Dukungan sosial dari suami sangat diperlukan agar ibu aktif mengikuti kegiatan posyandu. Kebanyakan ibu jarang membawa balitanya ke posyandu karena pemberian imunisasi sudah lengkap, sehingga menyebabkan ibu tidak aktif membawa balita ke posyandu. Saat ini dukungan sosial suami dibutuhkan. Seorang suami harus meyakinkan ibu bahwa kegiatan posyandu sangat penting bagi kesehatan tumbuh kembang balita. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial suami dengan keaktifan ibu. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita di Dusun Pulo Lapangan Desa Pulo Lor Kecamatan Jombang yaitu sejumlah 93 responden. Sampel dalam penelitian adalah 47 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Variabel penelitian ini adalah hubungan dukungan sosial suami dengan keaktifan ibu membawa balita ke posyandu. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan KMS. Analisa data dengan cara uji statistik chi-aquare. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan hampir seluruh dukungan sosial suami baik yaitu 76,6%, sedangkan keaktifan ibu membawa balita ke posyandu sebagian besar aktif yaitu 74,5%. Dengan demikian perlu adanya peningkatan keaktifan ibu dalam membawa balita ke posyandu dengan cara orang yang paling dekat atau petugas kesehatan berpartisipasi untuk memberikan penyuluhan kesehatan tentang tumbuh kembang balita secara rutin agar masyarakat dapat menambah wawasan dalam kehidupan sehari-hari. Kata kunci : dukungan sosial suami, keaktifan, posyandu