Wartono Hadie
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya, Jakarta

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ESTIMASI HERITABILITAS UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) BERBASIS PADA KERAGAMAN FENOTIP Lies Emmawati Hadie; Wartono Hadie; Sularto Sularto
Jurnal Riset Akuakultur Vol 8, No 3 (2013): (Desember 2013)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.764 KB) | DOI: 10.15578/jra.8.3.2013.355-362

Abstract

Penelitian ini dirancang untuk menghitung heritabilitas pada sifat bobot udang galah (Macrobrachium rosenbergii) pada umur lima bulan. Lima full-sib dan 15 half-sib dipelihara pada dua tingkat salinitas yaitu 0‰ dan 10‰, dengan rata-rata bobot sebesar 5,6 g; dan  = 0,40 g. Komponen keragaman diestimasi dengan mixed model leastsquares dan maximum likelihood. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respons genetik yang tinggi dapat diperoleh melalui seleksi bobot, karena nilai heritabilitas pada sifat tersebut relatif tinggi. Hasil penelitian ini juga memperlihatkan bahwa kisaran nilai h2 pada air tawar (0,509-0,866) dan air payau (0,235-0,499). Jadi nilai h2 pada air tawar lebih tinggi dibandingkan dengan lingkungan air payau pada salinitas 10,0‰. Kisaran nilai h2 yang dicapai pada out-crossing antara koleksi Barito dengan Musi adalah 0,663±0,037-0,866±0,047. Implikasi dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk menghasilkan perbaikan mutu genetik pada udang galah dapat ditempuh melalui program seleksi yang dikombinasikan dengan metode pemijahan secara out-crossing.
PEMIJAHAN ALAMI ARWANA SILVER (Osteoglossum bicirrhosum) DALAM BAK TERKONTROL Agus Priyadi; Rendy Ginanjar; Chumaidi Chumaidi; Wartono Hadie
Jurnal Riset Akuakultur Vol 5, No 3 (2010): (Desember 2010)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.396 KB) | DOI: 10.15578/jra.5.3.2010.345-350

Abstract

Ikan arwana silver (Osteoglossum bicirrhosum) adalah ikan hias introduksi berasal dari Brazil yang sudah menjadi ikan hias potensial. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui teknik pemijahan secara alami ikan arwana silver dalam bak terkontrol. Induk arwana jantan dan betina yang sudah diberi penanda (tagging) sebanyak 12 ekor diadaptasikan dalam bak beton (3 m x 2 m x 1 m) yang diletakkan di dalam ruangan yang dilengkapi dengan instalasi aerasi. Pakan diberikan berupa percil (50 g) dan ikan selar (360 g) dua hari sekali. Setelah 10 bulan ikan arwana mencapai panjang berkisar 59-64 cm dan bobot berkisar 1.208,5-1.849,5 g. Semua ikan arwana (11 ekor) dipindah ke luar ruangan, dipelihara dalam bak beton (5 m x 2 m x 1.2 m) dengan media air yang diputar menggunakan pompa dan bak pemeliharaan ditutup dengan jala. Pakan diberikan sama seperti saat adaptasi. Pengamatan keberhasilan pemijahan ikan dilakukan setiap saat dengan mengetahui ada tidaknya telur yang dierami dalam mulut arwana jantan. Pengeluaran larva dari dalam mulut induk jantan dilakukan setelah telur dierami selama 1-1,5 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah 8 bulan pemeliharaan di luar ruangan, arwana silver jantan terlihat mengerami telur dalam mulutnya pertama kali dan menghasilkan larva sebanyak 17 ekor, kemudian berturut-turut menghasilkan larva setiap bulan pada bulan ke-22, 23, dan 24 berkisar 25-107 ekor/induk/bulan. Silver arowana (Osteoglossum bicirrhosum) is an ornamental fish introduced from Brazil and has been popular among fish collectors. The objective of this research was to determine the optimal spawning technique of silver arowana in controlled tank. Tagged male and female of arowana broodstock were adapted in 3 m x 2 m x 1 m indoor concrete tank with stocking density of 12 individual/tank. Lift frogs (50 g) and raw fish (360 g) were given as feed once per two days. After ten months of rearing, the total length of silver arowana broodstock varied from 59 to 64 cm and body weight ranged from 1,208.5 to 1,849.5 g. Eleven individuals of silver arowana broodstocks were stocked in 5 m x 2 m x 1.2 m out door concrete tank in which the water media was recirculated using water pump and rearing tank were covered with net. The feeds given were the same as during the adaptation process. Observation of breeding was done regularly by observing whether the eggs were already in the male broodstock mouth or not. The process to collect the larvae out of the male broodstock mouth was done after the eggs were incubated in its mouth for about 1.0-1.5 month. Result showed that after 8 months of rearing in outdoor tank, male silver arowanas were seen carrying eggs in their mouth for the first time and produce 17 larvae. On average, as many as 25-107 larvae were obtained per broodstock starting from 22nd, 23nd, and 24nd of rearing period.
PROBIOTIK Bacillus firmus UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT Aeromonas hydrophila PADA BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO, Clarias gariepinus Angela Mariana Lusiastuti; Tuti Sumiati; Wartono Hadie
Jurnal Riset Akuakultur Vol 8, No 2 (2013): (Agustus 2013)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.898 KB) | DOI: 10.15578/jra.8.2.2013.253-264

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian bakteri probiotik Bacillus firmus terhadap ketahanan benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) yang diinfeksi Aeromonas hydrophila. Probiotik diberikan melalui media budidaya dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan lima perlakuan dan tiga ulangan yang diaplikasikan untuk pengendalian penyakit motile aromonas septicemia (MAS). Perlakuan tersebut adalah A (tanpa penambahan bakteri probiotik B. firmus (sebagai control), B (penambahan bakteri probiotik B. firmus 105 cfu/mL), C (penambahan bakteri probiotik B. firmus 107 cfu/mL), D (penambahan bakteri probiotik B. firmus 109 cfu/mL), dan E (penambahan bakteri probiotik B. firmus 1011 cfu/mL). Pengamatan meliputi tingkat sintasan ikan uji setelah diuji tantang dengan A. hydrophila, indeks fagositik, diferensial leukosit dan kualitas air. Analisis data tingkat sintasan dilakukan dengan menggunakan uji F dengan taraf signifikansi 5%. Indeks fagositik, differensial leukosit dan kualitas air dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sintasan tertinggi setelah diinfeksi A. hydrophila terdapat pada perlakuan D (109 cfu/mL) yaitu 53,33% dan adanya peningkatan kadar limfosit sebesar 81% serta aktivitas fagosit sebesar 60% setelah penambahan bakteri probiotik B. firmus. Sementara hasil terendah terdapat pada perlakuan A (kontrol) (tanpa penambahan bakteri probiotik) sebesar 8,33%, aktivitas fagosit sebesar 60% setelah pemeliharaan ikan uji selama 14 hari.
PENYISIPAN GEN WARNA PADA IKAN Carassius auratus MENGGUNAKAN METODE ELEKTROFORASI DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS IKAN HIAS Wartono Hadie; Eni Kusrini; Agus Priyadi; Alimuddin Alimuddin
Jurnal Riset Akuakultur Vol 5, No 3 (2010): (Desember 2010)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.653 KB) | DOI: 10.15578/jra.5.3.2010.335-343

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan teknik rekayasa penyisipan gen warna pada ikan hias dan pengetahuan tentang pola pewarisannya yang akan dapat membantu perbaikan mutu ikan. Metode yang diterapkan adalah elektroforasi. Ikan hias yang digunakan dalam penelitian adalah ikan komet (Carassius auratus) sedangkan gen pemendar yang digunakan adalah GFP (green fluorescent protein) dengan konstruksi DNA yang digunakan berbentuk plasmid yang dikontrol oleh promoter b-aktin dari ikan Japanese flounder (ikan sebelah) dengan panjang fragmen pKer-GFP 6,0 kb. Sintasan dan keberadaan gen GFP diamati mulai dari telur menetas. Ekspresi gen dapat diamati setelah fase terbentuknya sirip dan dilakukan secara deskriptif (performa) dan PCR. Hasil yang diperoleh gen GFP terekspresi mulai pembentukan sirip dan hasil cek PCR semua ketiga konsentrasi DNA yang dicobakan mempunyai ekspresi yang sama. Untuk dapat mengetahui ekspresi gen GFP sampai pada F0 masih menunggu ikan dewasa dan matang gonad.This research was aimed to obtain a method for introduction of exogenous gene of green flourescent protein (GFP) in order to improve the ornamental fish color appearance. The method used were electroporation. The Carassius auratus were used in this research. The construct of flourescent gene of pKer-GFP as DNA construct of plasmid controlled by b-actin of Japanese flounder with pKer-GFP 6.0 kb in length. Survival rate and gene expression of GFP assessed right after the eggs hatched. Gene expression was observed using PCR product and direct observation. The result show that the expression of GFP from all of three treatments were observed but not significantly different. This expression however should be wait until the fish mature.
IDENTIFIKASI KARAKTER MORFOMETRIK SEBAGAI PENDUGA FEKUNDITAS IKAN PATIN JAMBAL (Pangasius djambal) FAKTOR KUNCI UNTUK SELEKSI Sularto Sularto; Evi Tahapari; Wartono Hadie
Jurnal Riset Akuakultur Vol 6, No 1 (2011): (April 2011)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.47 KB) | DOI: 10.15578/jra.6.1.2011.7-16

Abstract

Fekunditas merupakan salah satu karakter yang sangat penting dalam kegiatan budidaya ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari karakter morfometrik penduga fekunditas pada ikan patin jambal sebagai dasar untuk melakukan seleksi. Ikan uji yang digunakan adalah ikan patin jambal generasi F1 sebanyak 45 ekor. Setiap induk diberi tanda (tag) dengan menggunakan microchip. Pengukuran karakter morfometrik meliputi panjang standar, panjang kepala, tinggi badan, dan luas rongga perut yang akan dijadikan karakter penduga fekunditas. Analisis data menggunakan program SAS dengan PROC REG. Hasil penelitian menunjukkan adanya indikasi korelasi positif (P<0,01) antara karakter morfometrik pada panjang rongga perut, tinggi linea lateralis, dan luas rongga perut, dengan fekunditas (r2=0,7831). Oleh karena itu luas rongga perut ikan patin jambal dapat digunakan sebagai indeks untuk seleksi karakter fekunditas