Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang terletak pada lokasi yang strategis sehingga mudah diakses oleh lalu lintas kendaraan. Hal ini menguntungkan dari sisi kemudahan akses tetapi menyebabkan dampak negatif lain berupa tingkat kebisingan. Kebisingan dapat memberikan dampak kesehatan maupun psikologis pada manusia terpapar. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat kebisingan di gedung I STTIND Padang yang dominan berasal dari lalu lintas kendaraan karena keberadaannya di pinggir jalan raya. Pengukuran tingkat kebisingan dilakukan pada tiga lokal/ruang kuliah yang berada di dekat akses jalan raya dengan menggunakan alat Soud Level Meter selama 7 hari kuliah (Senin sampai Sabtu). Dari hasil penelitian didapatkan yaitu tingkat kebisingan rata-rata 70,37 dB(A) dengan kebisingan rata-rata tertinggi pada Hari Sabtu yaitu 72,42 dB(A) dan tingkat kebisingan rata-rata terendah pada Hari Kamis 67,53 dB (A). Lokal tertinggi kebisingannya adalah lokal 3, yaitu 71,82 dB(A) dan terendah pada lokal 1, yaitu 68,75 db(A). Hasil pengukuran tingkat kebisingan menunjukkan bahwa nilai kebisingan rata-rata berada di atas baku mutu yang di tetapkan oleh Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : KEP-48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan untuk kawasan sekolah atau sejenisnya adalah 55 db(A). Pengaruh jenis kendaraan dengan tingkat kebisingan dapat dilihat dengan persamaan regresi Y=41.20+0.03x1+0.10x2-0.95x3. Nilai korelasi (R) yaitu 0,75 bermakna bahwa Hubungan antara tingkat kebisingan dengan jumlah kendaraan memiliki pengaruh yang kuat. Kata kunci : kebisingan, lalu lintas kendaraan, lokal, baku mutu, dan Sound Level Meter.