Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Perencanaan Tebal Lapis Tambah (Overlay) Runway Eksisting Bandara Internasional Lombok Gede Sumarda; I Made Kariyana; Iwan Setiyono Subekti
Jurnal Ilmiah Vastuwidya Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Mahendradatta Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47532/jiv.v5i1.405

Abstract

Seiring dengan semakin tingginya kebutuhan mobilitas dan aktifitas manusia, transportasi udara memiliki sejumlah keunggulan seperti lebih nyaman, pelayanannya cepat dan dapat menghubungkan antar daerah terpencil. Bandar Udara Internasional Lombok memiliki runway dengan dimensi 2750 m x 45 m dan nilai PCN sebesar 56 F/A/X/T. Kondisi saat ini, Bandar Udara Internasional Lombok melayani penerbangan domestik, internasional dan embarkasi haji, yang selanjutnya Bandar Udara Internasional Lombok direncanakan menjadi Bandar Udara Embarkasi Utama di wilayah Indonesia Bagian Tengah, yang rencananya akan menggunakan pesawat Boeing 777-300ER secara langsung ke Mekkah dan mendukung Program 5 Destinasi Super Prioritas Pariwisata Mandalika dan Event MotoGP 2021. Pesawat udara rencana Boeing 777-300ER memiliki nilai ACN sebesar 64 dengan tipe perkerasan flexible (F) dan kategori subgrade tipe tinggi (A). Nilai ACN tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan nilai PCN Boeing 737-900ER sebesar 48 sebagai pesawat terkritis saat ini di Bandara Internasional Lombok (ACN ≥ PCN), sehingga persyaratan nilai ACN ≤ PCN tidak terpenuhi. Untuk itu diperlukan adanya suatu kajian penilaian kondisi perkerasan runway eksisting untuk dapat meningkatkan nilai PCN dan mengetahui berapa umur layan sisa runway eksisting Bandar Udara Internasional Lombok. Dalam proses perencanaan, menggunakan metode pengumpulan data yang berasal dari data eksisting bandara dan metode studi pustaka serta melakukan analisis perhitungan. Dalam perencanaan tebal lapis tambah (overlay) menggunakan software FAARFIELD dan COMFAA sehingga diperoleh nilai tebal lapis tambah sebesar 2.0 inch (5.0 cm), peningkatan nilai PCN sebesar 88 F/A/X/T serta umur layan sisa 49% untuk pergerakan pesawat mendatang sebelum akhirnya perkerasan ini gagal/failure. Hasil tersebut menjadikan runway Bandar Udara Internasional Lombok mampu menampung pesawat rencana terkritis (B777-300ER) dengan kapasitas maksimum.