Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

perbandingan kadar HDL dan LDL akseptor Depo Medroksi Progesteron Asetat dengan IUD Suci Syahril; Meldafia Idaman; Dewi Fransisca
HEALTH CARE : JURNAL KESEHATAN Vol 7 No 2 (2018): Health Care : Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKes Payung Negeri Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.125 KB) | DOI: 10.36763/healthcare.v7i2.7

Abstract

The use of contraceptive depot medroxyprogesterone acetate (DMPA) increasing lately, but some studies suggest has the side effects of weight gain and contraceptives that have side effect in lipid metabolism. Therefore, about 35% of acceptors of DMPA in the first year to stop the use of DMPA. The objective of this study was to determine the differences of lipid profile between acceptors DMPA with acceptors IUD. This was a obcervational study with cross sectional study. The study wasdone at health center Lubuk Buaya in Padang and at laboratory of Biochemistry Departement in Medical Faculty of Andalas University from Januari until September 2016. The subjects were consisted of two groups, each group had 26 subjects. The examination for LDL and HDL used an enzymatic colorimetric method CHOD-PAP. Data was analyzed using analysis of t-test with p < 0.05 was considered to be significantly different. HDL levels average in Depo Medroxyprogesterone Acetate was 87,54±14,28 mg/dl and IUD was 75,90±8,67 mg/dl with p < 0.05 (significantly difference). Levels of LDL means there is no significantly difference between DMPA and IUD acceptors (p> 0.05). This research concluded that there isa significant difference on average levels of HDL in the Depo Medroxyprogesterone Acetate and IUD but levels of LDL there is no significantly difference. The clinically lipid profile in the two groups is in normal range.
EDUKASI PEMBERIAN MP-ASI PADA IBU YANG MEMILIKI ANAK USIA 6-24 BULAN DI PUSKESMAS NANGGALO Melia Pebrina; Fenny Fernando; Dewi Fransisca
Jurnal Abdimas Saintika Vol 2, No 2 (2020): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v2i2.809

Abstract

Masalah gangguan tumbuh kembang pada bayi dibawah dua tahun merupakan masalahyang perlu ditanggulangi dengan serius. Hal ini di sebabkan usia bayi dua tahun merupakan masa kritis dalam proses tumbuh kembang anak baik secara fisik maupun kecerdasan. MPASI merupakan makanan atau minuman yang mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan, dan diberikan secata bertahap sesuaia dengan usia serta kemampuan pencernaan pada bayi guna memenuhi gizi, selain ASI. MPASI  dibutuhkan karena pada usia  6-24, ASI hanya menyediakan ½ kebutuhan gizinya , dan pada usia 12-24 bulan, ASI menyediakan 1/3 dari kebutuhan gizinya (Kemenkes RI, 2014). Masih Terdapat Bayi Balita dengan Gizi Kurang dan BGM. Angka kejadian kurang gizi ini masih tinggi yaitu sekitar 20,2 % dari total seluruh bayi yang ada. Permasalahan ini tentunya membutuhkan penanganan serius dari tenaga kesehatan dengan cara meningkatkan gizi keluarga dan perbaikan kualitas pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI). Kegiatan pengabmas dilaksanakan hari Rabu  tanggal 15 Januari 2020 pukul 09.30 Wib, tempat pelaksanaan di Puskesmas Nanggalo Padang . Peserta yang hadir jumlah 16 orang ibu yang mempunyai anak usia 6-24 Bulan. Berdasarkan hasil kegiatan tersebut terjadinya peningkatan pengetahuan ibu yang memiliki anak usia 6-24 Bulan dalam Pembuatan MP-ASI. Diharapkan bagi  ibu agar nantinya mereka bisa mandiri bagaimana  cara  membuat  MP-ASI  yang  lebih  variatif  dan  sehat   dan  untuk kedepannya mereka bisa secara mandiri mengolah dan memasarkan produk MP-ASI.
PENTINGNYA MENJAGA KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA WANITA Rahmi Novita Yusuf; Niken Niken; Dewi Fransisca
Jurnal Abdimas Saintika Vol 2, No 2 (2020): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v2i2.853

Abstract

Kesehatan reproduksi merupakan masalah yang penting untuk mendapatkan perhatian terutama di kalangan remaja. Masa remaja diwarnai oleh pertumbuhan, perubahan, munculnya berbagai kesempatan, dan seringkali menghadapi risiko-risiko kesehatan. Tujuan kegiatan ini yaitu memberikan pemahaman dan informasi baru terhadap remaja putri khusus kesehatan reproduksi remaja.  Metode yang digunakan adalah dengan ceramah dan diskusi. Dengan hasil kegiatan adalah edukasi berjalan sesuai dengan rencana dengan banyaknya remaja yang bertanya. Adapun kesimpulan dari kegiatan ini yaitu edukasi berjalan lancar dan tepat waktu, remaja memahami materi yang disajikan oleh pengaji tentang kesehatan reproduksi remaja.
EDUKASI PERANAN VAKSINASI PADA MASA PANDEMI COVID-19 Rahmi Novita Yusuf; Dewi Fransisca; Niken Niken
Jurnal Abdimas Saintika Vol 3, No 2 (2021): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v3i2.1339

Abstract

Akhir tahun 2019 tepatnya pada bulan Desember dunia dihebohkan dengan berita munculnya wabah pneumonia yang tidak diketahui sebab pastinya. Wabah ini pertama kali ditemukan di kota Wuhan Provinsi Hubei China. Kebanyakan pasien pneumonia ini berawal dari pedagang di pasar Huanan yang menjual hewan hidup yang terletak di kota Wuhan. (Li Q dkk,2020 ). Pada  7 Januari  2020  para  peneliti berhasil mengidentifikasi penyebab pneumonia ini yakni jenis novel coronavirus. Secara resmi, WHO menamakan penyakit ini COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) dan nama virus tersebut adalah SARS-CoV-2 (Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2). Peningkatan jumlah kasus berlangsung cukup cepat, dan menyebar ke berbagai negara dalam waktu singkat. Sampai dengan tanggal 9 Juli 2020, WHO melaporkan 1.184.226 kasus konfirmasi dengan 545.481 kematian di seluruh dunia (Case Fatality Rate/CFR 4,6%). Indonesia melaporkan kasus pertama pada tanggal 2 April 2020. Kasus meningkat dan menyebar dengan cepat di seluruh wilayah Indonesia. Sampai dengan tanggal 9 Juli 2020 Kementerian Kesehatan melaporkan 70.722 kasus konfirmasi COVID-19 dengan 3.417 kasus meninggal (CFR 4,8%).  Vaksin merupakan sediaan biologis yang menimbulkan suatu kekebalan terhadap penyakit, didalamnya terkandung sejumlah kecil bahan yang menyerupai organisme patogen yang mampu menginduksi sistem imun. Vaksinasi  merupakan   tindakan pemberian suatu vaksinKata kunci : Vaksin
PERBANDINGAN TEKNIK DISTRAKSI DAN RELAKSASI TERHADAP INTENSITAS NYERI PERAWATAN LUKA OPERASI DI RUANG BEDAH Ibrahim Ibrahim; Dewi Fransisca; Nia Febdina Sari
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 11, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v11i2.777

Abstract

Berdasarkan data Evaluasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) Ruang Bedah RSUD Dr. M. Zein Painan didapatkan jumlah pasien yang dilakukan tindakan pembedahan pada tahun 2016 sebanyak 200 tindakan, pada tahun 2017 meningkat menjadi 223 tindakan dan pada tahun 2018 dari bulan Januari sampai dengan bulan September sudah tercatat sebanyak 300 tindakan pembedahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan teknik distraksi dan relaksasi terhadap intensitas nyeri  selama perawatan luka operasi.Penelitian ini dilakukan di Ruang Bedah RSUD M. Zein Painan. Jenis penelitian kuantitatif dengan metode Quasy Experiment meggunakan pendekatan two group pre-test and posttestt design. Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien post operasi soft tissue tumor di Ruang Bedah RSUD M. Zein Painan. Jumlah sampel  sebanyak 10 orang diambil dengan teknik purposive sampling (5 orang sampel distraksi dan 5 orang sampel relaksasi). Analisa pada penelitian ini yaitu analisa univariat dan bivariat dengan uji T-Test.Berdasarkan hasil penelitian didapatkan rata-rata intensitas nyeri sebelum diberikan teknik distraksi adalah 5,60, sesudah diberikan teknik distraksi adalah 2,80. Rata-rata intensitas nyeri sebelum diberikan teknik relaksasi adalah 5,60 sesudah diberikan teknik relaksasi adalah 4,20. Hasil uji hipotesis didapatkan nilai P Value 0,000 < 0,05, artinya ada perbedaan yang signifikan.Hasil penelitian ini dapat disimpulkan ada perbedaan tingkat nyeri pada kelompok distraksi dan kelompok relaksasi. Hal ini diharapkan menjadi pertimbangan oleh pihak manajemen Rumah sakit untuk membuatkan panduan/standar prosedur operasional termasuk peraturan untuk menjaga ketenangan selama pasien dilakukan kombinasi distraksi dan teknik relaksasi serta menyediakan fasilitas/ruangan khusus yang diperlukan untuk intervensi.
PENGARUH ENDORPHIN MASSAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI KLINIK SETIA PADANG PARIAMAN aprima yona amir; Fafelia Rozyka Meysetri; Febby Herayono; Dewi Fransisca; Hartati Deri Manila
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 13, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v13i1.1398

Abstract

Nyeri punggung adalah rasa seperti ditusuk-tusuk yang terjadi pada sendi dan otot bagian tulang panggul dan punggung bagian bawah. Nyeri ini terjadi akibat punggung yang bertugas untuk menopang tubuh mengalami pertambahan berat badan. Salah satu cara untuk mengurangi nyeri punggung adalah pijat endorfin yang mampu melepas endorfin yang dikenal sebagai pereda rasa sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh pijat endorfin terhadap intensitas nyeri punggung ibu hamil Trimester III. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh  pemberian Endorphin massage terhadap penurunan intensitas nyeri punggung pada ibu hamil trimester III. Desain yang digunakan adalah pra eksperimen dengan pendekatan one grup pretest posttest design. Sampel diambil dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi di Klinik Setia Padang Pariaman pada bulan November sampai Desember 2021 sebanyak 20 responden dengan consecutive sampling. Variabel independen yaitu teknik Endorphin massage sedangkan variabel dependen yaitu nyeri punggung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum dilakukan Endorphin massage sebagian besar ibu hamil trimester III mengalami nyeri berat dan setelah dilakukan Endorphin massage berkurang menjadi nyeri sedang. Hasil uji Wilcoxon sign rank test dengan α=0,05 menunjukkan p=0,000 sehingga p<0,05 artinya ada pengaruh Endorphin massage terhadap penurunan intensitas nyeri punggung. Endorphin massage merupakan salah satu alternatif nonfarmakologi untuk mengatasi nyeri sehingga disarankan agar Bidan memberikan Health education dan mengajarkan pasangan ibu hamil Endorphin massage untuk meringankan gejala nyeri punggung.
HUBUNGAN PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI PERSALINAN Eravianti Eravianti; Yussie Ater Merry; Ika Yulia Darma; Fenny Fernando; Dewi Fransisca
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 6, No 1 (2023): Mei 2023
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v6i1.1843

Abstract

Persalinan merupakan hal yang fisiologis, masalah yang sering dialami ibu dalam menghadapi persalinanyaitu merasa cemas. Berdasarkan data badan kesehatan dunia Wordl Health Organazation menyatakanbahwa 34,21% ibu merasa cemas menjelang persalinan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahuibagaimana Hubungan Paritas Dan Dukungan Suami Pada Ibu Hamil Trimester III Dengan TingkatKecemasan Dalam Menghadapi Persalinan di Klinik Halbuci Kinali Pasaman Barat Tahun 2022. Jenispenelitian yang digunakan adalah analitik dengan desain penelitian crossectional. Populasi adalah seluruhIbu hamil trimester III yang ada di Klinik Halbuci sampai bulan Juni tahun 2022. Teknik pengambilansampel accidental sampling. Penelitian telah dilakukan pada bulan Desember 2021 – September tahun2022. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juni tahun 2022. Data yang digunakan adalah data primeryaitu dengan melakukan wawancara kepada responden, analisis data secara univariat dan bivariatemenggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian didapatkan 19 orang (35,8%) responden yang memilikitingkat kecemasan ringan dalam menghadapi persalinan, 33 orang (62,3%) responden multigravida dan 29orang (54,7%) responden yang mendapatkan dukungan suami dalam menghadapi persalinan. Hasil ujistatistik menunjukkan terdapat hubungan paritas (p value= 0,008) dan dukungan suami (p value= 0,001)dengan tingkat kecemasn ibu trimester III dalam menghadapi persalinan di Klinik Halbuci Kinali PasamanBarat Tahun 2022. Kesimpulan terdapat hubungan paritas dan dukungan suami dengan tingkat kecemasnibu trimester III dalam menghadapi persalinan. Disarankan kepada petugas kesehatan memberikaninformasi kepada suami agar bisa memberikan dukungan kepada ibu selama hamil terutama menjelangpersalinan.Kata kunci : Paritas; dukungan suami; kecemasan