Arie Mawardi Arie Mawardi
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KOMUNIKASI KEBIJAKAN BPBD DALAM PENGURANGAN RISIKO BENCANA BANJIR DI KABUPATEN ACEH SINGKIL Arie Mawardi Arie Mawardi; Deni Yanuar Deni Yanuar; Maini Sartika Maini Sartika
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 6, No 3 (2021): November 2021
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK, Penelitian ini berjudul “Komunikasi Kebijakan Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Aceh Singkil Dalam Pengurangan Risiko Bencana Banjir Di Kabupaten Aceh Singkil”. Penelitianoini dilaksanakan di Kabupaten Aceh Singkil, karena Aceh Singkil merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Aceh yang memiliki potensi cukup tinggi terjadinya banjir setiap tahunnya. Sehingga perlu diadakannya penelitian terhadap pihak BPBD sebagai Badan yang berfokus terhadap penanggulangan kebencanaan. Fokus dari kebijakan yang dipilih dari BPBD ialah kebijakan kontijensi. Teori yang digunakan adalah Teori Merilee S. Grinde. Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulanmdata yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik wawancaramdanmdokumentasi. Subjek informan pada penelitianmini menggunakan teknik sampling purposive dengan informan berjumlah 5 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam melakukan penanggulangan risiko bencana banjir, BPBD Aceh Singkil telah membuat beberapa kebijakan, salah satunya ialah kebijakan kontijensi, yaitu kebijakan menganalisa kedepannya dimana seluruh teknis dan tujuan disetujui bersama. Dalam mengkomunikasikan kebijakan tersebut kepada seluruh masyarakat, pihak BPBD menggunakan beberapa langkah, diantaranya ialah sosialisasi ke masyarakat, kerjasama dengan media, koordinasi dengan instansi, penyuluhan ke sekolah-sekolah dan memanfaatkan media sosial sebagai bahan publikasi. Langkah-langkah tersebut dilaksanakan menggunakan sistem komando dimana dalam hal ini yang menjadi komando tertinggi adalah Bupati dan pihak BPBD sebagai pelaksananya. Kesimpulannya dalam hal ini BPBD sebagai aktor utama penyelenggara pengurangan risiko bencana banjir, harus menerapkan komunikasi serta melakukan evaluasi terhadap kebijakan-kebijakan yang ada agar kedepannya lebih efektif dalam menerapkan kebijakan yang direncanakan.Kata Kunci: Komunikasi Kebijakan, Banjir, BPBD.ABSTRACT, This research is entitled "Communication of Policy of Aceh Singkil Regional Disaster Management Agency in Reducing Flood Risk in Aceh Singkil District". This research was conducted in Aceh Singkil Regency, because Aceh Singkil is one of the regencies in Aceh Province which has a fairly high potential for flooding every year. So it is necessary to conduct research on the BPBD as a Agency that focuses on disaster management. The focus of the policies selected from BPBD is the contingency policy. The theory used is the theory of Merilee S. Grinde. The approach in this research is qualitative with descriptive method. Data collection techniques used in this study are interview and documentation techniques. The informant subject in this mini-study used purposive sampling technique with 5 informants. The results of this study indicate that in carrying out flood risk management, BPBD Aceh Singkil has made several policies, one of which is a contingency policy, namely a policy of analyzing the future where all technical and objectives are mutually agreed. In communicating the policy to the entire community, the BPBD uses several steps, including socialization to the community, collaboration with the media, coordination with agencies, counseling to schools and utilizing social media as publication material. These steps are carried out using a command system where in this case the highest command is the Regent and the BPBD as the executor. The conclusion in this case is that BPBD as the main actor in implementing flood risk reduction must implement communication and evaluate existing policies so that in the future it will be more effective in implementing the planned policies.Keywords: Policy Communication, Flood, BPBD.