Asep Saefumillah
Universitas Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : SAINSMAT

Validasi Metode Analisis Bahan Pembanding Sekunder Anhidrotetrasiklin Hasil Transformasi In Situ Tetrasiklin Hidroklorida dengan Asam Hidroklorida Kurniyati, Fajar; Saefumillah, Asep
Sainsmat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam Vol 3, No 1 (2014): Maret
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.597 KB) | DOI: 10.35580/sainsmat3110142014

Abstract

Parameter mutu dan keamanan obat seringkali dikaitkan dengan kandungan cemaran di dalamnya terutama terkait dengan cemaran yang bersifat racun atau karsinogenik. Dalam konteks pengawasan obat di Indonesia, analisis yang akurat dalam mendeteksi dan mengkuantisasi cemaran pada senyawa obat maupun produk obat perlu dilakukan. Namun demikian, ketersedian bahan pembanding cemaran yang merupakan salah satu faktor penentu jaminan mutu hasil pengujian laboratorium, seringkali menjadi kendala karena sukar diperoleh dan cukup mahal harganya. Penelitian ini dimaksudkan untuk membuat bahan pembanding sekunder cemaran secara in situ dengan cara mengubah senyawa aktifnya dalam hal ini anhidrotetrasiklin hidroklorida yang dibuat melalui transformasi tetrasiklin hidroklorida dengan asam hidroklorida. Analisis kualitatif pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan HPLC yang dilengkapi detektor dioda array, sementara analisis kuantitatifnya dilakukan menggunakan HPLC UV-vis pada panjang gelombang 280 nm. Anhidrotetrasiklin hasil transformasi diuji stabilitasnya dengan microwave dan paparan sinar matahari dan hasilnya menunjukkan bahwa senyawa yang terbentuk bukan produk intermediet. Semua parameter validasi metode seperti spesifisitas/selektivitas, rentang, linearitas, presisi dan akurasinya telah terpenuhi dengan nilai sangat baik. Uji homogenitas juga dilakukan dan tetrasiklin hidroklorida yang diuji dapat dinyatakan homogen dalam hal pembentukan anhidrotetrasiklin hidroklorida. Nilai yang ditetapkan terhadap baku pembanding primer anhydrotetracycline hydrochloride EPRS adalah 102,05%, n=10, SD=0,64%, RSD=0,63% tanpa data outlier. Nilai estimasi ketidakpastian pengukuran diperluas yaitu 3,19%.Kata kunci: bahan pembanding sekunder in situ, anhidrotetrasiklin hidroklorida, transformasi, tetrasiklin hidroklorida, validasi metode, homogenitas
Modifikasi Lapisan Difusi dengan Pengikat Silang N,N’Metilenbisakrilamida (MBA) pada Sistem DGT Berbasis Gel dengan Adsorben TiO2 untuk Penentuan Konsentrasi Fosfat di Lingkungan Akuatik Saefumillah, Asep; Dwi Aprianti, Dhania; Abdullah, Iman; Husna, Inna
Sainsmat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam Vol 2, No 2 (2013): September
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.684 KB) | DOI: 10.35580/sainsmat228562013

Abstract

Konsentrasi fosfat yang tinggi di lingkungan akuatik dapat menyebabkan terjadinya ledakan alga yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan ekosistem air. Oleh karena itu, penentuan ketersediaanbiologi (bioavailabilitas) fosfat perlu dilakukan untuk mengetahui konsentrasinya dalam air. Salah satu metode efektif yang saat ini digunakan dalam penentuan bioavailabilitas fosfat di lingkungan akuatik adalah menggunakan perangkat Diffusive Gradient in Thin Films (DGT) dengan gel berpengikat TiO2. Pada penelitian ini dilakukan modifikasi pengikat silang pada gel poliakrilamida yang digunakan sebagai diffusive gel pada sistem DGT untuk meningkatkan selektivitasnya terhadap anion ortofosfat. Pengikat silang yang digunakan untuk modifikasi adalah N,N’-Metilenbisakrilamida (MBA). Pengaruh variasi konsentrasi pengikat silang MBA terhadap koefisien difusi menghasilkan nilai koefisien difusi berbanding terbalik dengan konsentrasi pengikat silangnya. Pembandingan selektivitas diffusive gel DGT dengan pengikat silang MBA dilakukan melalui perhitungan kadar fosfat total pada kedua sistem tersebut dengan adanya anion pengganggu berupa asam fitat dan asam humat. Perhitungan dilakukan menggunakan sistem deployment dalam waktu 24 jam dan variasi konsentrasi pengikat silang MBA (0,05%; 0,2%; dan 0,3%). Melalui perhitungan ini diketahui bahwa gel pendifusi (diffusive gel) dengan konsentrasi pengikat silang MBA sebesar 0,3% menunjukkan selektivitas terbaik terhadap anion ortofosfat. Hal ini dibuktikan melalui percobaan dengan suatu gangguan fosfat organik. Konsentrasi asam fitat dan asam humat yang teradsorpsi pada sistem ini cenderung tetap meski konsentrasinya bertambah. Hal ini membuktikan bahwa diffusive gel MBA 0,3% memiliki batas tertentu dalam melewatkan kedua asam organik tersebut, yaitu hanya sebesar 28,753 μg untuk asam fitat dan untuk asam humat sebesar 33,177 μg. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa MBA dapat digunakan sebagai pengikat silang pada diffusive gel poliakrilamida dalam sistem DGT. Penggunaan pengikat silang MBA juga dapat menghasilkan pengukuran kadar ketersediaan biologi fosfat yang lebih akurat karena lebih selektif terhadap ortofosfat dan bersifat membatasi jumlah fosfat organik yang terdifusi yang dapat mengganggu analisis kadar ortofosfat.Kata Kunci: DGT, Ortofosfat, (MBA), Koefisien Difusi, Gel Pendifusi