Postur Tentara Nasional Indonesia merupakan wujud penampilan TNI yang tercermin dari keterpaduan kekuatan, kemampuan dan gelar kekuatan TNI. Pembangunan dan penggelaran kekuatan TNI tersebut harus memperhatikan dan mengutamakan wilayah keamanan, daerah perbatasan , daerah rawan konflik dan pulau terpencil sesuai dengan kondisi geografis dan strategi pertahanan. Ancaman yang mendesak terhadap keamanan dan pertahanan negara tidak hanya terbatas pada ruang dan waktu, namu juga pada lingkungan strategis dalam tataran global, regional, maupun nasional. Hal tersebut membuat berbagai negara mengadopsi berbagai teknologi terbaru bagi kepentingan militer yang ditujukan untuk mempertahankan diri dari ancaman milliter maupun non militer. Penyiapan anggaran pertahanan dalam optimalisasi kemampuan personel dan materiil menjadi sangat penting dilaksanakan. Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui pengaruh anggaran pertahanan dan minimum essential force terhadap postur Tentara Nasional Indonesia secara parsial maupun simultan. Metode penelitian ini menggunakan survey dengan pengumpulan data melalui kuesioner. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif asosiatif yang mana bertujuan untuk mencari pengaruh atau hubungan antar variabel. Sampel yang digunakan adalah 76 responden. Pengolahan data menggunakan analisis SPSS 21.0 untuk proses uji kualitas data, uji asumsi klasik, dan uji regresi linear berganda. Hasil yang dicapai dalam penelitian ini meliputi, (1) anggaran pertahanan dan minimum essential force secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap postur Tentara Nasional Indonesia, (2) anggaran berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap postur Tentara Nasional Indonesia, (3) minimum essential force berpengaruh positif dan signifikan terhadap postur Tentara Nasional Indonesia.