I Made Aryana
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Bali

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT DAN PENGASAH PAHAT BUBUT I Dewa Made Pancarana; I Made Aryana
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol 15 No 1 (2015): March
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mesin gerinda pedestal merupakan salah satu alat untuk membuat dan mengasah pahat bubut. Prosespembuatan dan pengasahan pahat yang menggunakan mesin gerinda pedestal yang masih menggunakan tanganuntuk memegang benda kerja,dalam hal keselamatan kurang terjamin. Berdasarkan permasalahan tersebut, disinipenulis mencoba memberikan alternative untuk memudahkan pembuatan pahat bubut yaitu merancang “mesinpembuat dan pengasah pahat bubut” Diharapkan nantinya dapat mempermudah proses pembuatan pahat. Adapunhasil perancangan yang diperoleh yaitu: mesin pembuat dan pengasah pahat bubut menggunakan motor listrikdengan daya 1Hp dan putaran 1400 rpm. Diameter poros yang digunakan 32 mm dengan panjang 300 mmputaran pada batu gerinda sebesar 1400 rpm. Bantalan yang digunakan adalah bantalan gelinding. Puli yangdigunakan pada motor penggerak 76,2 mm, diameter puli yang digerakkan 76,2 mm, penerus daya menggunakansabuk V-belt A-45. Berdasarkan dari pengujian diperoleh bahwa mesin pembuat dan pengasah pahat bubut hasilmodifikasi dan tanpa mosifikasi memiliki perbedaan, dengan menggunakan mesin hasil modifikasi, keselamatankerja lebih terjamin, hasil lebih teliti, dan waktu pengerjaan lebih singkat, karena menggunakan ragum untukmemegang benda kerja. Sedangkan yang sekarang masih menggunakan tangan untuk memegang benda kerja.
PENYIAPAN INSTALASI DAN PENGELOLAAN AIR BERSIH DI DESA LABAKSUREN, KABUPATEN TABANAN I Made Aryana; I Nyoman Anom Purwawinaya; I Made Marsa Arsana; I Gusti Agung Oka Sudiadnyani
Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS Vol 3 No 1 (2017): Nopember 2017
Publisher : P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (919.506 KB)

Abstract

Pengabdian masyarakat merupakan salah satu wujud implementasi dari “Tri Dharma” Perguruan Tinggi. Konsep pengabdian ini adalah membantu masyarakat atau sekelompok masyarakat yang membentuk suatu organisasi baik itu di bidang: pertanian, peternakan, perdagangan, maupun perniagaan jasa.   Bantuan ini bisa berupa: suatu alat peraga, alat teknologi tepat guna, dan pelatihan singkat. Diharapkan nantinya kelompok masyarakat ini mampu meningkatkan tujuan suatu organisasi baik dari sisi pelayanan, produksi, maupun keahlian/keterampilan. Desa Labaksuren, Bengkel Sari, terletak di Kecamatan Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Penduduk Desa Labaksuren sebanyak 108 KK memiliki mata pencaharian sebagai berikut: 35 % bekerja di sektor formal dan 65 % adalah petani. Kondisi geografis Desa Labaksuren adalah berbukit-bukit dan dikelilingi oleh 2 sungai, yaitu Tukad Bambangan dan Tukad Payan. Sungai yang menjadi sumber pengairan sawah ini sifatnya tadah hujan. Pada saat musim kemarau debit air sungai akan menurun drastis dan di musim hujan air melimpah. Sarana air bersih yang ada di Desa Labaksuren dikelola oleh 2 kelompok yaitu : Kelompok “Toya Amerta” di Dusun Labaksuren 1 dan Kelompok “Banyu Urip” di Dusun Labaksuren 2. Pengelolaan secara swadaya belum tertata dengan baik, sehingga belum mampu memberikan pelayanan yang memadai. Metode dalam melaksanakan pengabdian terhadap dua kelompok pengelola air bersih adalah : FGD (Focus Discussion Group),  Partisipatory Research Action (PRA), Metode Pelatihan, dan Pendampingan. Implementasi dari tiga (3) metode tersebut adalah melakukan koordinasi berupa sosialisasi mengenai pemanfaatan air sungai sebagai air baku dengan menyesuaikan peraturan adat sebagai dasar dari kegiatan tersebut. Sosialisai ini merupakan hal yang sangat penting sebab tujuan lainnya adalah menyamakan persepsi mengenai visi dan misi dari kelompok ”Toya Amerta” dan ”Banyu Urip” dalam mengelola air bersih yang nantinya akan dikomersialkan. Salah satu penguatan mengenai usaha tersebut adalah menilai dari aspek kualitas. Uji air sampel dilakukan di dua tempat, yaitu: intake (hulu) dan outlet pada saringan alami. Hasil pengujian tersebut sangat baik,  terdapat peningkatan kualitas dari air sungai menjadi air baku setelah mengalami saringan alami. Parameter yang diuji adalah: parameter fisik (kekeruhan, temperatur, TSS) parameter kimia (amoniak NH3, BOD dan DO) Sarana dan prasarana juga sudah dipersiapkan dalam skema pengabdian saat ini di Desa Labaksuren. Perbaikan jaringan instalasi pipa dengan menambahkan aksesoris yaitu pelepas tekan, controlling box, meteran air, sampungan (tee), elbow 450. Di samping itu, juga menambah bak reservoir dan bak saringan alami (Trickling Filter) dengan memanfaatkan media pasir dan ijuk sebagai media tumbuh bakteri. Manajemen yang baik diharapkan nantinya dapat menopang keberlanjutan dari organisasi pengelolaan air bersih. Muara dari pengelolaan ini nantinya dapat berwujud fisik yaitu “Koperasi” diharapkan nantinya pada jangka menengah dalam mewujudkan visi dari kelompok tersebut sudah dapat dibentuk organisasi yang berbadan hukum dengan bentuk koperasi