Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

INDUKSI KERAGAMAN SOMAKLONAL TANAMAN KANTONG SEMAR (NEPENTHES MIRABILIS) DENGAN MUTAGEN KIMIA KOLKISIN SECARA IN VITRO Damayanti, Fitri; Roostika, Ika; Samsurianto, Samsurianto
Prosiding Seminar Biologi Vol 9, No 1 (2012): Seminar Nasional IX Pendidikan Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.607 KB)

Abstract

ABSTRAK   Nepenthes merupakan salah satu tanaman yang berada pada tingkat erosi genetik yang tinggi akibat dari penjarahan hutan dan eksploitasi yang berlebihan tanpa diikuti upaya peremajaan. Konsekuensinya, keragaman tanaman ini menjadi sempit seiring dengan punahnya spesies tertentu dari waktu ke waktu. Perbaikan tanaman secara in vitro dapat dilakukan antara lain melalui keragaman somaklonal yang dapat memberikan peluang baru untuk pengembangan bibit yang berguna dalam menunjang program pemuliaan tanaman. Keragaman somaklonal dapat ditingkatkan dengan pemberian mutagen kimia (kolkisin) atau mutagen fisika (radiasi sinar gamma). Eksplan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tunas in vitro dari N. mirabilis. Mutagen yang digunakan adalah mutagen kimia kolkisin (0, 0.05, 0.075, dan 0.1%) dengan lama perendaman tiga hari. Induksi keragaman somaklonal dengan menggunakan kolkisin terbukti dapat meningkatkan keragaman genetik pada tanaman Nepenthes dan kultur lebih mudah beregenerasi. Keragaman somaklonal yang dihasilkan terlihat dari penampilan morfologi dan karakter sitologi. Pada beberapa perlakuan mutasi dihasilkan tanaman varigata/khimera, seperti: daun belang (setrip putih dan hijau), daun dengan ukurannya yang sempit, daun dengan bentuk memanjang, daun dengan ukuran kecil, warna daun lebih gelap, ukuran kantong yang lebih besar diikuti dengan peningkatan ukuran stomata dan jumlah kloroplas. Perlakuan kolkisin 0.05% dapat menginduksi embriogenesis somatik yang sangat potensial dalam perbaikan sifat tanaman.   Kata Kunci: Nepenthes mirabilis, keragaman somaklonal, kolkisin.
INDUKSI KERAGAMAN SOMAKLONAL TANAMAN KANTONG SEMAR (Nepenthes mirabilis) DENGAN MUTAGEN KIMIA KOLKISIN SECARA IN VITRO Damayanti, Fitri; Roostika, Ika; Samsurianto, Samsurianto
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 9, No 1 (2012): Prosiding Seminar Nasional IX Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Nepenthes merupakan salah satu tanaman yang berada pada tingkat erosi genetik yang tinggi akibat dari penjarahan hutan dan eksploitasi yang berlebihan tanpa diikuti upaya peremajaan. Konsekuensinya, keragaman tanaman ini menjadi sempit seiring dengan punahnya spesies tertentu dari waktu ke waktu. Perbaikan tanaman secara in vitro dapat dilakukan antara lain melalui keragaman somaklonal yang dapat memberikan peluang baru untuk pengembangan bibit yang berguna dalam menunjang program pemuliaan tanaman. Keragaman somaklonal dapat ditingkatkan dengan pemberian mutagen kimia (kolkisin) atau mutagen fisika (radiasi sinar gamma). Eksplan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tunas in vitro dari N. mirabilis. Mutagen yang digunakan adalah mutagen kimia kolkisin (0, 0.05, 0.075, dan 0.1%) dengan lama perendaman tiga hari. Induksi keragaman somaklonal dengan menggunakan kolkisin terbukti dapat meningkatkan keragaman genetik pada tanaman Nepenthes dan kultur lebih mudah beregenerasi. Keragaman somaklonal yang dihasilkan terlihat dari penampilan morfologi dan karakter sitologi. Pada beberapa perlakuan mutasi dihasilkan tanaman varigata/khimera, seperti: daun belang (setrip putih dan hijau), daun dengan ukurannya yang sempit, daun dengan bentuk memanjang, daun dengan ukuran kecil, warna daun lebih gelap, ukuran kantong yang lebih besar diikuti dengan peningkatan ukuran stomata dan jumlah kloroplas. Perlakuan kolkisin 0.05% dapat menginduksi embriogenesis somatik yang sangat potensial dalam perbaikan sifat tanaman.   Kata Kunci: Nepenthes mirabilis, keragaman somaklonal, kolkisin.
SKRINING FITOKIMIA DAUN SALIARA (Lantana camara L) SEBAGAI PESTISIDA NABATI PENEKAN HAMA DAN INSIDENSI PENYAKIT PADA TANAMAN HOLTIKULTURA DI KALIMANTAN TIMUR Sri Purwati; Sonja V. T. Lumowa; Samsurianto Samsurianto
PROSIDING SEMINAR KIMIA SEMINAR NASIONAL KIMIA 2017
Publisher : PROSIDING SEMINAR KIMIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kalimantan Timur memiliki potensi untuk melakukan pengembangan terhadap budidaya tanaman holtikultura, namun selama ini belum dapat diwujudkan. Salah satu hambatan pada pengembangan budidaya tanaman holtikultura adalah serangan serangga hama yang dapat menurunkan produksi tanaman holtikultura. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan kimia yang ada pada bahan alam yaitu daun saliara (Lantana camara L) sebagai bahan baku pembuatan pestisisda nabati penekan serangan serangga hama daan insidensi penyakit tanaman holtikultura di Kalimantan Timur. Daun saliara merupakan daun tanaman yang mudah didapatkan di wilayah Kalimantan Timur. Selama ini tanaman tersebut selama dianggap sebagai gulma dan belum banyak dimanfaatkan. Sampel pada penelitian adalah daun saliara yang diambil dari berbagai daerah di Kaltim yaitu Kutai Timur, Kutai Barat dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Sampel daun selanjutnya dikeringkan dan dibuat serbuk. Masing-masing sampel daun dilarutkan dalam etanol 96% dan dimaserasi selama 24 jam. Kemudian dilakukan uji fitokimia untuk mengetahui adanya alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, steroid, dan triterpenoid. Hasil uji fitokimia ekstrak daun saliaramenunjukkan adanya kandunganbahan aktif tannin, saponin, steroid. Kandungan bahan aktif yang terdapat pada ekstrak daun tersebut memiliki potensi sebagai pestisida nabati karena dapat mempengaruhi serangga hama dan bakteri penyebab penyakit pada tanaman holtikultura. Kata Kunci : Skrining Fitokimia, Daun Saliara, Pestisida Nabati
Respon Pertumbuhan Protocorm Like Bodies (PLB) Anggrek Tebu (Grammatophyllum scriptum Blume) terhadap Modifikasi Media Murashige and Skoog (MS) secara In Vitro Ratna Kusuma; Samsurianto Samsurianto; Wafif Azizah; Ervinda Yuliatin
Paspalum: Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 11, No 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Winaya Mukti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35138/paspalum.v11i1.538

Abstract

Anggrek Tebu (Grammatophyllum scriptum) propagation can be improved optimally by adding plant growth regulators such as BAP and NAA through in vitro technique. Murashige and Skoog (MS) medium is an essential medium for plant tissue growth that needs another complex mineral and vitamin to develop the protocorm-like bodies (PBL) of Anggrek Tebu. Hence, this study aimed to gain the appropriate composition of modified MS by adding BAP and various coconut water concentrations and to evaluate their effect on PBL of Anggrek Tebu growth (budding time, number of buds, and leaves). The research was conducted using a completely randomized design with two factorials such as modified MS medium (MS (M1), ½ MS (M2), and ¼ MS (M3))and coconut water concentration (0 ml/L (C0), 100 ml/L (C1), 200 ml /L (C2), and 300 ml/L (C3)) with triplication. The result showed that the fastest budding time was remarkable growth from M2C1 offered the bud at three weeks after planting (WAP). In the number of budding, M3C2 showed excellent results and significantly increased the budding growth at 8.33 ± 0.88  in 10 WAP. Meanwhile, the highest leave number was M2C1 at 23.00 ± 3.60, followed by M2C2 and M3C2, respectively, at 20.67 ± 1.45 and 20.67 ± 1.33. This result indicated that modifying MS medium composition by adding the coconut water could assist the PBL of Anggrek Tebu growth in a specific concentration.