Lisana Sidqi Aliya
Fakultas Farmasi, Institut Sains dan Teknologi Nasional

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Sainstech Farma: Jurnal Ilmu Kefarmasian

Pola Terapi Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh, Banjarmasin Periode Januari – Maret 2018 Annisa Fikry; Lisana Sidqi Aliya
SAINSTECH FARMA Vol 12 No 1 (2019): Sainstech Farma Jurnal Ilmu Kefarmasian
Publisher : FAKULTAS FARMASI, INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (630.504 KB) | DOI: 10.37277/sfj.v12i1.419

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan jenis penyakit gangguan metabolisme yang terdiri atas dua 2 tipe yaitu DM tipe 1 akibat kurangnya produksi insulin dalam tubuh dan DM tipe 2 akibat penggunaan insulin yang kurang efektif oleh tubuh. Jumlah penderita DM di dunia semakin meningkat secara signifikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pasien berdasarkan jenis kelamin, usia, lama rawat, dan komplikasi DM, serta pola penggunaan obat berdasarkan golongan, jenis insulin, jenis obat, dosis, aturan pakai, bentuk sediaan, rute pemberian dan jumlah terapi baik penggunaan berdasarkan jumlah pasien (n) maupun jumlah penggunaan obat selama terapi (f). Penelitian ini termasuk penelitian non eksperimental yang dilakukan secara observasional dengan rancangan analisis deskriptif dan pengambilan data secara retrospektif diambil dari rekam medik dengan kriteria inklusi pasien DMT2 yang berusia ≥45 tahun dan mendapat obat antidiabetik selama rawat inap di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin periode Januari-Maret 2018. Dari hasil penelitian ini, DMT2 terbanyak dialami oleh perempuan (59,9%) dengan rentang usia 45 - 55 tahun (47,6%), lama rawat selama 6 - 10 hari (41,5%) dengan komplikasi DM terbanyak adalah ulkus pedis (31,3%). Golongan antidiabetes oral yang terbanyak digunakan adalah golongan sulfonilurea (21,11%), sementara untuk jenis insulin terbanyak adalah insulin kerja panjang (78,2%) yakni detemir 11-20 iu (77,6%). Bentuk sediaan dan rute pemberian terbanyak adalah sediaan injeksi (88,0%) dengan rute pemberian subcutan (87,6%). Jumlah terapi terbanyak adalah terapi kombinasi 2 insulin (59,2%).
Resistensi Escherichia coli dari Air Danau ISTN Jakarta Terhadap Antibiotik Amoksisilin, Tetrasiklin, Kloramfenikol, dan Siprofloksasin Vilya Syafriana; Fathin Hamida; Ami Rahmawati Sukamto; Lisana Sidqi Aliya
SAINSTECH FARMA Vol 13 No 2 (2020): Sainstech Farma: Jurnal Ilmu Kefarmasian
Publisher : FAKULTAS FARMASI, INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37277/sfj.v13i2.761

Abstract

Antibiotik merupakan kelompok obat yang paling sering digunakan terkait dengan banyaknya kejadian infeksi bakteri. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dan berlebihan berakibat pada terjadinya resistensi bakteri terhadap antibiotik tersebut. Salah satu bakteri yang resisten terhadap antibiotik adalah Esherichia coli. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola resistensi dan sensitivitas Escherichia coli yang diperoleh dari air danau ISTN Jagakarsa, Jakarta Selatan terhadap beberapa antibiotik (amoksisilin, tetrasiklin, kloramfenikol, dan siprofloksasin). Sampel diperoleh dari dua air danau, yaitu danau depan (DD) dan danau belakang (DB). Sampel dilakukan uji pendugaan pada medium Lactose Broth (LB) yang dilanjutkan dengan uji penegasan menggunakan medium Chromocult Coliform Agar (CCA) untuk mengisolasi bakteri Escherichia coli. Uji resistensi antibiotik dilakukan dengan metode difusi cakram menggunakan medium Mueller Hinton Agar (MHA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat-isolat E. coli yang diperoleh dari air danau ISTN menunjukkan 100% resisten terhadap amoksisilin, 75% sensitif terhadap tetrasiklin dan kloramfenikol, serta 100 % sensitif terhadap siprofloksasin.