Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PERBANDINGAN KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH ANTARA BETON NORMAL DAN BETON INTEGRAL WATERPROOFING I Made Jaya; I Made Suardana Kader; I Wayan Suasira; I Putu Indra Yuda
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol 17 No 3 (2017): November
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.049 KB) | DOI: 10.31940/logic.v17i3.642

Abstract

Beton adalah massa padat hasil campuran dari agregat halus, agregat kasar, air dan semen portland dengan atau tanpa bahan tambah. Beton Integral waterproofing merupakan campuran beton dengan penambahan waterproofing integral yang bertujuan untuk memperbaiki sifat beton terhadap ketahanan air. Penambahan Integral waterproofing juga akan berpengaruh terhadap kuat tekan maupun kuat tarik belah pada beton yang dihasilkan. Dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian terhadap kuat tekan dan kuat tarik belah beton, dengan perlakuan yang diberikan pada benda uji meliputi: benda uji dengan penambahan Integral waterproofing dan benda uji normal. Benda uji direncanakan dengan mutu f’c 25 Mpa, dengan jumlah masing-masing benda uji untuk uji kuat tekan sebanyak 15 buah, sedangkan untuk pengujian kuat tarik belah masing-masing menggunakan 5 buah benda uji. Hasil pengujian menunjukkan terjadi penurunan kuat tekan karakteristik sebesar 7,62% pada beton integral terhadap beton normal. Hal ini disebabkan oleh adanya penambahan air untuk pencampuran waterproofing integral. Sedangkan dari uji kuat tarik belah (fct) rata-rata beton, terjadi peningkatan sebesar 3,52% pada beton integral, yaitu dari fct = 10.22 MPa pada beton normal sedangkan pada beton integral nilai fct = 10.58 MPa.
ANALISIS POLA RETAK DAN MEKANISME KEGAGALAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN PERKUATAN LENTUR LEMBAR CFRP I Made Suardana Kader; I Made Jaya
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol 13 No 3 (2013): November
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.476 KB)

Abstract

Carbon Fibre Reinforced Polymer (CFRP) sebagai material perkuatan pada balok, kolom, joint balokkolom dan struktur lainnya seperti pasangan bata telah terbukti cukup mudah dan efektif untuk diterapkan. Penelitian ini dilakukan adalah untuk menganalisis perilaku balok beton bertulang dengan perkuatan CFRP dengan mutu beton (f’c) dan jumlah lapis lembar CFRP yang berbeda terhadap kapasitas beban, deformasi, pola retak, tegangan pada baja, epoxy, beton dan CFRP serta mekanisme kegagalan. Mengingat pengujian laboratorium untuk mengetahui pengaruh beberapa parameter membutuhkan biaya yang relatif mahal, maka pemodelan dan analisis finite element dipilih dalam penelitian ini. Balok-T standar Bina Marga dengan skala 1:4 dengan 4 titik beban yang sebelumnnya ditest di Laboratorium Struktur, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Udayana, dipilih sebagai balok acuan dalam pemodelan dan analisis dengan program FEA LUSAS yang berbasis finite element. Model ini kemudian dikembangkan dengan memvariasikan jumlah lapis CFRP dan mutu beton sehingga menjadi 12 buah model. Semua model ini dibagi dalam tiga kelompok mutu beton yaitu f’c=14,5 MPa, 21,7 MPa dan 31,2MPa. Pada setiap kelompok mutu beton terdiri atas 4 buah model balok-T yaitu satu buah balok-T tanpa perkuatan dan tiga buah balok-T dengan perkuatan 1, 2 dan 3 lapis lembar CFRP. Balok-T dengan f’c = 14,5 MPa yang diperkuat dengan 1 lapis dan 2 lapis CFRP mengalami kegagalan pengelupasan pada ujung CFRP yang didahului oleh pengelupasan CFRP pada tengah bentang, sedangkan pada mutu beton dengan f’c = 21,7 dan f’c = 31,2 MPa menunjukkan mekanisme kegagalan yang sama yaitu terjadi pengelupasan pada ujung CFRP yang didahului oleh kegagalan perekat (epoxy). Untuk balok-T tanpa perkuatan, seluruh mutu beton menunjukkan mekanisme kegagalan “under reinforced” yaitu kegagalan beton yang didahului dengan lelehnya baja tulangan.
PERBANDINGAN DESAIN STRUKTUR BETON BERTULANG ANTARA METODE GARIS LELEH DAN METODE ELEMENT SHELL PADA PELAT STUDI KASUS GEDUNG SMPN 4 PETANG I Made Suardana Kader; I Wayan Suasira; I Made Jaya; I Nengah Adi Meirawan
Matrix : Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 6 No 2 (2016): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.317 KB)

Abstract

Metode yang digunakan dalam analisis ini adalah metode pembebanan garis leleh dan metode pembebanan element shell. Tujuan dari analisis ini adalah : (1). Untuk mengetahui jumlah tulangan struktur yang dihasilkan dari kedua metode tersebut, (2). Mengetahui presentse perbandingan luas tulangan yang dihasilkan dari kedua metode tersebut, (3). Mengetahui metode yang lebih efisien. Hasil yang didapat dari analisis ini antara lain : (1)(a). Untuk jumlah tulangan pokok kolom 20 x 20 metode garis leleh didapat 4D16, metode element shell didapat 4D16, (b). Untuk jumlah tulangan pokok kolom 30 x 30 metode garis leleh didapat 5D16, metode element shell didapat 6D16, (c). Untuk jumlah tulangan pokok top area balok 25 x 35 metode garis leleh didapat 3D16, metode element shell didapat 3D16, (d). Untuk jumlah tulangan pokok top area balok 25 x 60 metode garis leleh didapat 4D16, metode element shell didapat 4D16, (e). Untuk jumlah tulangan pokok top area ring balok 20 x 25 metode garis leleh didapat 2D10, metode element shell didapat 2D10, (f). Untuk jumlah tulangan pokok top area sloof 20 x 30 metode garis leleh didapat 3D13, metode element shell didapat 3D13. (2)(a). Pada kolom perhitungan dengan metode element shell lebih besar 1.418% dari metode garis leleh, (b). Pada balok perhitungan dengan metode element shell lebih besar 1.950% dari metode garis leleh, (c). Pada ring balok perhitungan dengan metode garis leleh lebih besar 2.942% dari metode element shell, (d). Pada sloof perhitungan dengan metode element shell lebih besar 23.958% dari metode garis leleh. (3). Metode yang lebih efisien dalam analisa ini adalah metode garis leleh yang menghasilkan jumlah tulangan yang lebih sedikit.
Pengabdian Kepada Masyarakat Kelompok Air Bersih “Tirta Sukapura” Di Desa Jagaraga, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali I Made Jaya; I Ketut Sutapa; I Nengah Darma Susila
Jurnal Abdimas: Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Vol 3 No 1 (2021)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (765.774 KB)

Abstract

Permasalahan yang dialami oleh Kelompok Unit Pengelola Sarana Air “Tirta Sukapura” adalah terjadinya kerusakan pada instalasi jaringan perpipaan mulai dari tempat pengambilan sumber mata air sampai ke bak penampungan. Kurang besarnya ukuran diameter pipa, sehingga volume debit yang dapat dialirkan kurang besar. Perlunya perbaikan pada instalasi pipa air, sehingga pada musim kemarau, masih bisa melayani kebutuhan masyarakat akan air bersih. Saat ini manajemen pengelolaan air secara manual dan belum tertata dengan baik sehingga belum mampu memberikan pelayanan yang memadai. Sehingga, kondisi saat ini kelompok mitra belum bisa memanfaatkan sumber air bersih bagi warga secara optimal. Melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini akan dilakukan beberapa tahap kegiatan sebagai solusi dari permasalahan yang dihadapi saat ini yaitu : penyempurnaan jaingan instalasi pemipaan, penambahan sarana instalasi pipa air, pelatihan keterampilan teknis dalam pemeliharaan instalasi pemipaan. Pemahaman dan kemampuan manajemen dan keterampilan teknik dalam pengelolaan kelompok air bersih ini diharapkan akan dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya anggota kelompok air bersih..
Pengabdian Kepada Masyarakat Pemahaman Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Bidang Konstruksi Pada Pekerja Bangunan Di Desa Patas , Kecamatan Gerokgak , Kabupaten Buleleng, Bali I Ketut Sutapa; I Made Jaya; Putu Gde Sukarata; I Wayan Suasira
Jurnal Abdimas: Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Vol 4 No 1 (2022)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.542 KB) | DOI: 10.30630/jppm.v4i1.793

Abstract

Keadaan masyarakat Desa Patas mengalami perkembangann, khususnya di bidang pekerja bangunan. Dalam mengerjakan bangunan, salah satu keadaan yang mempengaruhi produktivitas dalam bekerja adalah sakit dan kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja tidak dapat dihindari namun sebenarnya dapat dikendalikan atau diminimalkan kejadiannya. Penyakit dan kecelakaan akibat pekerjaan pada bidang konstruksi dapat mempengaruhi tingkat produktivitas tenaga kerja sebagai akibat dari berkurangnya sumber daya tenaga kerja. Dalam upaya mengendalikan dan meminimalkan kecelakaan kerja, maka dilakukan penyuluhan K3 konstruksi. Tujuan kegiatan pengabdian adalah untuk meningkatkan pemahaman pekerja bangunan tentang K3 dalam pekerjaan konstruksi bangunan. Dalam pelaksanaannya, kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan metode pelaksanaan melalui 3 tahapan yaitu tahap persiapan, pelaksanaan pelatihan, dan tahapan evaluasi. Kegiatan pelatihan diikuti oleh kelompok tukang bangunan Mekar sari Jaya sejumlah 15 orang. Materi pelatihan terkait pemahaman materi K3 bidang konstruksi utamanya yang berhubungan dengan pekerjaan-pekerjaan konstruksi Berdasrkan hasil diskusi dengan perwakilan pekerja dan ketua kelompok pekerja bangunan mekar Sari Jaya, rata-rata tidak mengetahui tentang K3
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PELATIHAN BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM) UNTUK KOMPETENSI KEAHLIAH DESAIN PEMODELAN DAN INFORMASI BANGUNAN BAGI GURU DAN SISWA SMK N 1 ABANG, KARANGASEM I Made Jaya; I Nengah Darma Susila; Putu Gede Sukarata; Made Sudiarsa; Ketut Sutapa
Jurnal Vokasi Vol 7, No 3 (2023): Jurnal Vokasi (November)
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/vokasi.v7i3.4089

Abstract

Kesalahan perhitungan pada tahap perencanaan mengakibatkan banyak kerugian dari pihak kontraktor. Untuk itu diperlukannya sebuah metode yang dapat membantu mengurangi masalah yang sering terjadi saat menggunakan metode konvensional (perhitungan manual). Salah satu metode yang digunakan yaitu dengan Building Information Modeling (BIM). Pemodelan menggunakan BIM adalah salah satu cara yang paling efektif untuk saat ini. BIM membantu memodelkan bentuk dari bangunan yang akan dibangun mulai dari bentuk 2D seperti tampak, potongan, dan denah hingga pemodelan dengan bentuk tiga dimensi (3D) dari bangunan tersebut. Selain itu BIM juga membantu dalam masalah penjadwalan proyek serta masalah estimasi harga. Metoda yang akan digunakan dalam kegiatan ini adalah survey langsung ke lapangan, memberikan penyuluhan / pelatihan melalui presentasi dan praktek membuat pemodelan menggunakan program BIM. mendapatkan informasi tentang penggunaan program Building Information Modelling (BIM) dalam merencanakan dan merancang suatu proyek. Hasil kegiatan pelatihan adalah pemahaman dan ketrampilan murid dan guru mampu menggunakan pemodelan menggunakan BIM. Semoga kedepannya semakin banyak tenaga trampil merencanakan dan mendesain proyek menggunakan Building Information Modelling. Dengan adanya kegiatan pengabdian ini, adalah dapat mentransfer ilmu berupa memberikan pelatihan pada murid dan guru-guru SMK tentang Building Information Modeling yang selanjutnya akan menstransfer ilmu tersebut ke masyarakat dan Guru dan Murid SMK.