Yogi Himawan
Balai Riset Pemuliaan Ikan, Pusat Riset Perikanan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH GENOTIPE, LINGKUNGAN, DAN INTERAKSI KEDUANYA TERHADAP STABILITAS PENAMPILAN FENOTIPIK IKAN MAS Didik Ariyanto; Suharyanto Suharyanto; Flandrianto Sih Palimirmo; Yogi Himawan
Jurnal Riset Akuakultur Vol 13, No 4 (2018): (Desember 2018)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.738 KB) | DOI: 10.15578/jra.13.4.2018.289-296

Abstract

Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan komoditas budidaya yang mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh genotipe, lingkungan, dan interaksi antara genotipe dengan lingkungan terhadap stabilitas penampilan fenotipik ikan mas dalam kegiatan budidaya. Rancangan percobaan menggunakan rancangan faktorial 3 x 5 dengan lima ulangan. Lima strain ikan mas, yaitu Rajadanu, Sutisna, Majalaya, Wildan, dan Sinyonya dipelihara secara komunal di dalam tiga model wadah budidaya, yaitu kolam beton, kolam jaring, dan kolam tanah, selama 90 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penampilan fenotipik ikan mas dipengaruhi oleh genotipe, lingkungan dan interaksi kedua faktor tersebut. Strain Sutisna dan Wildan mempunyai nilai sintasan yang paling baik di semua lingkungan dibanding tiga strain lainnya. Strain Sutisna mempunyai pertumbuhan terbaik di kolam tanah sedangkan strain Wildan di kolam jaring. Hal ini menyebabkan kedua strain tersebut menghasilkan biomassa panen terbaik pada lingkungan yang berbeda. Hasil analisis stabilitas menunjukkan bahwa kelima strain ikan mas dalam penelitian ini relatif tidak stabil dan mempunyai respons yang berbeda jika dipelihara pada lingkungan yang berbeda. Strain Wildan dan Rajadanu merupakan strain ikan mas yang mempunyai respons terhadap perbedaan lingkungan paling tinggi. Strain dengan karakteristik tersebut akan mempunyai performa terbaik pada lokasi dan kondisi pemeliharan yang sesuai dengan kebutuhannya, tetapi mempunyai penampilan fenotipik yang rendah jika kondisi lingkungan budidayanya tidak sesuai. Strain Sutisna, Sinyonya, dan Majalaya merupakan strain ikan mas dengan daya responsi terhadap lingkungan lebih rendah. Karakteristik ini menyebabkan penampilan fenotipik ketiga strain tersebut relatif stabil pada semua lokasi dan kondisi budidaya, meskipun tidak bisa mencapai hasil yang maksimal.Common carp (Cyprinus carpio) is known as fish species highly adaptable to various environmental conditions. This study aimed to evaluate the effect of genotype, environment, and their interaction in phenotypic performance stability of common carp. The experimental design used a 3 x 5 factorial design with five repetitions. Five strains of common carp, namely Rajadanu, Sutisna, Majalaya, Wildan, and Sinyonya were stocked communally for 90 days in three culture systems: concrete pond, net cage pond, and earthen pond. The result showed that the phenotypic performance of common carp was influenced by genotype, environment, and their interaction. Sutisna and Wildan strains have a higher survival rate compared to other strains in all culture systems. Sutisna and Wildan strains have the best growth performance in the earthen pond and net cage pond, respectively. Both strains also have the highest biomass production at harvest in all culture systems. Based on the stability performance analysis, Wildan and Rajadanu have the highest response to the different environmental conditions. Strains with this characteristic perform best in different locations or culture systems as long as the environmental conditions are suitable. However, these fish will likely perform poor in the unsuitable culture environment. Sutisna, Sinyonya, and Majalaya are carp strains with lower responsiveness to environmental change. Such characteristic causes the phenotypic performance of these three strains cannot achieve the maximum results, yet it is relatively stable in all locations.
PEMBENTUKAN POPULASI SINTETIS UNTUK PENINGKATAN KUALITAS GENETIK IKAN MAS Didik Ariyanto; Odang Carman; Dinar Tri Soelistyowati; Muhammad Zairin Junior; M. Syukur; Yogi Himawan; Flandrianto S. Palimirmo
Jurnal Riset Akuakultur Vol 16, No 2 (2021): (Juni, 2021)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.38 KB) | DOI: 10.15578/jra.16.2.2021.93-98

Abstract

Benih ikan mas telah mengalami penurunan kualitas genetik yang menyebabkan penurunan performa fenotipik di lingkungan budidaya. Salah satu upaya perbaikan genetik adalah melalui pembentukan populasi sintetis yang merupakan penggabungan potensi genetik beberapa populasi plasma nutfah ikan mas. Penelitian ini bertujuan membentuk dan mengevaluasi performa genotipik dan fenotipik populasi sintetis ikan mas, yang merupakan penggabungan dari strain Rajadanu, Majalaya, Sutisna, Wildan, dan Sinyonya. Performa genotipik dievaluasi menggunakan metode mikrosatelit DNA, sedangkan performa fenotipik dievaluasi menggunakan analisis biometrik terkait kegiatan budidaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai keragaman genetik populasi sintetis lebih tinggi 55,0%-287,5% dengan tingkat inbreeding 40,0%-77,14% lebih rendah dibanding populasi-populasi pembentuknya. Hal ini berdampak terhadap performa fenotipik populasi sintetis yang lebih baik, diindikasikan dengan peningkatan panjang, bobot akhir, dan tingkat produktivitas, masing-masing sebesar 2,5%-20,6%; 9,4%-61,8%; dan 18,2%-66,0% lebih baik dibanding populasi-populasi pembentuknya. Peningkatan kualitas genetik dan performa fenotipik populasi sintetis ini memberikan peluang untuk memperbaiki kualitas benih ikan mas pada kegiatan budidaya.Common carp in Indonesia has experienced a decline in genetic quality. The progressive decline leads to a significant decrease in carp performance in the farming environment. One of the efforts to genetically improve carp growth performance is through developing synthetic carp populations, which is a blend of the genetic potentials from several germplasm populations. This study aimed to form and evaluate the performance of genotypic and phenotypic of synthetic populations of common carp, blended from five strains of common carp, i.e., Rajadanu, Majalaya, Sutisna, Wildan, and Sinyonya. The genotypic performance was evaluated using the DNA microsatellite method. The phenotypic performance was assessed using biometric analysis, especially in terms of culture performance. The results showed that the genotypic performance of the synthetic populations of common carp was better than that of the founder strains. This performance was indicated by higher genetic diversity values, about 55.0%-287.5% and lower levels of inbreeding, about 40.0%-77.1%, compared with their founder populations. Phenotypic performance of the synthetic populations is also better than their founder populations, indicated by higher body length, weight, and productivity, about 2.5%-20.6%, 9.4%-61.8%, and 18.2%-66.0%, respectively. The improvement on genetic quality and phenotypic performance of the synthetic population provide opportunities to improve the quality of common carp fry in aquaculture activity.