Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

ESCHERICHIA COLI RESISTEN ANTIBIOTIK ASAL AIR KERAN DI KAMPUS ISTN Hamida, Fathin; Aliya, Lisana Sidqi; Syafriana, Vilya; Pratiwi, Della
Jurnal Kesehatan Vol 12, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v12i1.8958

Abstract

Resistensi antibiotik menjadi masalah global yang menyebar luas di dunia. Lingkungan merupakan jalur transmisi dan menyebabkan resistensi antibiotik. Hal itu dapat disebabkan oleh buruknya infrastruktur limbah air dan kontaminasi fekal. Kontaminasi air berpengaruh buruk bagi kesehatan manusia. Kampus ISTN memiliki pipa saluran air keran yang jarak berdekatan dengan pipa? septic tank, jarak antara pipa air keran dengan pipa septic tank berkisar ? 11 meter. Kontaminasi air oleh Escherichia coli menjadi factor penurunan kualitas air. Penelitian ini bertujuan mengisolasi E. coli dari pipa air keran kampus ISTN dan mendeteksi resistensinya terhadap antibiotik. Empat isolate E. coli telah diisolasi menggunakan media Lactose Broth dan Chromogenic Coliform Agar. Empat isolat E. coli telah diidentifikasi secara biokimiawi. Empat isolate E. coli diuji sensitivitasnya terhadap antibiotik amoksisilin, tetrasiklin, kloramfenikol, dan siprofloksasin menggunakan metode difusi cakram. Sensitivitas antibiotik diinterpresikan berdasarkan standar CLSI (Clinical and Laboratory Standard Institute). Hasil menunjukkan bahwa isolat 1A, 2A, 3A, dan 4A resisten terhadap amoksisilin, dan isolat 1A bersifat intermediat.
Selection of Lactic Acid Bacteria as Probiotic Candidate for Chicken Fathin Hamida; Komang G Wiryawan; Anja Meryandini
Media Peternakan Vol. 38 No. 2 (2015): Media Peternakan
Publisher : Faculty of Animal Science, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.879 KB) | DOI: 10.5398/medpet.2015.38.2.138

Abstract

Lactic acid bacteria (LAB) regarded as safe microorganisms; they can naturally live in gastrointestinal tract, so appropriately used as a probiotic for chicken. This study aimed to select six isolates of LAB (E1223, E3, E4, E5, E7, and E8) to obtain the isolates potentially as probiotic candidate for chicken. The six isolates were derived from spontaneous fermented corn obtained from Laboratory of Animal Biotechnology and Biomedical, PPSHB, Bogor Agricultural University, Indonesia. LAB isolates were tested their susceptibility to antibiotics (bambermycin, erythromycin, chloramphenicol, and tetracycline) then were examined in vitro for their tolerance to gastrointestinal pH (2, 3, 4, and 7.2) and 0.5% bile salt condition, antimicrobial activity against Salmonella enteritidis and Enterococcus casseliflavus, and ability to adhere to chicken ileal cells. The results showed the isolates E5, E7, and E8 were sensitive to tetracycline and chloramphenicol, they could survive at pH 2, 3, 4, and 7.2, could survive at 0.5% bile salts, produced antimicrobial activity, and able to adhere to ileal cells (9.40±0.00 Log CFU/cm2 of E8) and were significantly (P<0.05) higher than those of control (5.30±0.14 Log CFU/cm2). In conclusion, this study showed that isolate E8 had better potential compared to isolates E5 and E7 in most in vitro assays as a probiotic candidate for chicken. E5, E7, and E8 were closely related with Pediococcus pentosaceus based on 16S rRNA gene.Key words: LAB, probiotic, chicken, in vitro
Aktivitas antibakteri ekstrak n-heksana dan etanol biji anggur terhadap Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium acnes Vilya Syafriana; Fathin Hamida; Elsa Vera Nanda; Nurul Laili; Aslamiyah Putri
Prosiding Seminar Biologi Vol 6 No 1 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOLOGI DI ERA PANDEMI COVID-19 (OKTOBER 2020)
Publisher : Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/psb.v6i1.15224

Abstract

Biji anggur diketahui mengandung senyawa fenolik yang tinggi. Kandungan senyawa tersebut berpotensi sebagai antibakteri. Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium acnes merupakan bakteri komensal pada kulit manusia yang dapat bersifat oportunistik. Kedua bakteri tersebut tergolong bakteri Gram positif yang dapat menyebabkan jerawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol dan n-heksana dari biji anggur terhadap bakteri S. epidermidis dan P.acnes. Biji anggur diperoleh dari buah anggur segar yang dibeli di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Ekstrak biji anggur dibuat dengan metode maserasi menggunakan pelarut n-heksana dan etanol 70%. Uji aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode difusi cakram pada media Mueller Hinton Agar dengan konsentrasi 5%, 10%, 20%, dan 40%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak n-heksana biji anggur dapat menghambat pertumbuhan S. epidermidis dan P. acnes pada konsentrasi 5%, 10%, 20%, dan 40%. Nilai Diameter Daya Hambat (DDH) dari esktrak etanol 70% biji anggur memiliki daya hambat yang lebih besar dibandingkan dengan ekstrak n-heksana, baik pada S. epidermidis ataupun P. acnes.
ESCHERICHIA COLI RESISTEN ANTIBIOTIK ASAL AIR KERAN DI KAMPUS ISTN Fathin Hamida; Lisana Sidqi Aliya; Vilya Syafriana; Della Pratiwi
Jurnal Kesehatan Vol 12, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v12i1.8958

Abstract

Resistensi antibiotik menjadi masalah global yang menyebar luas di dunia. Lingkungan merupakan jalur transmisi dan menyebabkan resistensi antibiotik. Hal itu dapat disebabkan oleh buruknya infrastruktur limbah air dan kontaminasi fekal. Kontaminasi air berpengaruh buruk bagi kesehatan manusia. Kampus ISTN memiliki pipa saluran air keran yang jarak berdekatan dengan pipa  septic tank, jarak antara pipa air keran dengan pipa septic tank berkisar ≤ 11 meter. Kontaminasi air oleh Escherichia coli menjadi factor penurunan kualitas air. Penelitian ini bertujuan mengisolasi E. coli dari pipa air keran kampus ISTN dan mendeteksi resistensinya terhadap antibiotik. Empat isolate E. coli telah diisolasi menggunakan media Lactose Broth dan Chromogenic Coliform Agar. Empat isolat E. coli telah diidentifikasi secara biokimiawi. Empat isolate E. coli diuji sensitivitasnya terhadap antibiotik amoksisilin, tetrasiklin, kloramfenikol, dan siprofloksasin menggunakan metode difusi cakram. Sensitivitas antibiotik diinterpresikan berdasarkan standar CLSI (Clinical and Laboratory Standard Institute). Hasil menunjukkan bahwa isolat 1A, 2A, 3A, dan 4A resisten terhadap amoksisilin, dan isolat 1A bersifat intermediat.
EFEKTIVITAS DOSIS KARBON TETRAKLORIDA (CCl4) TERHADAP TIKUS (Rattus norvegicus L.) SEBAGAI HEWAN MODEL FIBROSIS HATI Fahri Fahrudin; Sri Ningsih; Hajar Indra Wardhana; Dinda Rama Haribowo; Fathin Hamida
BERITA BIOLOGI Vol 19, No 3B (2020)
Publisher : Research Center for Biology-Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/beritabiologi.v19i3B.3961

Abstract

Liver damage can produce fibrosis condition both acute and chronic. Development of liver fibrosis in animal models is valuable information in order to gain new entities for treatment. The aim of this study is to get an optimal condition of CCl4 induction for achieving animal models of liver fibrosis. CCl4 diluted in coconut oil was administrated orally for 6 consecutive weeks. Total 25 male rats were divided into 5 treatment groups, namely, P1 was a normal group (without CCl4). P2 (CCl4 40%), 1 ml/kg bw 3 times a week. P3 (CCl4 40%), 0.5 ml/kg bw 3 times a week, P4 (CCl4 10%) 1 ml/kg bw 3 times a week, and P5 (CCl4 10%) 1 ml/kg bw twice a week. The analyzed parameters were the activity of liver enzymes, macro and microscopic liver damage, and the percentage of rat deaths. The results of this study indicated an increase in liver enzymes in all treatments which was higher than P1 (P<0.05). Analysis of liver histopathology exhibeted the same result. However, if viewed the percentage of rat deaths, P5 demonstrated the lowest compared to all treatment groups. It could be concluded  that the administration of CCl4 (10%) was able to create an animal model of liver fibrosis optimally.  
Antibacterial Activity of Grape Seeds Extracts (Vitis vinifera L.) Against Streptococcus mutans ATCC 31987 Fathin Hamida; Vilya Syafriana; Carla Febriayu Ramadhani; Elsa Vera Nanda
Jurnal Farmasi Etam (JFE) Vol 1 No 1 (2021): Juni
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (UPPM) STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.553 KB) | DOI: 10.52841/jfe.v1i1.187

Abstract

ABSTRAK Streptococcus mutans merupakan salah satu bakteri penyebab karies gigi. Penggunaan antibiotic merupakan terapi infeksi yang umum dilakukan untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Biji anggur diketahui mengandung senyawa polifenol yang berpotensi sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas ektrak biji anggur terhadap Streptococcus mutans. Bahan uji yang digunakan adalah buah anggur yang diambil bijinya. Buah anggur diperoleh dari Pasar Induk, Kramat Jati, Jakarta Timur. Ekstrak biji anggur diperoleh dengan metode maserasi menggunakan pelarut etil asetat dan etanol 70%. Uji aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode difusi cakram pada media Mueller Hinton Agar dengan konsentrasi 5%, 10%, 20%, dan 40%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% biji anggur memiliki aktivitas antibakteri pada konsentrasi 5%, 10%, 20%, dan 40% dengan nilai hambatan secara berurutan sebesar 8,46 mm; 8,91 mm; 9,89 mm; dan 11,04 mm. Hasil pada ekstrak etil asetat juga menunjukkan ada aktivitas penghambatan pada konsentrasi 5%, 10%, 20%, dan 40% dengan nilai hambatan secara berurutan sebesar 7,72 mm; 8,50 mm; 9,64 mm; dan 10,51 mm. Ekstrak etanol 70% biji anggur memiliki daya hambat yang lebih besar dibandingkan dengan ekstrak etil asetat. Hasil ini dapat menjadi acuan untuk pengembangan potensi biji anggur sebagai bahan obat atau kosmedik (kosmetik-medik) penanganan karies gigi. ABSTRACT Streptococcus mutans is one of the bacteria that cause dental caries. The antibiotics usually used for the therapy of this infection to inhibit bacterial growth. Polyphenol, which recommended as an antibacterial agent, is common secondary metabolites in grape seeds. The purpose of this study is to know the activity of grape seed extract against Streptococcus mutans. The grape seeds were obtained from fresh fruits which bought from Pasar Induk, Kramat Jati, East Jakarta. The grape seed extract was obtained by the maceration method using ethyl acetate and 70% ethanol. The antibacterial activity test was carried out using the disk diffusion method on Mueller Hinton Agar media with a concentration of 5%, 10%, 20%, and 40%. The results showed that 70% ethanol extract of grape seeds had antibacterial activity at concentrations of 5%, 10%, 20%, and 40% with a value of 8.46 mm; 8.91 mm; 9.89 mm; and 11.04 mm respectively. The results of ethyl acetate extract also showed inhibitory activity at concentrations of 5%, 10%, 20%, and 40% with values ​​of 7.72 mm; 8.50 mm; 9.64 mm; and 10.51 mm respectively. The inhibition of 70% ethanol extract of grape seed is greater than ethyl acetate extract. The results of the study can be used as reference for the potential development of grape seed as a medicinal or cosmedic cosmetic-medical) ingredient for treating dental caries.
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Biji Anggur (Vitis vinifera L.) terhadap Streptococcus pyogenes Vilya Syafriana; Fathin Hamida; Rani Damayanti; Elsa Vera Nanda
SAINSTECH FARMA Vol 13 No 1 (2020): Sainstech Farma: Jurnal Ilmu Kefarmasian
Publisher : FAKULTAS FARMASI, INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.122 KB) | DOI: 10.37277/sfj.v13i1.523

Abstract

Biji anggur (Vitis vinifera L.) merupakan salah satu tanaman yang mengandung metabolit sekunder seperti flavonoid, tanin dan saponin yang diketahui bersifat antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak biji anggur (Vitis vinifera L.) terhadap Streptococcus pyogenes. Ekstrak biji anggur dibuat secara maserasi menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat, dan etanol 70%. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram pada media MHA dengan konsentrasi ekstrak 5%, 10%, 20%, dan 40%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak biji anggur (Vitis vinifera L.) memiliki aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus pyogenes. Ekstrak etanol 70% memiliki aktivitas antibakteri yang lebih baik dibandingkan dengan ekstrak etil asetat maupun ekstrak n-heksan.
Resistensi Escherichia coli dari Air Danau ISTN Jakarta Terhadap Antibiotik Amoksisilin, Tetrasiklin, Kloramfenikol, dan Siprofloksasin Vilya Syafriana; Fathin Hamida; Ami Rahmawati Sukamto; Lisana Sidqi Aliya
SAINSTECH FARMA Vol 13 No 2 (2020): Sainstech Farma: Jurnal Ilmu Kefarmasian
Publisher : FAKULTAS FARMASI, INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37277/sfj.v13i2.761

Abstract

Antibiotik merupakan kelompok obat yang paling sering digunakan terkait dengan banyaknya kejadian infeksi bakteri. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dan berlebihan berakibat pada terjadinya resistensi bakteri terhadap antibiotik tersebut. Salah satu bakteri yang resisten terhadap antibiotik adalah Esherichia coli. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola resistensi dan sensitivitas Escherichia coli yang diperoleh dari air danau ISTN Jagakarsa, Jakarta Selatan terhadap beberapa antibiotik (amoksisilin, tetrasiklin, kloramfenikol, dan siprofloksasin). Sampel diperoleh dari dua air danau, yaitu danau depan (DD) dan danau belakang (DB). Sampel dilakukan uji pendugaan pada medium Lactose Broth (LB) yang dilanjutkan dengan uji penegasan menggunakan medium Chromocult Coliform Agar (CCA) untuk mengisolasi bakteri Escherichia coli. Uji resistensi antibiotik dilakukan dengan metode difusi cakram menggunakan medium Mueller Hinton Agar (MHA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat-isolat E. coli yang diperoleh dari air danau ISTN menunjukkan 100% resisten terhadap amoksisilin, 75% sensitif terhadap tetrasiklin dan kloramfenikol, serta 100 % sensitif terhadap siprofloksasin.
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kasar Bakteriosin Termofilik yang Dihasilkan oleh Pediococcus pentosaceus terhadap Salmonella enteritidis dan Enterococcus casseliflavus Fathin Hamida
SAINSTECH FARMA Vol 14 No 1 (2021): Sainstech Farma: Jurnal Ilmu Kefarmasian
Publisher : FAKULTAS FARMASI, INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37277/sfj.v14i1.939

Abstract

Pediococcus pentosaceus merupakan anggota dari kelompok bakteri asam laktat, Gram positif, dan tumbuh secara anaerob fakultatif. Bakteri ini mampu menghasilkan substansi antimikroba seperti asam laktat, hidrogen peroksida, dan bakteriosin. Penelitian bertujuan untuk menguji aktivitas antimikroba kstrak kasar bakteriosin tahan panas yang dihasilkan oleh P. pentosaceus. Ekstrak kasar bakteriosin diperoleh dari supernatan kultur P. pentosaceus berumur 14 jam, dipanaskan pada suhu 100 0C selama 20 menit. Ekstrak kasar bakteriosin tahan panas diuji kemampuannya menghambat pertumbuhan Salmonella enteritidis dan Enterococcus casseliflavus menggunakan metode Difusi Agar Sumuran. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak kasar bakteriosin mampu menghambat S. enteritidis dan E. casseliflavus secara berturut dengan nilai Diameter Daerah Hambat (DDH) sebesar 16,5 mm dan 20,8 mm. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ekstrak kasar bakteriosin tahan panas dari P. pentosaceus mampu menghambat pertumbuhan bakteri patogen uji, yaitu S. enteritidis dan E. casseliflavus.
Sensitivitas Escherichia coli Asal Saluran Air Tanah Baru Terhadap Antibiotik Fathin Hamida; Vilya Syafriana; Chyntia Yuliawati
SAINSTECH FARMA Vol 15 No 1 (2022): Sainstech Farma: Jurnal Ilmu Kefarmasian
Publisher : FAKULTAS FARMASI, INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37277/sfj.v15i1.1124

Abstract

Saluran air Tanah Baru merupakan saluran air yang membawa aliran air dari Bogor dan Depok menuju Jakarta Selatan. Kondisi fisik air saluran Tanah Baru sangat keruh, berbau, dan ditumpuki banyak sampah. Hal ini sangat memungkinkan air tercemar oleh bakteri fekal Coliform. Escherichia coli merupakan bagian dari kelompok fekal Coliform dan indikator kontaminasi air. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi E. coli dari air saluran Tanah Baru dan menguji sensitivitasnya terhadap antibiotik. Sampel air diambil berdasarkan waktu yang berbeda yaitu pagi, siang dan sore. Tahap awal isolasi E. coli dilakukan menggunakan media Lactose Broth (LB) dan dilanjutkan dengan tahap konfirmasi menggunakan media Chromocult Coliform Agar (CCA). Isolat E. coli yang tumbuh pada media CCA selanjutnya diidentifikasi secara mikroskopik dengan pewarnaan Gram dan dikarakterisasi secara biokimia meliputi uji indol, uji produksi H2S, uji fermentasi karbohidrat, uji sitrat, dan uji katalase. Selain itu, isolat yang diperoleh juga diuji sensitivitasnya terhadap empat antibiotik, yaitu amoksisilin, tetrasiklin, kloramfenikol, dan siprofloksasin. Uji sensitivitas antibiotik menggunakan metode difusi cakram pada media Mueller Hinton Agar (MHA). Sebanyak tiga isolat E. coli berhasil diisolasi dari air saluran Tanah Baru, yaitu isolat PG-2, SI-1, dan SO-1. Tiga isolat E. coli memiliki tipe bakteri Gram negatif, karakter indol positif, H2S negatif, fermentasi karbohidrat positif, sitrat negatif, dan katalase positif. Hasil uji sensitivitas antibiotik menunjukkan bahwa isolat PG-2 dan SO-1 sensitif terhadap seluruh antibotik, sedangkan isolat SI-1 resisten terhadap amoksisilin dan tetrasiklin namun sensitif terhadap kloramfenikol dan siprofloksasin.