Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP, DAN KUNJUNGAN KEHAMILAN PADA IBU HAMIL SELAMA PANDEMI COVID-19: LITERATURE REVIEW Yurissetiowati Yurissetiowati; Namsyah Baso
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 2 No 6: Nopember 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v2i6.945

Abstract

Coronavirus Disease (Covid-19) merupakan penyakit yang pertama kali dilaporkan menjangkit penduduk Wuhan Tiongkok dan menyebar luas di seluruh belahan dunia. Di Indonesia per tanggal 1 Juli 2021 kasus yang terkonfirmasi Covid-19 berjumlah 2.178.272 jiwa dengan total kematian 58.491 jiwa. Ibu yang sedang hamil beberapa menjadi cemas untuk memeriksakan dirinya ke fasilitas pelayanan kesehatan karena takut tertular penyakit. Dengan demikian kunjungan ibu hamil di beberapa tempat pelayanan kesehatan menjadi menurun. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Covid-19 akan berpengaruh terhadap sikap dan keputusan dalam memeriksakan kehamilannya di fasilitas pelayanan kesehatan. Tujuan dari literatur review ini adalah untuk menelaah masalah tingkat pengetahuan, sikap, dan kunjungan kehamilan pada ibu hamil selama pandemi Covid-19 di beberapa kota Indonesia. Metode dalam penulisan artikel ini adalah tinjauan literatur yang terdapat dalam database jurnal kesehatan yang trindeks di google schoolar serta penelusuran melalui website resmi. Artikel dipilih dengan kriteria free full text dan open access. Hasil studi literatur melalui database ditemukan sebanyak 433 artikel. Jumlah artikel terpilih sesuai dengan kriteria inklusi terdapat 3 artikel. Kesimpulan dari literature review ini adalah Ibu hamil di beberapa wilayah Indonesia sebagian besar mempunyai tingkat pengetahuan yang baik tentang Covid-19, dan sebagian besar ibu hamil bersikap yang positif tentang Covid-19, serta ibu hamil tersebut sebagian besar tidak melakukan kunjungan rutin kehamilan di fasilitas pelayanan kesehatan. Dukungan dari petugas kesehatan, suami, dan keluarga untuk melakukan kunjungan kehamilan sangat diperlukan sebagai upaya deteksi dini komplikasi pada kehamilan sehingga diharapkan ibu dan bayi bisa sehat dan selamat.
Upaya Deteksi Dini Komplikasi Kehamilan dengan Menggunakan Community Screening Card di Puskesmas Sikumana Kota Kupang Dewa Ayu Putu Mariana Kencanawati; Namsyah Baso; Martina Fenansia Diaz; Yurissetiowati Yurissetiowati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 6 (2022): Volume 5 No 6 Juni 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i6.6160

Abstract

ABSTRAK Pandemi Covid-19 mengakibatkan kelas ibu di Kota Kupang ditunda dalam pelaksanaannya. Agar komplikasi kehamilan dapat dikenali oleh ibu hamil, maka ibu hamil perlu melakukan skrining mandiri komplikasi kehamilan, salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan Community Screening Card. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan deteksi dini komplikasi kehamilan menggunakan Community Screening Card melalui kegiatan kelas ibu hamil secara virtual. Metode pengabdian masyarakat menggunakan Langkah-langkah: pelatihan bidan pendamping, rekruitment ibu hamil, dan pendampingan ibu. Kegiatan ini membutuhkan keaktifan ibu hamil dan bidan dalam proses pendampingan menggunakan Community Screening Card (konsultasi dengan bidan) secara virtual menggunakan aplikasi whatsapp group. Hasil kegiatan ini didapatkan ibu hamil dan keluarga bisa menggunakan Community Screening Card kehamilan, ibu hamil yang menggunakan community screning card mempunyai kesesuaian hasil jika dibandingkan dengan kartu Skor Poedji Rochjati. Kesimpulannya Ibu hamil dan keluarga telah melakukan screening komplikasi kehamilan menggunakan Community Screening Card kehamilan, seluruh hasil identifikasi ibu hamil dengan menggunakan kartu ini sesuai dengan kartu Skor Poedji Rochjati. Kata Kunci: Kehamilan, Community Screening Card  ABSTRACT Pandemicof Covid-19 has caused the mother class in Kupang City to be postponed in its implementation. In order for pregnant women to know about complications, pregnant women need to do self-pregnancy screening, one of the efforts that can be done is to use a Community Screening Card. The purpose of this community service activity is to increase early detection of pregnancy complications using Community Screening Cards through virtual class activities for pregnant women. The community service method uses the following steps: training of accompanying midwives, recruitment of pregnant women, and mentoring of mothers. This activity requires the activeness of pregnant women and midwives in the mentoring process using a virtual Community Screening Card (consultation with midwives) using the WhatsApp group application. The results of this activity are that pregnant women and their families can use the community pregnancy screening card, pregnant women who use the Community Screening Card have appropriate results when compared to the Poedji Rochjati score card. In conclusion, pregnant women and their families have screened for pregnancy complications using a pregnancy Community Screening Card. Keywords: Pregnancy, Community Screening Card
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang 1000 HPK dengan Perilaku Pencegahan Stunting Yurissetiowati Yurissetiowati; Namsyah Baso
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 2 (2023): Volume 3 Nomor 2 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.513 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v3i2.9637

Abstract

ABSTRACT The first thousand days of life is a golden period or so-called golden age, so that children can grow and develop optimally. During this period, the brain grows very rapidly, which in the future can determine the quality of the child's life. The first thousand days of life, which is also called 1000 HPK, is very effective in preventing stunted growth in babies under the age of 5 years. Stunting is a condition in which a child suffers from malnutrition. Slow growth can affect a child's quality of life because if a child slows down it will affect his growth and development. The incidence of stunting in Indonesia is still quite high, especially in NTT where the stunting rate will be 22.6% in 2021. One thing that can be done to prevent stunting is to examine the knowledge and attitude of the mother, then examine whether there is an association. in decline with contraceptive behavior. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and attitudes of mothers in Oelnas Village, Kupang Regency towards babies with anti-late behavior. The method used in this study is a form of observational analytic design with a cross sectional approach. The research instrument used in this study was a questionnaire designed by researchers using the Guttman scale. In this study, purposive sampling was used as a sampling method with a total of 40 mothers with small children as respondents. The results of this study indicate that the knowledge of mothers about preventing colic and their attitudes towards colic is mostly good and the preventive measures are mostly good. most of it is gone. The conclusion that can be drawn from this study is that there is a significant relationship between mother's knowledge about 1000 HPK and stunting prevention behavior. Likewise with the attitude variable, the results show that there is a significant relationship between the mother's attitude about 1000 HPK and stunting prevention behavior. Keywords: Knowledge, Attitude, Behavior, 1000 HPK, Stunting  ABSTRAK Seribu hari pertama kehidupan adaah masa emas atau biasa disebut golden age, agar anak-anak dapat bertumbuh dan berkembang secara optimal. Selama dalam fase ini, otak tumbuh begitu cepat, yang di masa depan dapat menentukan kualitas hidup anak. Seribu hari pertama kehidupan yang disebut juga dengan 1000 HPK sangat efektif mencegah pertumbuhan terhambat pada bayi di bawah usia 5 tahun. Stunting adalah kondisi di mana anak menderita kekurangan gizi. Pertumbuhan yang lambat dapat mempengaruhi kualitas hidup seorang anak karena jika anak melambat maka akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Jumlah kasus stunting di Indonesia terbilang tinggi terutama di Propinsi NTT dimana kasusnya sebesar 22,6% pada tahun 2021.  Hal yang bisa diupayakan untuk penceahan stunting ialah dengan mengkaji pengetahuan dan sikap ibu, kemudian mengkaji apakah hal tersebut merupakan asosiasi ada, yang penting dalam penurunan dengan perilaku kontrasepsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu di Desa Oelnas Kabupaten Kupang terhadap bayi dengan perilaku anti telat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk desain analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang dirancang oleh peneliti dengan menggunakan skala Guttman. Pada penelitian ini digunakan purposive sampling sebagai metode pengambilan sampel dengan jumlah responden sebanyak 40 orang ibu yang memiliki anak kecil.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang pencegahan kolik dan sikap ibu terhadap kolik sebagian besar baik dan tindakan pencegahannya sebagian besar baik. sebagian besar hilang. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang 1000 HPK dengan perilaku pencegahan stunting. Begitupun dengan variabel sikap didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara sikap ibu tentang 1000 HPK dengan perilaku pencegahan stunting. Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, Perilaku, 1000 HPK, Stunting
Pemberdayaan Kader Posyandu Upaya Deteksi Dini Komplikasi Kehamilan Penggunakan Community Screening Card Pada Ibu Hamil di Desa Penfui Timur Kabupaten Kupang Namsyah Baso; Serlyansie V. Boimau; Yurissetiowati
Asthadarma : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Maret dalam proses
Publisher : Universitas Merdeka Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of the causes of maternal mortality is undetected high-risk pregnancies. Since the Covid-19 pandemic, motherhood classes in Kupang Regency have been postponed. By carrying out routine and regular Antenatal Care (ANC) through examination of the condition of the mother and fetus, you can detect any risks that may arise during pregnancy. So that pregnancy complications can be recognized by cadres and pregnant women, it is necessary to train cadres in self-screening for pregnancy complications. One effort that can be done is by using a Community Screening Card. The aim of this activity is to empower posyandu cadres in carrying out early pregnancy detection using the Community Screening Card. The community service method uses steps: counseling, cadre training, demonstrations/simulations using Community Screening Cards directly to pregnant women. and mentoring. This activity requires the activeness of pregnant women and midwives in the mentoring process using a community screening card (consultation with a midwife). The results of the activity showed that there was an increase in understanding after the training was held, namely that training participants who had a good level of understanding increased from 0% to 85%. Of the total participants, there were still 15% who understood quite well. Conclusion: increasing the role of health cadres in early detection and referral efforts for maternal and child health cases, especially in cases of referral for childbirth in the context of preparedness and preparedness for complications for mothers and newborns, is expected to reduce maternal and child mortality rates.
Pendampingan Kader Berbasis Pemberdayaan dan OTA2S di Kelurahan LILIBA Yurissetiowati Yurissetiowati; Wanti Wanti; Namsyah Baso
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 2 (2024): Volume 7 No 2 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i2.13170

Abstract

ABSTRAK Stunting adalah kegagalan tumbuh kembang pada anak  di bawah usia 5 tahun dan diakibatkan kekurangan gizi kronis yang ditandai dengan panjang atau tinggi badan di bawah normal. Jika panjang atau tinggi badan anak kurang dari minus 2 dari standar deviasi (2SD) panjang atau tinggi anak seusianya, maka anak tersebut tergolong stunting. Pada tahun 2021 di Indonesia prevalensi kejadian stunting adalah sekitar 7,9%. Angka tersebut termasuk di dalamnya adalah Propinsi Nusa Tenggara Timur yang menduduki angka stunting 22,6%. Penanganan stunting bisa dilakukan dengan membuat suatu kegiatan Orangtua Asuh Anak Stunting/ OTA2S. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk melakukan penanganan stunting melalui pemberdayaan kader dan OTA2S di Kelurahan Liliba Kota Kupang. Pelaksanaan kegiatan pengabmas dilakukan dengan metode :  Sosialisasi, Pelaksanaan pengabmas pembekalan materi (Konsep stunting, Pemeriksaan Antropometri, Pemberian Makanan Tambahan, penilaian tumbuh kembang dengan KPSP, pijat bayi, pemberian makanan tambahan dengan gizi seimbang selama 90 hari), dan Evaluasi kegiatan. Hasil pengabmas terdapat kenaikan berat badan, tinggi badan dan juga LILA yang cukup signifikan. Kesimpulan terdapat peningkatan pengetahuan orangtua dan kader tentang pemberian makanan tambahan yang bergizi seimbang, dan cara mengukur tumbuh kembang anak, stimulasi dengan pijat bayi. Kata Kunci: Kader, OTA2S, Stunting  ABSTRACT Stunting is failure to grow and develop in children under 5 years of age and is caused by chronic malnutrition which is characterized by body length or height below normal. If a child's length or height is less than minus 2 of the standard deviation (2SD) of the length or height of children of his age, then the child is classified as stunted. In 2021 in Indonesia, the prevalence of stunting is around 7.9%. This figure includes East Nusa Tenggara Province which has a stunting rate of 22.6%. Handling stunting can be done by creating an activity for Foster Parents of Stunting Children/ OTA2S. The aim of this community service activity is to handle stunting through empowering cadres and OTA2S in Liliba Village, Kupang City. Implementation of community service activities is carried out using the following methods: Socialization, Implementation of community service material provision (Stunting concept, Anthropometric examination, Provision of additional food, assessment of growth and development with KPSP, baby massage, provision of additional food with balanced nutrition for 90 days), and Evaluation of activities. The results of the community service showed significant increases in weight, height and LILA. The conclusion is that there is an increase in parents' and cadres' knowledge about providing nutritionally balanced supplementary food, and how to measure children's growth and development, stimulation with baby massage. Keywords: Cadres, OTA2S, Stunting