Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ANALISA STRUKTUR GEOLOGI BALURAN BERDASARKAN DATA GRAVITASI DAN GEOMAGNETIK Alfian Maulana; Abu Anas Hadi; Ines Adnan Thar; Daniel Mahmud; Yuliano Eldianto Atawolo; Cahyadi Kamal Hidayatulloh; Fajar Rizki Widiatmoko
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan (SEMITAN) Vol 3, No 1 (2021): Prosiding
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.semitan.2021.2003

Abstract

Daerah penelitian berada pada wilayah Gunung Baluran Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur. Metode yang digunakan adalah metode geofisika gravitasi, magnetik, dan fault fracture density (FFD). Metode gravitasi menghasilkan peta anomali gravitasi residual yang kemudian dibuat profil penampang untuk mengetahui struktur bawah permukaan bumi. Peta FFD dibuat berdasarkan kelurusan morfologi dikombinasikan dengan peta residual untuk mengetahui asosiasi struktur bawah permukaan dengan permukaan bumi dan arah trend struktur geologi. Metode magnetik menghasilkan peta anomali magnet yang berguna untuk menginterpretasi sumber panas. Dalam sepuluh tahun terakhir, metode analisis FFD telah digunakan secara luas, terutama dalam studi awal panas bumi yang dapat menunjukkan prospek daerah reservoir. Korelasi antara nilai FFD dengan nilai gravitasi residual, yang diasumsikan sebagai indikator magma di bawahnya. Korelasi antara nilai FFD dan nilai gravitasi residual berlaku untuk Pegunungan Baluran. Baluran diklasifikasikan sebagai badan vulkanik yang memiliki tipe batuan sedimen dengan pengaturan tektonik busur magmatik. Relevansi menunjukkan Nilai FFD berkaitan dengan nilai gravitasi residual, tetapi terutama yang tidak terpengaruh oleh aktivitas struktural memiliki nilai FFD yang lebih rendah.
ESTIMASI SUMBERDAYA ANDESIT DENGAN METODE CROSS SECTION DI PT. BINA NUGRAHA UTAMA, DESA KADEMUNGAN, KECAMATAN KEJAYAN, KABUPATEN PASURUAN, PROVINSI JAWA TIMUR willy Marta Chornelis; Fajar Rizki Widiatmoko; Avellyn Shintia Sari
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan (SEMITAN) Vol 3, No 1 (2021): Prosiding
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.semitan.2021.1956

Abstract

PT. Bina Nugraha Utama adalah pemegang Ijin Usaha Pertambangan Operasi Produksi yang berlokasi di Desa Kademungan Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur yang memiliki WIUP baru seluas 35,75 Ha sehingga butuh dilakukan perhitungan sumberdaya dan cadangan terbaru di wilayah IUP. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengestimasi besarnya sumberdaya yang ada pada PT. Bina Nugraha Utama. Dalam penelitian ini metode yang dipakai dalam mengestimasi sumberdaya yaitu dengan metode Cross Section. Diketahui untuk top soil densitasnya sebesar 1,33 Ton/m3 sedangkan pada andesit densitasnya 2,665 Ton/m3 Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hasil dari perhitungan Cross Section didapatkan nilai volume top soil sebesar 710.116,32 m3 nilai tonasenya sebesar 944.454,70 Ton, nilai volume pada sumberdaya tereka sebesar 18.402.625,09 m3 nilai tonasenya 48.094.990,58 Ton, pada sumberdaya terunjuk nilai volumenya 21.606.321,95 m3 nilai tonasenya 56.632.842,71 Ton, pada sumberdaya terukur nilai volumenya 20.609.784,13 m3 nilai tonasenya 54.020.158,63 Ton
STUDY OF PRODUCTIVITY ANALYSIS OF DIGGING LOADING IN GRAVEL MINING IN PT. GALUH CEMPAKA DISTRICTS CEMPAKA CITY BANJARBARU SOUTH KALIMANTAN PROVINCE Usman Usman; Yazid Fanani; Fajar Rizki Widiatmoko
Journal of Earth and Marine Technology (JEMT) Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelititan dan Pengabdian kepada Masyarakat - Institut Teknologi Adhi Tama Suraba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jemt.2021.v2i1.2165

Abstract

Galuh Cempaka Ltd. is a Gravel Mining Company with an area of 2,994 Ha. The mining system was surface mine or open pit. There are several things which should move in dig and load activities, such as mechanical soil, productivity, and compatibility of loading and conveying equipment are important factors in gravel mining activities. It influences on how far to know the effective work hour and the productivity. The purpose of this research was to determine work efficiency in Galuh Cempaka Ltd, and calculate the productivity of each equipment and the Match Factor value of the loading and conveying equipment in mining activity. From the observation and data processing, it obtained 1 unit of excavator Komatsu PC 400LC, wasingplan as far as 1.5 km. The effective work time was obtained work efficiency of 0.82 and after it was conducted the efficiency become 0.83 and it was reduced the obstacles from excavator CAT 320D. Before digging toll productivity got optimizing from CAT 320D in gravel excavation, it got 94.2 tons/hour and after it got optimizing from CAT 320D excavator in gravel excavation, it obtained 99.6 tons/hours and the IVECO 380 dump truck for gravel loading was 125.55 tons /hour. It obtained Match Factor Overburden (08) 1. it means it is less than 1. So, there was waiting time for transportation equipment which had not arrived yet. Match Factor Gravel (1.2) 1 means more than 1. So, there was a waiting time for transportation because the digging tool was filled.
Geological Mapping of the Longkeyang and Surrounding Regions, Bodeh District, Pemalang Regency, Central Java Irwan Firmansyah; Adi Candra; Fajar Rizki Widiatmoko
Journal of Earth and Marine Technology (JEMT) Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelititan dan Pengabdian kepada Masyarakat - Institut Teknologi Adhi Tama Suraba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jemt.2021.v2i1.2166

Abstract

Geological mapping is one of the important things as part of a field study to obtain geological knowledge. This is due to the need for a geologist who is required to be able to understand the geological conditions of an area, one of which is by conducting mapping activities in the field. In conducting this research activity, it is divided into two stages, namely the field stage and the laboratory stage. The purpose of this research is to determine the characteristics and geological conditions, identify resource potentials and potential geological disasters in the research area. Based on the analysis, it was found that the geomorphological units of the study area were divided into 4 (four), namely the Mount Ketos Homocline Hills Unit, the Polaga River Anticline Valley Unit, the Sarangkadu Cycline Hills Unit, and the Mount Lanji Intrusion Hills Unit. The geology of the study area consists of three rock units in order from oldest to youngest, namely the claystone-sandstone unit and the sandstone-claystone unit and the diorite intrusion unit. The geological structure of the pinnacle area is in the form of folds and faults, namely, Polaga River Anticlines, Sarangkadu Synclines, Polaga River Right Shear Fault, Polaga River Left Shear Fault. The geological history of the study area begins with the deposition of claystone-sandstone units during the Middle Miocene in the Upper Bathyal environment. Furthermore, after the claystone-sandstone units were deposited, during the Middle Miocene – Late Miocene in the Deep Neuritic environment, sandstone-claystone units were deposited with a turbidity deposition mechanism. As well as the geological resource potential of the research area in the form of utilization of river deposits in the form of chunks of igneous rock, river sand deposits and indications of the presence of gold. Meanwhile, the potential for geological disasters in the form of landslides.
Kajian Teknis Sistem Penyaliran Tambang Dan Rancangan Sumuran Pada Pit Majapahit PT. Prolindo Cipta Nusantara, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan Suis Edi Haryanto; Budiarto Budiarto; Avellyn Shinthya Sari; Fajar Rizki Widiatmoko
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2019: Menuju Penerapan Teknologi Terbarukan pada Industri 4.0: Perubahan Industri dan Transformasi P
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Prolindo Cipta Nusantara merupakan perseroan terbatas yang bergerak di bidang pertambangan batubara. Metode penambangan yang diterapkan adalah open pit mining. Sumber air yang masuk Pit Majapahit berasal dari air limpasan dan air hujan. Berdasarkan analisa curah hujan 2008-2017 periode ulang 10 tahun, curah hujan rencana adalah 170,17 mm/hari dengan intensitas 25,15 mm/jam dan jam hujan rata-rata 3,593 jam/hari. Terdapat empat saluran berbentuk trapesium, saluran I dan II terletak disebelah timur Pit Majapahit, saluran III disebelah selatan, saluran IV di utara Pit Majapahit. Sistem pemompaan menggunakan 2 pompa, pompa sykes HH160i digunakan di genangan air Pit Majapahit, sedangkan pompa sykes HH220i digunakan di sumuran 2. Debit aktual pompa sykes HH160i 464,4 m3/jam, sedangkan pompa sykes HH220i 590,4 m3/jam. Total debit air yang masuk ke Pit Majapahit sebesar 19.302,1 m3/hari. Berdasarkan debit pompa sykes HH160i yang direkomendasikan yaitu 500 m3/ jam, maka dimensi sumuran 1 adalah luas atas 50 m2, luas bawah 42 m2, kemiringan 60°, dan kedalaman 6 meter. Total debit air yang masuk ke sumuran 2 sebesar 79.673,6 m3/hari dengan penambahan 1 pompa yang sama dan peningkatan operating speed yaitu 1800 rpm maka debit yang dihasilkan adalah 750 m3/jam setiap pompanya maka debit air yang masuk mampu di imbangi dengan debit yang dikeluarkan pompa sesuai dengan dimensi sumuran 2. Kolam pengendapan lumpur memiliki panjang 95 m, lebar 20 m, kedalaman 6 m, dan jumlah kompartemen 4 buah. Volume padatan per detik sebesar 0,022 m3/detik dengan presentase pengendapan 96,8% sehingga waktu kolam penuh adalah 7 hari.
IDENTIFIKASI HUBUNGAN PROSPEK PANAS BUMI BERDASARKAN FAULT ANDN FRACTURE DENSITY (FFD) DENGAN RESIDUAL GRAVITY STUDI KASUS GUNUNG BROMO, PROVINSI JAWA TIMUR Aldy Elriq Syahputra Syahputra; Dhymas Wahyu Tri Saputra; Pani Eka Agus Purwidadi; Rinaldhi Guntur Dharmansyah; Wahyu Saputra; Zuhrotus Sa'adah; Fajar Rizki Widiatmoko
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan (SEMITAN) Vol 3, No 1 (2021): Prosiding
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.semitan.2021.2004

Abstract

Panas bumi atau yang biasa disebut Geo Thermal adalah energi panas bumi yang dihasilkan dan disimpan di dalam inti bumi. Reservoir yang mencirika adanya panas bumi merupakan batuan yang memiliki porositas dan permeabilitas yang baik sehingga fluida terakumulasi dan dapat dipanaskan dengan baik. Penggunaan metode analisis FFD secara masif digunakan selama dekade terakhir, terutama dalam studi pendahuluan panas bumi yang dapat menunjukkan prospek daerah reservoir. Penelitian korelasi nilai FFD dengan nilai residual gravity ini dilakukan di gunung Bromo menunjukkan bahwa nilai FFD dan nilai Residual Gravity memiliki hubungan, yang pada untuk daerah yang tidak dipengaruhi oleh aktivitas struktural memiliki nilai FFD yang rendah.
Penyusunan Zonasi Kawasan Pertambangan Di Kabupaten Magetan Berdasarkan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Dengan Metode Pertampalan Yazid Fanani; Fajar Rizki Widiatmoko; Salahudin Al Fakih; I Wayan Koko Suryawan; Mega Mutiara Sari
PROMINE Vol 9 No 2 (2021): PROMINE
Publisher : Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/promine.v9i2.2774

Abstract

Magetan has resources mineral potential of non-metallic minerals and rocks. The mineral variety is a mineral which relates to the people livelihood because it necessary for infrastructure development. There is no mining area zoning until now and it can be used to optimize the management and utilization of potential resources. In Magetan, mining area zoning was carried out by giving weights and assessments to the determining parameters which was conducted by patch method and it utilized Geographic Information System. So, the result of mining area zoning could be grouped into three zones. They were a zone could be granted a mining permit, a zone could be granted a conditional mining permit and a zone could not be granted a mining permit. Determining parameters for mining area zoning were land height, disaster vulnerability, groundwater, river borders, lakes and irrigation buildings, springs, forests and protected areas, agricultural land and cultivation areas, settlements, cultural heritage, tourism and district strategic areas, and land slope. The result of potential resources identification was carried out by analyzing Magetan geological map which was obtained potential resources, like andesite, pumice breccia, sandstone, siltstone and basalt. The zoning of Magetan mining area is a zone could bne granted a mining permit and the area was 9,914.507 Ha or about 14% in a percentage of the area, a zone could be granted a conditional mining permit covering an area of 20,748.29 Ha or about 30% and a zone unable to be granted a mining permit covering an area of 39,296.08 Ha or about 56% of the total area of Magetan.