Mardiana Mustafa
Poltekkes Kemenkes Makassar

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH SELF DIABETES MANAGEMENT EDUCATION (SDME) TERHADAP PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA PENDERITA DIABETES MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGASA KOTA MAKASSAR Sitti Rahmatia; Mardiana Mustafa; Andy Setiawan
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 10, No 2 (2019): Media Keperawatan : Poltekkes Kemenkes Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.515 KB) | DOI: 10.32382/jmk.v10i2.1308

Abstract

ABSTRACTSelf Diabetes Management Education (SDME) is a process of health education for individuals or families in managing Diabetes Melitus which has been developed since the 1930s by Joslin Diabetes Center. SDME uses guideline, counseling and intervention methods to increase knowledge about Diabetes Mellitus and improve individual and family skills in managing Diabetes Mellitus. Lack of knowledge or public awareness is one of the factors that contribute to the high incidence of diabetes mellitus. In general, the purpose of the research was to determine the effect of SDME on the knowledge of family members with diabetes mellitus patients at Mangasa health center Makassar. This research used quasy experiment with pre posttest group design. The number of research samples was 17 respondents for the intervention group and 17 respondents in the control group. The intervention group received SDME for 3 weeks, while the control group was given Leaflet education. Based on the results of the Wilcoxon analysis, the value of þ = 0.001 is smaller than 0.05 (<0.05), which means that there is a significant relationship between Self Diabetes Management Education and the knowledge of family members with Diabetes Mellitus. Self Diabetes Management Education Increases the knowledge of family members with Diabetes Mellitus patients in health center Mangasa working area, Makassar city.Keyword: SDME, Knowledge, Diabetes Mellitus ABSTRAKSelf Diabetes Management Education (SDME) merupakan proses pendidikan kesehatan bagi individu atau keluarga dalam mengelola penyakit Diabetes Melitus yang telah dikembangkan sejak tahun 1930-an oleh Joslin Diabetes Center. SDME menggunakan metode pedoman, konseling dan intervensi untuk meningkatkan pengetahuan mengenai Diabetes serta meningkatkan keterampilan individu dan keluarga dalam mengelola penyakit Diabetes Melitus. Kurangnya pengetahuan atau kesadaran masyarakat menjadi salah satu faktor yang berkontribusi terhadap tingginya angka kejadian Diabetes Melitus. Secara umum tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh SDME terhadap pengetahuan anggota keluarga penderita Diabetes Melitus di Wilayah kerja Puskesmas Mangasa Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan quasy experiment dengan pre post test group design. Jumlah sampel penelitian 17 responden untuk kelompok intervensi dan 17 responden kelompok kontrol. Kelompok intervensi mendapatkan SDME selama 3 minggu, sedangkan kelompok kontrol diberi edukasi berupa Leaflet. Berdasarkan hasil analisis Wilcoxon diperoleh nilai þ =0,001 lebih kecil dari 0,05 (<0,05) yang berarti ada hubungan yang signifikan antara Self Diabetes Management Education terhadap pengetahuan anggota keluarga penderita Diabetes Melitus. Self Diabetes Management Education meningkatkan pengetahuan anggota keluarga penderita Diabetes Melitus di Wilayah Kerja Puskesmas Mangasa Kota Makassar.Kata Kunci: SDME, Pengetahuan, Diabetes Melitus 
STUDI LITERATUR KUALITAS HIDUP PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 Alfi Syahar Yakub; Heriansyah Heriansyah; Dyah Ekowatingsih; Mardiana Mustafa
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 12, No 1 (2021): Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v12i1.2327

Abstract

Latar belakang : Diabetes Melitus (DM) adalah salah satu penyakit kronis, yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa dalam darah ≥180 mg/dl yang disertai dengan munculnya beberapa gejala utama yaitu poliuria, polidipsia dan polifagia. Untuk mengendalikan kadar gula dalam darah diperlukan penatalaksanaan 5 pilar DM yang tepat agar dapat dapat kembali dalam keadaan normal dan stabil. Penyakit dan pengobatan yang dijalani dalam jangka waktu yang panjang ini dapat mempengaruhi kesehatan fisik, kesehatan psikologis, hubungan sosial, dan lingkungan hidup penderita yang dapat didefinisikan sebagai kualitas hidup. Tujuan : Berdasarkan masalah tersebut, tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengidentifikasi kualitas hidup penderita Diabetes Melitus tipe 2. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian studi literatur yang bersumber dari buku, media, pakar ataupun dari hasil penelitian orang lain yang bertujuan untuk menyusun dasar teori yang digunakan dalam melakukan penelitian. Pengumpulan data dengan menggunakan artikel yang dipublikasian pada tahun 2014-2020 dengan menggunakan database Pubmed, Science Direct, Cochrane dan Google Scholar lalu di analisa sesuai kriteria inklusi. Hasil analisa: Didapatkan bahwa dari 10 artikel yang melakukan penelitian tentang kualitas hidup penderita DM tipe 2, hasil penelitian ini disimpulkan bahwa kualitas hidup seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu dukungan keluarga, aktif mengikuti komunitas diabetes, status sosial ekonomi, lama menderita, komplikasi, pengetahuan dan patuh dalam pengelolaan kadar gula darah dapat mempengaruhi kualitas hidup penderita diabetes melitus tipe 2
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI RSKD IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR Mardiana Mustafa; Suhartatik Suhartatik
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 9, No 1 (2018): Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (933.067 KB) | DOI: 10.32382/jmk.v9i1.108

Abstract

pengetahuan, sikap dan pemberian kolostrum. 
STUDI LITERATUR HUBUNGAN DELAYED CORD CLAMPING (DCC) DALAM MENCEGAH TERJADINYA ANEMIA NEONATAL Kurnia Rahma Syarif; Mardiana Mustafa; Dyah Ekowatiningsih
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 13, No 1 (2022): Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v13i1.2606

Abstract

Anemia neonatal merupakan kondisi ketika SpHb kurang dari 11,0 g/dL pada 4 bulan. Anemia merupakan masalah penting yang dapat memberikan dampak jangka panjang terkait neurologi, emosi, dan perkembangan perilaku bayi baru lahir. Delayed cord clamping (DCC) merupakan salah satu cara yang mudah, efektif dan tanpa biaya untuk meminimalisir terjadinya anemia pada neonatus. Dimana DCC dijadikan sebagai autotransfusi pada neonatus karena mentransfer sisa darah dari plasenta. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi literatur. Tujuan dari studi literatur ini ialah untuk mengetahui hubungan Delayed Cord Clamping (DCC) dalam mencegah terjadinya anemia neonatal. Data diperoleh melalui penelusuran di Pubmed, berdasarkan hasil pencarian literatur dengan menggunakan keyword Delayed Cord Clamping “AND” Anemia didapatkan 176 literatur, kemudian difilter “Free Full Text” maka didapatkan hasil 58 literatur, difilter kembali pada ”publication date 5 year” didapatkan hasil 32 literatur dan dari 32 artikel tersebut terdapat 4 artikel yang relevan dengan tujuan penelitian. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa Delayed Cord Clamping (DCC) dapat meningkatkan mencegah kejadian anemia pada bayi baru lahir. Selain itu, DCC juga dapat meningkatkan kadar hematokrik, meningkatkan kadar ferritin dan MCV, mengurangi kejadian perdarahan postpartum, mengoptimalkan trasfusi oksigen ke bayi, meningkatkan kedekatan ibu dan bayi serta meningkatkan pertumbuhan otak bayi. Saran pada peneliti selanjutnya diharapkan dapat menerapkan langsung kepada masyarakat dan memodifikasinya dari keterbatasan dalam penelitian ini.
STUDI LITERATUR HUBUNGAN STRES DENGAN PENERIMAAN DIRI PADA PASIEN ULKUS DIABETIK Sitti Rahmatia; Muhammad Basri; Ainun Nur Zakina; Mardiana Mustafa; Baharuddin Baharuddin
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 11, No 2 (2020): Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v11i2.1899

Abstract

ABSTRAKDiabetes melitus merupakan penyakit kronis yang disebabkan karena pankreas tidak memproduksi insulin secara adekuat atau ketika tubuh manusia tidak bisa menggunakan insulin tersebut secara efektif. Di Indonesia terdapat 10,7 juta jiwa penderita diabetes melitus dan di Sulawesi Selatan sendiri terdapat 33,693 ribu jiwa penderita. Ulkus diabetik merupakan komplikasi dari diabetes melitus berupa luka pada anggota tubuh yang diawali oleh neuropati dan tidak terkontrol, kemudian ulkus diabetik tersebut akhirnya menjadi stresor psikologis bagi penderitanya dan menyebabkan stres hingga penerimaan diri rendah. Jenis penelitian ini adalah studi literatur dimana peneliti mengumpulkan beberapa artikel penelitian untuk kemudian disimpulkan isinya. Tujuan dari studi literatur ini adalah untuk mengidentifikasi rekomendasi penelitian-penelitian terdahulu tentang hubungan stres dengan penerimaan diri pada pasien ulkus diabetik. Studi literatur ini disusun atas penelusuran artikel penelitian ilmiah terkait, dalam rentang tahun 2015 sampai 2020. Terdapat 7 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan kemudian disimpulkan isinya. Hasil penelitian dari 7 artikel yang dijabarkan dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang saling mempengaruhi antara stres dan penerimaan diri pada pasien ulkus diabetik. ulkus diabetik merupakan stressor yang akan menyerang psikis pasien dengan kondisi tubuh lemah dan akhirnya memicu stres, selanjutnya dampak stres membuat persepsi terhadap diri pasien sendiri menjadi kurang baik dan menurunkan kualitas penerimaan dirinya. Kemudian ibadah, melakukan kontrol terhadap kondisi penyakit, dan keluarga adalah metode-metode  yang digunakan  untuk mengurangi stres dan meningkatkan penerimaan diri pasien.Kata Kunci: Ulkus Diabetik, Stres, Penerimaan DiriABSTRACTDiabetes mellitus is a chronic disease caused by the pancreas that not producing insulin adequately or when the human body cannot use insulin effectively. In Indonesia there are 10.7 million people with diabetes mellitus and in South Sulawesi  there are 33.693 patients. Diabetic ulcers are a complication of diabetes mellitus in the form of lesion on human body that are established by neuropathy and are not controlled, then these diabetic ulcers eventually become psychological stressors for the patients which leads to stress and low self-acceptance. This type of research is a literature study in which researcher gather several research articles and then conclude its contents. The purpose of this literature study is to identify any recommendations from previous studies on the correlation between stress and self-acceptance in diabetic ulcer patients. This literature study was compiled by a search of related scientific research articles, in the period 2015 to 2020. There were 7 articles that fit the criteria and then being concluded. The results of the 7 articles researcher can conclude that there is a mutually influential relationship between stress and self-acceptance in patients with diabetic ulcers. Diabetic ulcers are stressors that will psychologically attack patients with weak conditions and ultimately trigger their stress, then the stress would worsen patient’s perception and eventually decreases the quality of their self-acceptance. Then worship, controlling ulcers conditions, and family are the methods used to reduce stress and increase patient self-acceptance.Keywords: Diabetic Ulcer, Stress, Self Acceptance
Studi Literatur Tindakan Resusitasi Cairan Pada Pasien Perdarahan Dengan Syok Hipovolemik Abd. Hady Junaidi; Esri Dewi Astuti L; Dyah Ekowatiningsih; Baharuddin K; Mardiana Mustafa
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Vol. 17 No. 4 (2022): Jurnal Ilmia Kesehatan Diagnosis
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35892/jikd.v17i4.1206

Abstract

Syok hipovolemik merupakan keadaan berkurangnya perfusi organ dan oksigenasi ke jaringan yang disebabkan gangguan kehilangan akut dari darah (syok hemoragik) atau cairan tubuh (non hemoragik) yang dapat disebabkan oleh berbagai keadaan sehingga berakhir dengan kegagalan multiorgan. Tujuan: Mengetahui tindakan resusitasi cairan pada pasien perdarahan dengan syok hipovolemik. Metode: Penelitian ini menggunakan studi literatur pada 10 artikel yang dipublikasikan dijurnal terakreditasi dan jurnal bereputasi. Hasil: Tindakan resusitasi cairan yang baik duganakan pada pasien perdarahan dengan syok hipovolemik yaitu cairan kristaloid dibandingkan cairan koloid. Cairan kristaloid baik digunakan pada pemberian pertama resusitasi karena memberikan ekspansi volume intravaskular segera melalui pengiriman volume kecil cairan. Sedangkan cairan koloid baik digunakan dalam perawatan lanjut karena cairan koloid memiliki berat molekul yang lebih besar. Kesimpulan: syok hipovolemik yang disebabkan perdarahan dengan tanda tekanan darah rendah, frekuensi nadi cepat, peningkatan laju nafas, arkal dingin, lemah, pucat, bahkan dapat kehilangan kesadaran. Oleh sebab itu tindakan resusitasi cairan pada pasien perdarahan dengan syok hipovolemik dapat dilakukan dengan pemberian cairan kristaloid. Tindakan resusitasi cairan ini salah satu terapi yang menentukan keberhasilan penanganan pasien kritis terutama pada pasien perdarahan, maka pentingnya pemberian resusitasi cairam dilakukan dengan tepat dan cepat.
PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM UNTUK MENURUNKAN EMOSI PASIEN DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN RUMAH SAKIT UMUM DAYA MAKASSAR Rahman Nasar; Mardiana Mustafa; Sri Angriani; Yulianto M
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 14, No 1 (2023): Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v14i1.3326

Abstract

Perilaku kekerasan merupakan suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan, Stuart dan Sundeen dalam (Fitria, 2010). Berdasarkan laporan periode bulan Maret 2019, pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daya Makassar ditemukan 8 pasien yang mengalami gangguan jiwa. 4 pasien mengalami halusinasi,1 pasien mengalami isolasi sosial dan 3 pasien mengalami perilaku kekerasan. Salah satu terapi perilaku kekerasan yang dapat dilakukan adalah dengan tehnik relaksasi nafas dalam untuk mengendurkan ketegangan; pertama-tama jasmaniah, pada akhirnya mengakibatkan mengendurnya ketegangan jiwa Wiramihardja (2004). Tujuan studi kasus ini adalah untuk mengetahui teknik relaksasi nafas dalam dapat menurunkan emosi pasien perilaku kekerasan. Metode atau pendekatan yang dilakukan dalam studi kasus ini adalah proses keperawatan mulai pengkajian sampai evaluasi. Hasil Studi Kasus ini berupa uraian asuhan keperawatan Jiwa pada pasien Tn. F dan Tn. T dengan risiko perilaku kekerasan di   pada tanggal 17-18 Juni dan 2-3 Juli 2019. Hasil penelitian menunjukkan teknik relaksasi nafas dalam dapat menurunkan emosi pasien Tn. F dengan data obyektif: klien tampak tenang dan relaks. Hasil ini menunjukkan bahwa pemberian teknik relaksasi nafas dalam efektif menurunkan emosi klien gangguan jiwa dengan perilaku kekerasan di Rumah Sakit Umum Daya Makassar