Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

SENTILAN ATAN SENGAT DI BULAN DESEMBER 2013 Raja Saleh
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa Vol 12, No 2 (2014): METALINGUA, EDISI DESEMBER 2014
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.971 KB) | DOI: 10.26499/metalingua.v12i2.28

Abstract

TULISAN ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis sentilan Atan Sengat selamabulan Desember 2013 di Riau Pos dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif.Data dalam penelitian ini adalah sentilan Atan Sengat yang diterbitkan Riau Pos selamabulan Desember. Data itu diunduh Riau Pos setiap hari mulai dari tanggal 1 sampaidengan 31 Desember 2013. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis denganmenggunakan teori analisis wacana sehingga akan terurai apa sebenarnya yangdimaksudkan oleh Atan Sengat sesuai dengan konteks yang terjadi pada saat beritaditurunkan. Setelah dianalisis, data diklasifikasikan menurut jenis komentar. Hasil penelitianini menunjukkan bahwa ada tiga jenis sentilan, yaitu 1) kritikan terhadap pemerintah, 2)sindiran, juga lebih banyak ditujukan kepada pemerintah baik pusat, provinsi, maupunkabupaten, 3) saran, Atan Sengat pada beberapa sentilan menyampaikan saran, baikkepada pemerintah, korban dalam pemberitaan tersebut, maupun kepada pelaku dalamsebuah kasus. Sentilan-sentilan tersebut disampaikan oleh Atan Sengat denganmenggunakan bahasa Melayu Riau Kepulauan. Sentilan tersebut merupakan percakapanlisan yang disampaikan dalam bentuk tulisan.
SEMANTIK KONTEKSTUAL ISTILAH JALUR DALAM BAHASA MELAYU RIAU DIALEK KUANTANSINGINGI (Contextual Semantic of Jalur Long Boat Term in Kuantansingingi Dialect of Riau Malay Language) Raja Saleh
SAWERIGADING Vol 21, No 3 (2015): Sawerigading
Publisher : Balai Bahasa Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1431.731 KB) | DOI: 10.26499/sawer.v21i3.95

Abstract

The researchs are based on some reasons, they are some words/terms of Riau Malay language of Kuantansingingi dialect have similarities to Indonesian language but differences in meaning, and some words/terms of RiauMalay language of Kuantansingingi dialect still do not have synonym in Indonesian language. Based on the problems mentioned, the research aims at 1) describing words/terms relating to jalur and 2) giving clear definition of words/terms relating to jalur in accordance with the context of its use. The data is collected using noting, interview technique, and library study. The data then is analyzed using contextual semantic meaning. Result of the study shows that semantic contextual meaning has explained well words/terms in Riau Malaylanguage of Kuantansingingi dialect and definite meaning of words/terms relating to jalur in accordance with context of its use. Besides that, the analysis also finds out some words that do not have synonym in Indonesia such of pondaRo, lone, ciRaRua?, tukang onjei. Words/terms of Riau Malay language of Kuantansingingi dialect that have different meaning and concept of Indonesian languages are candia?, upie, pancang, tolingo, puse? , lampei, tukang, concang, buku-buku, mouRui? , and moiRi?
SISTEM PENAMAAN JALUR DI KUANTANSINGINGI Raja Saleh
Salingka Vol 11, No 01 (2014): SALINGKA, EDISI JUNI 2014
Publisher : Balai Bahasa Sumatra Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.947 KB) | DOI: 10.26499/salingka.v11i01.6

Abstract

Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana sistem penamaan jalur (perahu panjang/besar) di Kuantansingingi. Penelitian yang berjudul “Sistem Penamaan Jalur di Kuantansingingi” ini bertujuan untuk mendeskripsikan sistem penamaan jalur di Kuantansingingi. Data dikumpulkan dengan menginventaris setiap nama jalur yang ikut dalam festival pacu jalur di Telukkuantan tahun 2012. Data yang telah dikumpulkan, diklasifikasikan yang hanya memiliki nama binatang dan nama tokoh. Kemudian penulis hanya memfokuskan kepada nama jalur yang memiliki nama binatang yang hidup di darat. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif analitis yang mengacu kepada teori mitologi Roland Barthes. Sebanyak 36 atau 30,25% dari 119 jalur menggunakan nama binatang untuk nama jalur mereka. Penelitian ini menunjukkan bahwa nama-nama binatang yang digunakan adalah yang cenderung memiliki keunggulan, di antaranya singa, ular, lipan, kalajengking, harimau, dan naga. Sistem penamaan jalur di Kuantansingingi dilakukan melalui rapat desa dengan mempertimbangkan beberapa hal, di antaranya keadaan geografis desa seperti danau, sungai, dan hutan yang ada di desa mereka serta legenda atau dongeng yang berkembang di desa tersebut, seperti legenda tentang binatang, tokoh, dan sebagainya.
Abstract Views Raja Saleh
Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 8 No. 2 (2017): Jurnal Madah
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31503/madah.v8i2.131

Abstract

Abstract Views Raja Saleh
Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 7 No. 2 (2016): Jurnal Madah
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31503/madah.v7i2.133

Abstract

Abstract Views Raja Saleh
Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 5 No. 2 (2014): Jurnal Madah
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31503/madah.v5i2.135

Abstract

Abstract Views Raja Saleh
Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 9 No. 1 (2018): Jurnal Madah
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31503/madah.v9i1.163

Abstract

Abstract Views Raja Saleh
Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 10 No. 1 (2019): Jurnal Madah
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31503/madah.v10i1.169

Abstract