good Agriculture Practices (GAP) bertujuan untuk meningkatkan produktivitas cabai rawit. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat keberdayaan petani dalam penerapan GAP cabai rawit merah, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keberdayaan petani dalam penerapan GAP cabai rawit merah, menentukan model dan strategi untuk meningkatkan keberdayaan petani dalam penerapan GAP cabai rawit merah. Penelitian telah dilakukan di Kecamatan Rumpin pada April hingga Juni 2020. Sampel penelitian yaitu 47 petani yang aktif menanam cabai rawit merah. Sampel ditentukan dengan teknik sampling jenuh. Variabel bebas meliputi karakteristik petani, peran penyuluh, ketersediaan sarana prasarana, dan ketersediaan sumber informasi serta variabel terikat yaitu keberdayaan petani. Pengumpulan data primer menggunakan instrumen berupa kuesioner. Data diolah menggunakan analisis deskriptif dan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat keberdayaan petani dalam penerapan GAP cabai rawit merah yaitu belum berdaya. Faktor yang berpengaruh terhadap tingkat keberdayaan petani melalui penerapan GAP yaitu luas lahan, peran penyuluh, ketersediaan sarana prasarana, dan ketersediaan sumber informasi. Model yang ditentukan dalam meningkatkan keberdayaan pada penelitian ini yaitu dengan meningkatkan faktor yang berpengaruh dalam penerapan GAP cabai rawit merah. Strategi yang digunakan untuk meningkatkan keberdayaan yaitu dengan melakukan penyuluhan mengenai penerapan titik kendali wajib sebagai prioritas pertama dan penerapan titik kendali anjuran sebagai prioritas kedua