Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Penciptaan Drama Radio “Ratu Adil: Prahara Tegalrejo” Sebagai Media Pendidikan Karakter Nur Sahid; Sukatmi Susantina; P Purwanta; Nicko Septiawan
Mudra Jurnal Seni Budaya Vol 32 No 1 (2017): Februari
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31091/mudra.v32i1.85

Abstract

Penelitian skema RAPID ini salah satunya bertujuan merancang penciptaan drama radio “Ratu Adil: Episode Prahara Tegalreja”. Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengangkat kisah perjuangan Pangeran Diponegoro yang kaya dengan unsur-unsur pendidikan karakter dalam bentuk drama radio. Penciptaan drama radio “Ratu Adil: Episode Prahara Tegalreja” menggunakan metode penciptaan seni dari Wallas G yang mencakup preparation (persiapan atau masukan), incubation (tahap pengeraman), illumination (tahap ilham/inspirasi), verivication (pembuktian/pengujian). Sementara itu, untuk penulisan drama  menggunakan teori struktur drama yang meliputi tema, penokohan, plot, dan dialog Salah satu hasil penelitian ini berupa   naskah drama radio "Ratu Adil: Episode Prahara Tegalreja"  yang mengangkat kisah Prahara Tegalreja, yakni ketika pasukan Kepatihan dan Belanda menyerang dan membakar Pendapa Tegalreja. Asal mula masalah dan pertikaian yang dalam sejarah akan diperkaya dengan tokoh rekaan dalam rangka menghidupkan cerita dan menjadi drama radio yang berbasis fiksi dramatik
Relevansi Makna Empat Drama Anak-Anak Berbasis Cerita Dongeng Nusantara Bagi Generasi Masa Kini Nur Sahid; Junaedi -
Mudra Jurnal Seni Budaya Vol 37 No 1 (2022): Februari
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31091/mudra.v37i1.1685

Abstract

The era of digitalization is an era that is able to indicate a change in the dynamics of scientific and technological progress that must be responded positively by us to make the best use of it in various daily activities, including in "teaching and learning" educational activities. The purpose of this study was to determine how far the influence of the Edmodo mobile application to improve student learning outcomes in educational dance lectures through a blended learning approach that combines two learning strategies, namely conventional learning and virtual learning through the Edmodo mobile application system. This experimental study used a research sample of 36 students in semester 5 who contracted educational dance courses. To reveal more in-depth data and information in this study, researchers used quantitative data with data collection techniques usingobservation, interviews, and literature studies. Data analysis was carried out quantitatively with the SPSS 17.0 program. The results of the study show that (Mobile-Application) Edomodo is an application that can be accessed via smartphones or other technological devices such as laptops and computers, which can be used as forums or teaching and learning facilities in educational dance lectures by lecturers and students. The edomodo mobile application is able to create a learning space that can not only bedone in conventional learning, but can be done virtually unlimited learning with classroom lectures which are usually carried out in the classroom simultaneously and face to face.
Resepsi Masyarakat Yogyakarta Terhadap Drama Radio “Parahara Tegalreja” Nur Sahid; M Dwi Marianto; Purwanto -
Mudra Jurnal Seni Budaya Vol 34 No 1 (2019): Februari
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31091/mudra.v34i1.629

Abstract

Penelitian terhadap resepsi audiens terhadap drama radio “Parahara Tegalreja” ini bertujuan untuk mengetahui resepsi atau tanggapan audien masyarakat Yogyakarta. Dari resepsi itu akan dapat diketahui apakah responden menganggap “Parahara Tegalreja” sebagai karya yang (1) sangat buruk, (2) buruk, (3) cukup, (4) baik, (5) sangat baik. Makna drama radio ini ditentukan oleh dominasi penilaian mereka pada lima aspek tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kuantitaf. Teori yang dipergunakan mendekati objek penelitian adalah teori resepsi teater. Teori resepsi merupakan teori yang mengkaji penerimaan audiens tentang apresiasinya terhadap karya seni. Teori resepsi berbicara mengenai bagaimana orang-orang selain pengarang atau pencipta menyumbang makna sebuah karya seni. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 151 orang responden, maka 50% lebih diantaranya menganggap drama radio “Prahara Tegalreja” menunnjukkan kualitas yang baik. Sekitar 40% responden menilai “Prahara Tegalreja” baik. Responden yang menilai drama ini buruk dan sangat buruk kurang 5%. Dapat disimpulkan bahwa prosentase jumlah responden yang meresepsi drama radio ini sebagai karya yang berkualitas berjumlah 50%+40%: 90%. Artinya sebagian besar responden merespon atau menerima dengan baik drama radio tersebut. Dengan demikian drama ini baik untuk dinikmati masyarakat.
Theater Elements of Mandiek Anak In Salareh AIA Risa Erdila; Nur Sahid; Surya Farid Sathotho
Terob : Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni Vol. 12 No. 2 (2022): April
Publisher : Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.057 KB) | DOI: 10.20111/terob.v12i2.35

Abstract

This study aims to analyze the theatrical elements found in mandiekanak. Mandiekanak is a ritual that is part of BaralekGadang and only found in the Salareh Aia region. This research uses Schechner's performance studies approach to analyze research subjects. According to Carlson, the concept of cultural performance is used to look deeper at the events of mandiekanak. It also uses Dramaturgy theory to see the theatrical element while qualitative research methods collect data in purposive sampling. The collected data is then analyzed descriptively using ethnographic methods. The analysis results showed that the mandiekanak has the purpose of maintaining the family of the bride's father or bako, as for the theatrical elements in the form of scripts, performers, audiences, and venues. Manuscripts are rules that ensure the survival of a mandiekanak. The player refers to all people who are involved in it. The mandiekanak audience is participatory, while the place refers to the area where the mandiekanak exists
Interkultural dalam Pertunjukan Teater Tubuh Ketiga Sutradara Yudi Ahmad Tajudin, & Teater Garasi Yogyakarta Zaki Daris Arhan; Purwanto Lephen; Nur Sahid
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 17, No 2 (2023): Vol 17, No 2 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertunjukan Tubuh Ketiga oleh Teater Garasi Yogyakarta dipentaskan di Yogyakarta dan Jakarta, Indonesia. Pertunjukan Tubuh Ketiga diproses melalui riset di Indramayu, Jawa Barat.  Pada Tubuh Ketiga memuat proses interkultural antara modern-tradisi, lokal-global, hingga sakral profan. Kajian interkultural berkaitan fenomena sosial-budaya juga ekonomi yang menimbulkan masalah sosial di dalam masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis unsur-unsur teater dan hubungan pertunjukan Tubuh Ketiga karya sutradara Yudi Ahmad Tajudin Teater Garasi Yogyakarta dengan kondisi sosial masyarakatnya. Pertunjukan Tubuh Ketiga merupakan bentuk interkultur yang ada dalam masyarakat berwujud karya seni yang bersifat elaborasi tanpa menggerus sosial yang ada dalam masyarakatnya. Pertunjukan Tubuh Ketiga sebagai metafora yang menangkap fenomena sosial masyarakat Indramayu yang saling menguatkan dan menjaga keberadaannya. Hanya, kajian interkultural belum dapat menganalisis kontribusi ekonomi dari buruh migran, petani, buruh industry, hingga pekerja kreatif atau pekerja bebas terhadap penguatan Tarling-Dangdut sebagai produk interkultural.Interculturalism in Theater Performance of Tubuh Ketiga Directed by Yudi Ahmad Tajudin & Teater Garasi, YogyakartaThe Third Body performance by Teater Garasi Yogyakarta was staged in Yogyakarta and Jakarta, Indonesia. The Third Body performance was processed through research in Indramayu, West Java.  The Third Body contains intercultural processes between modern and tradition, local and global, to the profane sacred. Intercultural studies are related to socio-cultural and economic phenomena that cause social problems in society. This study aims to analyze the elements of theater and the relationship between the performance of the Third Body by director Yudi Ahmad Tajudin Teater Garasi Yogyakarta and its community's social conditions. Third Body performance is a form of intercultural that exists in society in the form of works of art that are elaborations without eroding the social that exists in the community. The Third Body performance as a metaphor that captures the social phenomenon of the Indramayu community that strengthens each other and maintains their existence. However, intercultural studies have not been able to analyze the economic contribution of migrant workers, farmers, industrial workers, creative workers, or free workers to the strengthening of Tarling-Dangdut as an intercultural product.
Kajian Semiotika Teater Pada Pertunjukan Nurbaya Oleh Indonesia Kaya Agnestasya Leony Sundy; Nur Sahid; Nanang Arisona
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 18, No 1 (2024)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakSerial musikal pertunjukan Nurbaya merupakan salah satu karya drama yang disuguhkan secara Virtual. Serial musikal Nurbaya digarap Garin Nugroho bekerjasama dengan tim Indonesia Kaya dan para penulis-penulis baru. Pertunjukan Nurbaya ini terdapat beberapa modifikasi unik yang menampilkan tanda untuk menunjukan makna tertentu. Oleh karena itu peneliti bertujuan untuk menganalisis pertunjukan dengan tanda yang terdapat dalam pertunjukan teatrikal tersebut menggunakan metode penelitian semiotika untuk mengkaji pertunjukan Nurbaya. Hasil analisis semiotika menunjukan bahwa Tim Indonesia Kaya menghasilkan sebuah karya anak bangsa Indonesia yang kreatif. Sekaligus memamerkan tradisi, adat dan budaya Minang lewat Channel YouTube Indonesia Kaya. Jalan cerita yang modern membuat pertunjukan ini semakin spektakuler dan menarik sehingga dapat memperkenalkan budaya secara meluas yang bisa dilihat oleh siapapun dan dapat ditonton dimanapun.