Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN RAWAT GABUNG DENGAN PRODUKSI ASI PADA IBU NIFAS DI RUANG MELATI RSUD KABUPATEN JOMBANG: The Correlation Of Rooming In With The Production Of Breast Milk For Postpartum Mother In The Room Of Melati Rsud In Jombang District Musafa’ah Musafa’ah; Sestu Retno D. A; Anja Hesnia Kholis
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 3 No. 2 (2017): JIKep | September 2017
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.351 KB)

Abstract

Pendahuluan : Setiap bayi berhak mendapatkan ASI eksklusif sejak dilahirkan. Rawat gabung merupakan salah satu faktor yang masih sulit di terapkan karena ibu masih lelah setelah melahirkan dan ibu belum mampu merawat bayinya sendiri. Pelaksanaan rawat gabung dapat memperlancar pemberian ASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan rawat gabung dengan produksi ASI pada ibu nifas di ruang melati RSUD Kabupaten Jombang. Metode : Desain penelitian menggunakan metode cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 responden dipilih dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan observasi. Penelitian dilakukan tanggal 5-26 April 2017. Hasil : Hasil yang didapatkan hampir seluruhnya responden (84%) dilakukan rawat gabung dan hampir setengahnya produksi ASI responden (36%) dalam kategori baik. Analisa data dengan menggunakan Chi square diperoleh hasil nilai ? value = 0,001, dengan nilai ? value < ? (0,05). Terdapat hubungan yang signifikan antara rawat gabung dengan produksi ASI pada ibu nifas di ruang melati RSUD Kabupaten Jombang. Pembahasan : Ibu nifas disarankan untuk menggali lebih dalam lagi informasi mengenai rawat gabung sehingga dapat mengetahui pentingnya pelaksanaan rawat gabung dan melanjutkan rawat gabung dirumah. Kata kunci : Rawat gabung, Produksi ASI, Ibu nifas
GAMBARAN STATUS GIZI PADA BALITA ISPA USIA 0-5 TAHUN DI PUSKESMAS BARENG KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2014: The Description of Nutritional Status to Toddler URI Age 0-5 Years in PHC Bareng Jombang Ike Purwaningtyas; Sestu Retno D. A; Domas Prita
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 1 No. 1 (2015): JIKep | Maret 2015
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.396 KB)

Abstract

Pendahuluan : ISPA pada balita masih merupakan penyebab kematian terbanyak di Propinsi Jawa Timur, yakni sebesar 22,8 % atau sebesar 46 kematian per 1000 balita dan dampaknya bisa terjadi komplikasi sampai terjadi kematian. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang antara bulan Januari sampai dengan Desember 2012 diperoleh data bahwa kasus ISPA di Puskesmas Bareng Kabupaten Jombang yaitu sebanyak 5.364 orang kasus ISPA, ini mengalami penurunan sedangkan, tahun 2013 ditemukan kasus ISPA sebanyak 4.259 orang (Dinas Kesehatan Jombang 2013). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran status gizi pada balita ISPA di Puskesmas Bareng Kabupaten Jombang tahun 2014. Metode : Desain penelitian ini adalah metode deskriptif dengan, Dengan jumlah populasi yaitu 320 balita, dan jumlah sampel 64 balita dengan menggunakan teknik pengambilan sampling Purposive Sampling. Pengumpulan data untuk kejadian ISPA dengan melihat catatan medik klien dan untuk status gizi dengan melakukan penimbangan berat badan bayi beserta umur, kemudian dianalisa dengan tehnik editing, coding, skoring dan tabulating. Hasil : Penelitian dilakukan pada tanggal 07-13 Agustus 2014. Dari hasil penelitian diketahui Status Gizi balita di Puskesmas Bareng Kabupaten Jombang tahun 2014 hampir setengah balita adalah kurang energi protein (KEP) ringan yaitu sebanyak 29 balita (45,3%). Pembahasan : Status gizi sangat mempengaruhi kejadian ISPA pada balita, maka dari itu para orang tua sangat disarankan untuk menjaga kondisi lingkungan yang bersih dan sehat, imunisasi lengkap, pemberian ASI ekslusif selama 6 bulan keadaan gizi balita agar tetap baik dengan cara memberikan makanan yang bergizi pada balita, sedikit – sedikit tetapi berulang- ulang atau lebih sering dari biasanya. Kata kunci : Balita, ISPA, status gizi
HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN PENGELUARAN LOCHEA RUBRA PADA IBU POST SECTIO CAESAREA (SC) DI RUANG PAVILIUN MELATI RSUD JOMBANG: The Terms Of Early Mobilization With Lochea Rubra Expendations On Post Sectio Caesarea (Sc) In Pavilion Melati Of Rsud Jombang Adriana Rambu Juni Rana; Sestu Retno D. A; Rodiyah Rodiyah
Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery) Vol. 3 No. 2 (2017): JIKeb | September 2017
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.633 KB)

Abstract

Pendahuluan :Tindakan Sectio Caesarea (SC) dapat menyebabkan nyeri dan mengakibatkan terjadinya kontinuitas jaringan karena adanya pembedahan. Rasa sakit atau nyeri yang masih terasa 2-3 hari setelah SC umumnya membuat ibu enggan menggerakkan badan. Mobilisasi dini diharapkan ibu nifas dapat menjadi lebih sehat dan melancarkan pengeluaran lochea. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis Hubungan Mobilisasi Dini dengan Pengeluaran Lochea Rubra pada Ibu Post Sectio Caesarea (SC)di Ruang Paviliun Melati RSUD Jombang. Metode : Desain penelitian dengan analitik korelasi menggunakan metode Cross Sectional. Populasinya adalah semua ibu post SC tanpa komplikasi penyakit di Ruang Paviliun Melati RSUD Jombang sejumlah 35 orang. Sampel penelitian berjumlah 32 responden, dengan Purposive Sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan observasi. Penelitian ini dilaksanakan selama 1 minggu mulai tanggal 03 Juli – 12 Juli 2017. Hasil : Hasil yang didapatkan hampir seluruh responden (78,1%) melakukan mobilisasi dini dan sebagian besar responden (65,6%) pengeluaran lochea rubra cukup. Dari hasil uji Spearman Rank didapatkan nilai ? Value ? ? (0,05). Dari hasil hitung ? value 0,019 ? ? (0,05) maka H0 ditolak H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa ada Hubungan Mobilisasi Dini dengan Pengeluaran Lochea Rubra pada Ibu Post Sectio Caesarea (SC) di Ruang Paviliun Melati RSUD Jombang. Pembahasan : Berdasarkan hasil temuan diatas bahwa ibu post SC yang melakukan mobilisasi dini dengan teratur mengalami pengeluaran lochea rubra lancar dan cukup serta segera merawat bayi, pemulihan cepat dan segera pulang rumah dalam kondisi sehat. Kata Kunci : Mobilisasi Dini, Lochea Rubra, Sectio Caesarea