Dyah Ekowatiningsih
Poltekkes Kemenkes Makassar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar

STUDI LITERATUR HUBUNGAN DELAYED CORD CLAMPING (DCC) DALAM MENCEGAH TERJADINYA ANEMIA NEONATAL Kurnia Rahma Syarif; Mardiana Mustafa; Dyah Ekowatiningsih
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 13, No 1 (2022): Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v13i1.2606

Abstract

Anemia neonatal merupakan kondisi ketika SpHb kurang dari 11,0 g/dL pada 4 bulan. Anemia merupakan masalah penting yang dapat memberikan dampak jangka panjang terkait neurologi, emosi, dan perkembangan perilaku bayi baru lahir. Delayed cord clamping (DCC) merupakan salah satu cara yang mudah, efektif dan tanpa biaya untuk meminimalisir terjadinya anemia pada neonatus. Dimana DCC dijadikan sebagai autotransfusi pada neonatus karena mentransfer sisa darah dari plasenta. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi literatur. Tujuan dari studi literatur ini ialah untuk mengetahui hubungan Delayed Cord Clamping (DCC) dalam mencegah terjadinya anemia neonatal. Data diperoleh melalui penelusuran di Pubmed, berdasarkan hasil pencarian literatur dengan menggunakan keyword Delayed Cord Clamping “AND” Anemia didapatkan 176 literatur, kemudian difilter “Free Full Text” maka didapatkan hasil 58 literatur, difilter kembali pada ”publication date 5 year” didapatkan hasil 32 literatur dan dari 32 artikel tersebut terdapat 4 artikel yang relevan dengan tujuan penelitian. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa Delayed Cord Clamping (DCC) dapat meningkatkan mencegah kejadian anemia pada bayi baru lahir. Selain itu, DCC juga dapat meningkatkan kadar hematokrik, meningkatkan kadar ferritin dan MCV, mengurangi kejadian perdarahan postpartum, mengoptimalkan trasfusi oksigen ke bayi, meningkatkan kedekatan ibu dan bayi serta meningkatkan pertumbuhan otak bayi. Saran pada peneliti selanjutnya diharapkan dapat menerapkan langsung kepada masyarakat dan memodifikasinya dari keterbatasan dalam penelitian ini.
PENGARUH PROGRAM DIABETES SELF MANAGEMENT EDUCATION BERBASIS KELUARGA TERHADAP KUALITAS HIDUP PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGASA KOTA MAKASSAR Alfi Syahar Yakub; Dyah Ekowatiningsih; Hartati Hartati; Lia Reski Analia
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 11, No 1 (2020): Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v11i1.521

Abstract

Diabetes Self Management Education bertujuan untuk mendukung pengambilan keputusan, perilaku perawatan diri, pemecahan masalah dan kolaborasi aktif dengan tim kesehatan untuk memperbaiki hasil klinis, status kesehatan dan kualitas hidup. Karena diabetes merupakan salah satu penyakit kronik,timbul kejenuhan atau bosan pada pasien mengenai jadwal pengobatan terdahulu, sehingga pasien tidak teratur berobat oleh karena itu untuk mengatasi hal ini perlu tindakan terhadap faktor psikologis dalam penyelesaian masalah DM. Keikutsertaan anggota keluarga lainnya dalam memandu pengobatan, diet, latihan jasmani dan mengisi waktu luang yang positif bagi kesehatan keluarga. Desain dalam penelitian ini quasi experiment dengan rancangan Non equaivalent control groupdengan pre and post test design dengan jumlah sampel 23 pasien DM tipe II dimana 13 pasien adalah kelompok intervensi dan 10 pasien kelompok kontrol. Penelitian ini menggunakan uji wilcoxon dan mann-whitney. Hasil penelitian ini menunjukkan skor dukungan keluarga sebelum self management education 59,91 (SD±20,73) setelah dilakukan intervensi. Hasil analisis menunjukkan ada perbedaan dukungan keluarga sebelum dan setelah dilakukan intervensi (p=0,02). Hal ini menunjukkan ada pengaruh Self management education terhadap dukungan keluarga pada pasien DM tipe II. Skor kualitas hidup sebelum self management education 68,56 (SD±5,51), mengalami peningkatan menjadi 82,26 (SD±12,14) setelah dilakukan intervensi. Hasil analisis menunjukkan ada perbedaan kualitas hidup sebelum dan setelah dilakukan intervensi (p=0.000). Hal ini menunjukkan ada pengaruh self management education terhadap kualitas hidup pada pasien DM tipe II.Kata Kunci : Self management education, Dukungan keluarga , kualitas hidup.