Sularto Sularto
Loka Riset Pemuliaan dan Teknologi Budidaya Perikanan Air Tawar, Sukamandi

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PRODUCTION OF FEMALE GIANT FRESHWATER PRAWN (Macrobrachium rosenbergii) THROUGH HORMONAL INDUCTION R.R. Sri Pudji Sinarni Dewi; Ikhsan Khasani; Sularto Sularto; Wahyu Pamungkas
Indonesian Aquaculture Journal Vol 1, No 1 (2006): (June 2006)
Publisher : Center for Fisheries Research, Agency for Marine and Fisheries Research and Human Resource

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.427 KB) | DOI: 10.15578/iaj.1.1.2006.35-38

Abstract

The objective of this experiment was to find out the appropriate dosage for producing homogametic female of giant freshwater prawn (Macrobrachium rosenbergii de Man) by feminization. This experiment was carried out at Research Institute for Freshwater Fish Breeding and Aquaculture, Sukamandi. The giant freshwater prawn at PL-5 stage was treated orally by estradiol-17ß. Estradiol-17ß was given orally. The dosage levels are 0, 30, 50, and 70 mg/kg of feed. The hormonal feed was given for 30 days. Prawns were reared in aquaria for 30 days and hapas for 60 days. The parameters observed are sex ratio, survival rate, total length, and body weight. The results showed that estradiol-17ß increased production of female giant freshwater prawn. The best dosage was 70 mg/kg of feed that could produce 65.33% ± 5.64% of female. Survival rate and growth of giant freshwater prawn were not affected by estradiol-17ß (P<0.05).
IMUNITAS MATERNAL TERHADAP Aeromonas hydrophila: PENGARUHNYATERHADAP FEKUNDITAS DAN DAYA TETAS IKAN PATIN SIAM (Pangasionodon hypophthalmus) Wartono Hadie; Angela Mariana Lusiastuti; Sularto Sularto; Evi Tahapari
Jurnal Riset Akuakultur Vol 5, No 2 (2010): (Agustus 2010)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.829 KB) | DOI: 10.15578/jra.5.2.2010.229-235

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemakaian vaksin Aeromonas hydrophila terhadap fekunditas dan daya tetas ikan patin siam, Pangasionodon hypophthalmus. Perlakuan yang diberikan ialah vaksin Aeromonas (hydrovac®) dengan dosis 0,4 mL/kg bobot induk. Pada perlakuan menggunakan ajuvan dengan perbandingan 1:1 antara vaksin dan ajuvan. Injeksi dilakukan secara intra peritoneal, masing-masing pada tiga induk betina dengan ajuvan dan tiga induk betina tanpa ajuvan. Injeksi dilakukan pada tingkat kematangan gonad kedua TKG II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada serum induk dan ekstrak telur terdeteksi secara positif adanya antibodi, baik pada perlakuan ajuvan (VA) maupun tanpa ajuvan (VNA). Vaksinasi dapat meningkatkan fekunditas hingga 31% dan meningkatkan daya tetas hingga 13%.The aims of this research are to determine the influence of Aeromonas hydrophila vaccines against fecundity and hatchability Pangasionodon hypophthalmus Siamese catfish. Treatment of Aeromonas vaccine is given (hydrovac®) with a dose of 0.4 mL per kg of body weight. The adjuvant which use for treatment with a ratio of 1:1 between vaccines and adjuvants. Intra-peritoneal injection is done, each on three female parent with adjuvant and three female parent without adjuvant. Injection is performed at the level of gonad maturity II. Results showed that the serum of carriers and egg extracts is positively detected the existence of antibodies, both in adjuvant treatment (VA) or without adjuvant (VNA). Vaccination could increase fecundity up to 31% and increases up to 13% hatchability. 
KERAGAAN REPRODUKSI IKAN PATIN NASUTUS (Pangasius nasutus Bleeker, 1863) SEBAGAI KANDIDAT IKAN BUDIDAYA Evi Tahapari; Bambang Iswanto; Sularto Sularto
Jurnal Riset Akuakultur Vol 6, No 1 (2011): (April 2011)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.96 KB) | DOI: 10.15578/jra.6.1.2011.17-30

Abstract

Patin nasutus merupakan salah satu spesies patin Indonesia yang potensial untuk dikembangkan sebagai komoditas baru perikanan budidaya. Upaya pengembangan patin nasutus memerlukan informasi-informasi biologi-reproduksi berkaitan dengan kapasitas produksi massalnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan reproduksi patin nasutus. Hasil pengamatan perkembangan gonad menunjukkan bahwa oosit intraovarian patin nasutus dapat dibagi dalam lima tahap, yakni tahap 1 (kromatin nukleolar dan perinukleolar) dengan diameter oosit kurang dari 0,125 mm, tahap 2 (vesikula kuning telur dan alveoli korteks) dengan diameter oosit 0,125-0,500 mm, tahap 3 (granula kuning telur) dengan diameter oosit 0,700-1,850 mm, tahap 4 (migrasi nukleus dan hidrasi) dengan diameter oosit 1,250-1,900 mm dan tahap 5 (atresis) dengan diameter oosit 0,300-1,700 mm. Perkembangan oosit patin nasutus bersifat sinkronis grup, ditandai dengan adanya dominasi dua kelompok oosit intraovarian pada ikan dengan tingkat kematangan yang tertua, yakni kelompok oosit tertua (oosit tahap 3) yang akan segera dikeluarkan pada saat pemijahan dan kelompok oosit stok yang belum berkuning telur dan berukuran kecil (oosit tahap 1) yang merupakan telur cadangan untuk proses pemijahan berikutnya. Oosit tahap 3 merupakan tahap perkembangan oosit tertua yang dapat terjadi secara sempurna dan responsif terhadap induksi stimulasi hormonal. Tipe perkembangan testis patin nasutus bersifat asinkronis, ditandai dengan keberadaan berbagai tahap perkembangan sel-sel gamet jantan. Fekunditas relatif patin nasutus berkisar 26-67 butir telur per gram bobot induk, lebih tinggi daripada patin jambal, tetapi lebih rendah daripada patin siam. Derajat penetasan patin nasutus berkisar 44,16-79,05% dengan lama inkubasi 22-25 jam pada suhu inkubasi 29-30oC. Ukuran panjang total larva yang baru menetas berkisar 4,700-5,200 mm.
IDENTIFIKASI KARAKTER MORFOMETRIK SEBAGAI PENDUGA FEKUNDITAS IKAN PATIN JAMBAL (Pangasius djambal) FAKTOR KUNCI UNTUK SELEKSI Sularto Sularto; Evi Tahapari; Wartono Hadie
Jurnal Riset Akuakultur Vol 6, No 1 (2011): (April 2011)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.47 KB) | DOI: 10.15578/jra.6.1.2011.7-16

Abstract

Fekunditas merupakan salah satu karakter yang sangat penting dalam kegiatan budidaya ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari karakter morfometrik penduga fekunditas pada ikan patin jambal sebagai dasar untuk melakukan seleksi. Ikan uji yang digunakan adalah ikan patin jambal generasi F1 sebanyak 45 ekor. Setiap induk diberi tanda (tag) dengan menggunakan microchip. Pengukuran karakter morfometrik meliputi panjang standar, panjang kepala, tinggi badan, dan luas rongga perut yang akan dijadikan karakter penduga fekunditas. Analisis data menggunakan program SAS dengan PROC REG. Hasil penelitian menunjukkan adanya indikasi korelasi positif (P<0,01) antara karakter morfometrik pada panjang rongga perut, tinggi linea lateralis, dan luas rongga perut, dengan fekunditas (r2=0,7831). Oleh karena itu luas rongga perut ikan patin jambal dapat digunakan sebagai indeks untuk seleksi karakter fekunditas
PENGARUH PERIODE PENYINARAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SINTASAN LARVA UDANG GALAH (Macrobrachium rosen hergii de Man) Ikhsan Khasani; Bambang Gunadi; Lies Emmawati Hadie; Wahyu Panmungkas; Sularto Sularto
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 9, No 4 (2003): Vol. 9 No. 4 2003)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4793.1 KB) | DOI: 10.15578/jppi.9.4.2003.7-12

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama penyinaran terhadap sintasan dan kecepatan metamorfosis larva udang galah.