Jurnal Kreativitas PKM
Vol 7, No 2 (2024): Volume 7 No 2 2024

Pendampingan Kader Berbasis Pemberdayaan dan OTA2S di Kelurahan LILIBA

Yurissetiowati Yurissetiowati (Poltekkes Kemenkes Kupang)
Wanti Wanti (Poltekkes Kemenkes Kupang)
Namsyah Baso (Poltekkes Kemenkes Kupang)



Article Info

Publish Date
01 Feb 2024

Abstract

ABSTRAK Stunting adalah kegagalan tumbuh kembang pada anak  di bawah usia 5 tahun dan diakibatkan kekurangan gizi kronis yang ditandai dengan panjang atau tinggi badan di bawah normal. Jika panjang atau tinggi badan anak kurang dari minus 2 dari standar deviasi (2SD) panjang atau tinggi anak seusianya, maka anak tersebut tergolong stunting. Pada tahun 2021 di Indonesia prevalensi kejadian stunting adalah sekitar 7,9%. Angka tersebut termasuk di dalamnya adalah Propinsi Nusa Tenggara Timur yang menduduki angka stunting 22,6%. Penanganan stunting bisa dilakukan dengan membuat suatu kegiatan Orangtua Asuh Anak Stunting/ OTA2S. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk melakukan penanganan stunting melalui pemberdayaan kader dan OTA2S di Kelurahan Liliba Kota Kupang. Pelaksanaan kegiatan pengabmas dilakukan dengan metode :  Sosialisasi, Pelaksanaan pengabmas pembekalan materi (Konsep stunting, Pemeriksaan Antropometri, Pemberian Makanan Tambahan, penilaian tumbuh kembang dengan KPSP, pijat bayi, pemberian makanan tambahan dengan gizi seimbang selama 90 hari), dan Evaluasi kegiatan. Hasil pengabmas terdapat kenaikan berat badan, tinggi badan dan juga LILA yang cukup signifikan. Kesimpulan terdapat peningkatan pengetahuan orangtua dan kader tentang pemberian makanan tambahan yang bergizi seimbang, dan cara mengukur tumbuh kembang anak, stimulasi dengan pijat bayi. Kata Kunci: Kader, OTA2S, Stunting  ABSTRACT Stunting is failure to grow and develop in children under 5 years of age and is caused by chronic malnutrition which is characterized by body length or height below normal. If a child's length or height is less than minus 2 of the standard deviation (2SD) of the length or height of children of his age, then the child is classified as stunted. In 2021 in Indonesia, the prevalence of stunting is around 7.9%. This figure includes East Nusa Tenggara Province which has a stunting rate of 22.6%. Handling stunting can be done by creating an activity for Foster Parents of Stunting Children/ OTA2S. The aim of this community service activity is to handle stunting through empowering cadres and OTA2S in Liliba Village, Kupang City. Implementation of community service activities is carried out using the following methods: Socialization, Implementation of community service material provision (Stunting concept, Anthropometric examination, Provision of additional food, assessment of growth and development with KPSP, baby massage, provision of additional food with balanced nutrition for 90 days), and Evaluation of activities. The results of the community service showed significant increases in weight, height and LILA. The conclusion is that there is an increase in parents' and cadres' knowledge about providing nutritionally balanced supplementary food, and how to measure children's growth and development, stimulation with baby massage. Keywords: Cadres, OTA2S, Stunting

Copyrights © 2024






Journal Info

Abbrev

kreativitas

Publisher

Subject

Health Professions Medicine & Pharmacology Nursing Public Health

Description

Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) merupakan jurnal yang bertaraf nasional yang memiliki fokus utama pada pengaplikasian hasil penelitian dan ilmu-ilmu di bidang kesehatan yang dilakukan pada masyarakat dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Lingkup bidang pengabdian kepada ...