Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH TERAPI RENDAM KAKI AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PATTALLASSANG KAB. TAKALAR Salmah arafah; Kamriana Kamriana
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 10, No 2 (2019): Media Keperawatan : Poltekkes Kemenkes Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.733 KB) | DOI: 10.32382/jmk.v10i2.1336

Abstract

ABSTRAK Hipertensi adalah tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan diastolic lebih dari 90 mmHg. Selain terapi farmakologi, penatalaksanaan hipertensi dapat menggunakan terapi nonfarmakologi salah satunya terapi rendam kaki air hangat. Tujuan: penelitian untuk mengetahui pengaruh rendam kaki air hangat terhadap penurunan tekanan darah pada hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Pattallassang Kab. Takalar. Sampel adalah penderita hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Pattallassang Kab Takalar yang memenuhi criteria inklusi, menggunakan teknik sampel random sampling dengan metode purposive sampling, didapatkan 15 orang. Desain Penelitian menggunakan metode penelitian Eksperiment Design dengan rancangan One Group Times Series, dilakukan observasi pretest kemudian perlakuan (Terapi Rendam Kaki Air Hangat) dan observasi post test sebanyak 3 kali. Hasil Penelitian berdasarkan uji Friedman didapatkan bahwa didapatkan bahwa p=0,000 < α=0,05, maka ada pengaruh antara hasil tekanan darah sistolik setelah rendam kaki air hanga. Berdasarkan uji Wilcoxon, terdapat pengaruh terhadap penurunan tekanan darah (p-value = 0,000). Kesimpulan dari penelitian ini, terapi rendam kaki air hangat efektif menurunkan tekanan darah pada hipertensi, di Wilayah Kerja Puskesmas Pattallassang Kab. Takalar.Kata kunci : rendam kaki air hangat, tekanan darah, hipertensi
EFEKTIVITAS MASSASE PUNGGUNG DAN MASSASE KAKI TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS BULUKUNYI Salmah arafah
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 13, No 1 (2022): Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v13i1.2773

Abstract

Hipertensi adalah faktor penyebab timbulnya penyakit yang sangat berat seperti serangan jantung, gagal ginjal, dan stroke. Apalagi di masa sekarang ini, pola makan masyarakat Indonesia yang sangat menyukai makanan berlemak dan yang berasa asin ataupun gurih, terutama makanan cepat saji yang memicu timbulnya kolesterol tinggi. Kolesterol tinggi juga sering menjadi sebagai penyebab utama penyakit hipertensi karena adanya faktor keturunan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui  Efektivitas massase punggung dan massase kaki terhadap penurunan tekanan darah di UPT Puskesmas Bulukunyi. jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan exprimental design dengan rancangan. One group pre post test design yaitu penelitian ini melakukan pre test sebelum diberikan intervensi kemudian setelah diberi intervensi dilakukan post test.  Besar sampel pada penelitian ini adalah semua penderita hipertensi yang berada di wilayah kerja UPT Puskesmas Bulukunyi sebanyak 12 orang sesuai dengan kriteria Inklusif dan Eksklusif. terdapat pengaruh efektivitas massase punggung terhadap penurunan tekanan darah di UPT Puskesmas Bulukunyi dengan  nilai p = 0,005 dan Ada pengaruh efektivitas massase kaki terhadap penurunan tekanan darah di UPT Puskesmas Bulukunyi dengan nilai p = 0,000 dalam penelitian ini Bagi Petugas Kesehatan dimana Program pemberian pijat kaki dan punggung terhadap tingkat tekanan darah pada lansia. Bagi perawat dan dokter disarankan memberikan tambahan intervensi dengan pijat kaki dan punggung dan konseling karena terbukti efektif terhadap kejadian tekanan darah pada lansia.
Efektivitas Perawatan Luka Modern dan Konvensional terhadap Proses Penyembuhan Luka Diabetik Muhammad Irwan; Indrawati; Maryati; Risnah; Salmah Arafah
Jurnal Ilmiah Mappadising Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Mappadising Volume 4 Nomor 1 Maret 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Puangrimaggalatung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (695.223 KB) | DOI: 10.54339/mappadising.v4i1.291

Abstract

Diabetes mellitus (DM) is a chronic disorder of carbohydrate metabolism. The number of people with diabetes mellitus in the world was recorded at 382 million people suffering from this disease in 2013 and it is estimated that the number will increase significantly to 592 million in 2035. The prevalence of diabetic foot ulcers in patients with diabetes mellitus is between 17-23% and it is estimated that a patient's lifetime can experience foot ulcers up to 25%. 15-30%.. This study aims to analyze the effectiveness of modern and conventional wound care on diabetic wound healing with a quasi-experimental research design with a pre-test post-test control group design. It was carried out in the intervention group at the Ikram Wound Care clinic and the control group at the Majene Hospital Polyclinic in May – July 2019. The sampling technique used nonprobability sampling with the consecutive sampling method. The wound measurement instrument is the Bates-Jensen Wound Assessment Tool (BJWAT). The statistical test used is the "T Test" difference test with a significance level of = 0.05. The results showed that there was a significant difference in the mean difference in wound repair development scores (ρ=0.002) in the two groups. In modern wound care, the effectiveness of the development of wound repair is better than the conventional wound care group. Modern Dressing is very effective in accelerating the wound healing phase. Health workers who carry out wound care must better understand and know the concept of wound care using appropriate Modern Dressing therapy. Abstrak Diabetes mellitus (DM) adalah merupakan penyakit gangguan metabolisme karbohidrat yang berlangsung kronis, Angka penderita diabetes melitus di dunia tercatat 382 juta jiwa menderita penyakit ini pada 2013 dan diperkirakan jumlahnya akan meningkat secara signifikan menjadi 592 juta jiwa pada tahun 2035. Prevalensi kejadian ulkus kaki diabetes pada penderita diabetes melitus adalah antara 17-23% dan diestimasikan seumur hidup penderita dapat mengalami ulkus kaki hingga 25%. 15-30%.. Penelitian ini bertujuan menganalisis efektifitas perawatan luka modern dan konvensional terhadap penyembuhan luka diabetikum dengan desain penelitian quasi experiment dengan rancangan pre-test post-test control group design. Dilaksanakan di kelompok intervensi di klinik Ikram Wound Care dan kelompok control di Poliklinik RSUD Majene pada bulan Mei – Juli 2019. Teknik pengambilan sampel menggunakan nonprobability sampling dengan metode consecutive sampling. Instrumen pengukuran luka yaitu Bates-Jensen Wound Assessment Tool (BJWAT). Uji Statistik yang digunakan adalah Uji beda “T Test” dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan rerata selisih skor perkembangan perbaikan luka yang signifikan (ρ=0,002) pada dua Kelompok. Pada perawatan luka modern mempunyai efektivitas perkembangan perbaikan luka yang lebih baik di bandingkan dengan kelompok perawatan luka konvensional. Modern Dressing sangat efektif untuk mempercepat fase penyembuhan luka. Kepada petugas kesehatan yang melakukan perawatan luka harus lebih memahami dan mengetahui konsep perawatan luka dengan menggunakan terapi Modern Dressing tepat guna.
HOST (HASIL OLAH SAMPAH TERINTEGRASI) MELALUI GERAKAN WARUNG SAMPAH DI KELURAHAN BONTOKADATTO KAB. TAKALAR Zainuddin Zainuddin; Muharti Syamsul; Nurachmy Sahnir; Ratnasari Iskandar; Wahyudin Wahyudin; Salmah Arafah
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 1, No 2 (2022): Juli-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (693.673 KB) | DOI: 10.26858/srq.v1i2.37133

Abstract

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) menjadi salah satu perhatian utama bagi pemerintah saat ini, karena PHBS dijadikan sebagai tolak ukur dalam pencapaian untuk meningkatkan kualitas/taraf kesehatan pada program Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2015-2030. Pemahaman masyarakat dalam menjaga hidup bersih dan sehat sangat diperlukan dalam memilih dan memilah sampah untuk membantu masyarakat tetap bekerja dengan tubuh yang kuat dan sehat. Keberadaan TPA menjadi dasar masyarakat membentuk program warung sampah. Sampah yang terkumpul akan dikumpulkan langsung melalui warung sampah dan akan dipilah dan dipilih, tetapi dalam pelaksanaannya Warung Sampah memiliki banyak kesulitan diantaranya kesulitan memilah botol plastik dengan sampah lain karena sampah yanng dicampur begitu saja saat dibuang tanpa dipilah terlebih dahulu, masalah lainnya adalah Warung Sampah hanya menjual hasil sampah botol plastik yang diperoleh dengan nilai jual yang sangat rendah. Sehingga tujuan pengabdian ini meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan pemanfaatan sampah menjadi produk seni yang memiliki nilai jual yang tinggi dan tetap dalam pantauan kesehatan melalui HOST (Hasil olah sampah terintegrasi) yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Metode Pelaksanaan kegitan PKMS yaitu Society Parcipatory yaitu perlibatan masyarakat sebagai mitra dalam menyerap keterampilan yang diberikan dengan cara by doing. Mitra yang secara langsung terlibat, mulai saat persiapan, sosialisasi program, pelaksanaan kegiatan, monitoring dan evaluasi. Hasil: Partisipasi aktif peningkatan pengetahuan masyarakat, peningkatan keahlian mitra dalam memanfaatkan limbah plastik, peningkatan kemampuan, pengetahuan dan kesadaran mitra dalam penggunaan APD
PENYULUHAN KESEHATAN DENGAN PENDEKATAN ASSET BASED COMMUNITY DEVELOPMENT (ABCD) SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN STUNTING Risnah Risnah; Muhammad Irwan; Salmah Arafah; Nur Isriani; M Syikir
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (NADIMAS) Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (Nadimas)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.128 KB) | DOI: 10.31884/nadimas.v2i2.12

Abstract

Stunting merupakan sebuah kondisi kegagalan pertumbuhan diakibatkan oleh kurang gizi secara kronis serta malnutrisi mulai dari masa hamil hingga usia kehamilan 24 bulan. Berakibat pada berbagai hal yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan anak pada jangka pendek dan jangka panjang. Sulawesi barat menduduki peringkat kedua prevalensi stunting di Indonesia setelah Nusa tenggara timur. Sulawesi Barat menunjukkan bahwa Stunting menjadi salah satu masalah kesehatan yang dalam skala nasional merupakan akibat faktor multidimensi. Kegiatan pengabdian masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang stunting. Mempergunakan pendekatan Asset Based Community Development (ABCD) menunjukkan hasil bahwa penyuluhan kesehatan memberikan pengaruh terhadap perubahan pada pengetahuan terkait stunting. Implikasinya berupa pengetahuan yang baik akan menjadi bekal dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting di masyarakat. Kesimpulan kegiatan pengabdian masyarakat bahwa penyuluhan kesehatan menggunakan pendekatan ABCD dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang stunting.
Interprofessional Collaboration dalam Upaya Pencegahan Stunting di Pelayanan Kesehatan : Interprofessional Collaboration in Effort Prevention of Stunting in Health Services Mustari; Risnah; Muhammad Irwan; Salmah Arafah
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 6 No. 8: AGUSTUS 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v6i8.3987

Abstract

Salah satu permasalahan kesehatan secara nasional yang diakibatkan oleh faktor multidimensi sehingga membutuhkan perhatian dan penanganan bersama pada anak adalah stunting. Dampak jangka pendek dan jangka panjang ditemukan pada penderita stunting akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dibuat dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) yang bertujuan untuk mengidentifikasi upaya petugas kesehatan secara Interprofessional Collaboration. Hasil kegaiatan Focus Group Discussion (FGD) menunjukkan bahwa Berbagai program dan upaya petugas kesehatan secara Interprofessional Collaboration telah dilaksanakan dengan baik dalam berbagai tantangan dan kendala yang ada di masyarakat dan berharap terdapat inovasi program sebagai rencana tindak lanjut terkait pencegahan stunting di Puskesmas Tuppu Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang.
Health Literacy Pengolahan Sampah melalui Gerakan Warung Sampah untuk Peningkatan Pendapatan dan Derajat Kesehatan Masyarakat di Kawasan (TPA) Balang Kab Takalar Zainuddin Zainuddin; Muharti Syamsul; Nurachmy Sahnir; Ratnasari Iskandar; Wahyudin Wahyudin; Salmah Arafah
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat: Peduli Masyarakat Vol 2 No 2 (2022): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat: Peduli Masyarakat: Oktob
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal Bekerjasama dengan CV Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) menjadi salah satu perhatian utama bagi pemerintah saat ini, karena PHBS dijadikan sebagai tolak ukur dalam pencapaian untuk meningkatkan kualitas/taraf kesehatan pada program Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2015-2030. Health literacy dalam menjaga hidup bersih dan sehat sangat diperlukan dalam memilih dan memilah sampah untuk membantu masyarakat tetap bekerja dengan tubuh yang kuat dan sehat. Tujuan pengabdian ini meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan pemanfaatan sampah menjadi memiliki nilai jual yang tinggi untuk peningkatan pendapatan. Metode Pelaksanaan yaitu Society Parcipatory yaitu perlibatan masyarakat sebagai mitra dalam menyerap keterampilan yang diberikan dengan cara by doing. Mitra yang secara langsung melibatkan mitra secara langsung, mulai saat persiapan, sosialisasi program, pelaksanaan kegiatan, monitoring dan evaluasi. Hasil: Partisipasi aktif Peningkatan pengetahuan masyarakat, Peningkatan keahlian mitra dalam memanfaatkan limbah plastic, Peningkatan kemampuan, pengetahuan dan kesadaran mitra dalam penggunaan APD.